SOLOPOS.COM - Koran Solopos hari ini, Rabu (22/9/2021). (Dok)

Solopos.com, SOLO — Persoalan pencemaran di Bengawan Solo masih menjadi perhatian utama Koran Solopos hari ini, Rabu (22/9/2021). Pemilihan topik ini bukan tanpa alasan mengingat besarnya dampak buruk yang dihasilkan dari pencemaran di sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.

Ada pula berita lain yang tak kalah menarik di antaranya mengenai peluang usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jateng melakukan ekspansi ke luar negeri, terutama Jepang. Berikut cuplikan beberapa berita tersebut:

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Memburu Penyebar Racun Bengawan

SRAGEN-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen segera meneliti kualitas kandungan air di empat anak Bengawan Solo yang melintasi wilayah Bumi Sukowati itu. Kualitas sampel air yang diambil pada musim penghujan lalu disebut masih baik.

Sebelumnya, Kepala DLH Sragen, Samsuri, menyebut pencemaran air Bengawan Solo tidak berasal dari pabrik yang berdiri di Bumi Sukowati. Empat anak Bengawan Solo yang diteliti sampelnya adalah Sungai Mungkung, Sungai Gambiran, Sungai Garuda dan Sungai Swidran 2. Penelitian kandungan air itu terbagi dalam dua tahap yakni pada musim penghujan dan musim kemarau. Saat ini, DLH Sragen baru meneliti kandungan air di empat sungai itu pada musim hujan, sekitar Maret lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Begini Kronologi Rapat yang Berujung Penyiraman Air ke Ketua DPRD Humbahas

Sedangkan penelitian kandungan air di empat sungai tersebut pada musim kemarau baru dilaksanakan dalam waktu dekat. “Pada tahap pertama, kami mengambil sampel air di hulu dan hilir dari empat sungai itu. Demikian juga pada tahap kedua, kami juga akan mengambil sampel air di hulu dan hilir dari empat sungai itu,” terang Kasi Perencanaan dan Pengkajian, Bidang Perlindungan, DLH Sragen, Sungadi, kepada Espos di kantornya, Selasa (21/9/2021).

Produk UMKM Jateng Berpeluang Masuk Jepang

SOLO—Peluang produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Jawa Tengah (Jateng) dipasarkan di Jepang terbuka luas. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berjanji akan berkomunikasi dengan Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi.

Hal ini dikatakan Ganjar saat temu wicara dalam rangkaian UKM Virtual Expo (UVO) 2021 di Bank Jateng Cabang Solo. la menanggapi permintaan diaspora asal Indonesia yang kini berada di Jepang tentang peluang produk UKM asal Jateng yang berpeluang dijual di Negeri Matahari Terbit itu.

Baca Juga: Muncul Prediksi Gelombang ke-3 Covid-19, Ini yang Dilakukan Pemerintah

“Hari ini [dalam UVO 2021] kita menjajaki pasar Eropa dan Jepang. Beberapa di antaranya cukup antusias. Jepang mengatakan produk makanan diminati. Bahkan ada yang siap menjualkan. Mereka minta adjust saja, kualitas sudah baik cuma kemasan kegedean, maunya sekali makan. Oke tak gawekke,” kata Ganjar Selasa (21/9/2021).

Dalam waktu dekat, Ganjar akan berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Jepang untuk membahas teknis pembuatan dokumen UMKM ke Jepang. “Nanti segera saya siapkan, nanti saya akan kontak His Excellency Hery Akhmadi agar kita bisa siapkan lebih detail. Saya minta bantuan teman-teman di sana kira-kira produk apa [yang dibutuhkan] di sana,” kata Ganjar.

Hal itu disambut baik oleh Teguh Wahyudi, pengusaha asal Indonesia yang tinggal di Jepang. Menurutnya, kebutuhan produk UMKM asal Jateng sangat tinggi dan kualitasnya cukup bersaing. Hanya, dia khawatir tentang persyaratan dokumen yang berpotensi menjadi pengganjal kerja sama UKM Jateng dengan perusahaanya.

Kebutuhan Warga Meningkat

SOLO-Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, penyakit gagal ginjal kronik meningkat dari 0,2% pada 2013 menjadi 0,38% pada 2018. Angka itu menunjukkan penderita gagal ginjal kronik semakin meningkat setiap tahun.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agung Susanto, mengatakan di Soloraya saja setiap rumah sakit yang membuka layanan cuci darah memiliki 100 pasien-200an pasien. Jumlah itu semakin meningkat akibat buruknya gaya hidup.

“Untuk yang cuci darah, kami sampai kurang tempat. Hampir semua RS ada pelayanan cuci darah. Belum yang gagal ginjal, tetapi dia membutuhkan terapi pengganti. Gagal ginjal itu akhir dari berbagai macam penyakit, salah satunya dari diabetes melitus (DM), hipertensi, tumor, autoimun, dan sebagainya. Populasinya terus meningkat. Beruntung layanan cuci darah ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” kata dia, kepada wartawan seusai pembukaan layanan hemodialisis di RSUD Bung Karno (RSBK) Solo, Selasa (21/9/2021).

Baca Juga: Ini Dia Duduk Perkara Surat Brigjen Junior kepada Kapolri yang Berujung Viral

Edukasi pada masyarakat untuk berpola hidup sehat menjadi penting agar mereka tidak memiliki penyakit kronis. Caranya, mengontrol pola makan, pola aktivitas, dan mengendalikan stres. Dibukanya layanan hemodialisa di RSBK diharapkan dapat menambah cakupan layanan sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat.

“Pembukaan klinik hemodialisa di RSBK diharapkan dapat memberikan pelayanan yang makin baik. Pasien bisa dilayani semua dan bisa dijamin BPJS. Ini terapi pengganti yang utuh untuk pasien,” kata supervisor layanan hemodialisa RSBK itu.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa Anda simak di Espos Premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya