SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Sabtu (17/9/2022).

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia (Polhukam) menyadari naiknya eskalasi serangan siber. Pemerintah masih terus mencari bentuk struktur keamanan ruang siber.

Sementara perburuan pihak yang mengaku peretas data sejumlah pejabat mengatasnamakan Bjorka baru menyentuh pihak yang diduga membantu meneruskan pesan.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Juru bicara Divisi Humas Polni, Kombes Pol. Ade Yaya Suryana, mengatakan satu tersangka yang ditangkap dan berstatus tersangka bukanlah sosok asli Biorka, melainkan komplotannya. Dalam kasus ini, tersangka berinisial MAH itu berperan sebagai penyedia kanal Telegram dengan nama Bjorkanism dan mengunggah beberapa konten di aplikasi perpesanan itu.

“Peran tersangka merupakan bagian dari kelompok Bjorka yang berperan sebagai penyedia channel Telegram, dengan nama channel Bjorkanism,” kata Ade dipantau Solopos dari siaran langsung Twitter Divisi Humas Polri, Jumat (16/9/2022).

MAH tidak ditahan namun diberikan sanksi sementara wajib lapor. Kadiv Humas Polri, Irien Pol. Dedi Prasetyo, mengatakan MAH dijerat pasal Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). “Yang bersangkutan tidak ditahan dan dijerat pasal UU ITE,” tutur Dedi, Jumat.

Baca juga: Tersangka karena Bantu Bjorka, Pemuda Madiun Ingin Terkenal dan Dapat Uang

Polisi menyatakan tidak menahan tersangka tersebut karena dinilai kooperatif. “Dikenakan wajib lapor. [Tidak ditahan] karena kooperatif, info dari timsus [tim khusus],” tambah Dedi.

Seperti diketahui, tim khusus itu terdiri dari sejumlah institusi. Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Kominfo, dan Polri, merupakan bagian dari tim yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowil untuk menghadapi potensi serangan siber. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Sabtu (17/9/2022).

Apresiasi Untuk Sang Maestro

SOLO — Konser Mahambara Gamelan Nusantara bertajuk Tribute To Rahayu Supanggah digelar di Halaman Kompleks Balai Kota Solo, Jumat (16/9/2022) malam.

Seribuan warga Kota Bengawan hadir menyaksikannya. Turut hadir Walikota Solo. Gibran Rakabuming Raka, dan pejabat Kementeran Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Warga dengn tertib duduk lesehan beralaskan karpet merah.

Gerimis tipis yang sempat mengguyur di tengah-tengah pentas tidak mampu membuyarkan mereka. Hal itu menunjukkan kesungguhan mereka untuk menyaksikan pementasan karya-karya dari Alm. Rahayu Supanggah. Hanya beberapa penonton yang memilih berteduh saat gerimis.

Baca juga: Syahdu, Gerimis Iringi Pentas Tribute To Rahayu Supanggah di Balai Kota Solo

Seperti diketahui, Rahayu Supanggah adalah seniman legendaris yang mendedikasikan pikiran, tenaga dan hidupnya untuk mengenalkan gamelan ke masyarakat dunia.

Dia telah bekerjasama dengan banyak seniman dunia dalam sejumlah karya seni. Seperti Mahabarata karya Peter Brook, maupun King Lear karya Ong Keng Sen (1997). Rahayu Supanggah juga menyusun Purnati yang dimainkan Kronos Quartet.

Dia juga pernah berduet dengan Garin Nugroho dalam Opera Jawa (2006) dan Setan Jawa (2016) yang bekerjasama dengan beberapa orkestra dunia. Seperti Melbourne Symphony Orchestra, Metropolitan Festival Orchestra, dan Netherlands Chamber Orchestra. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Sabtu (17/9/2022).

RSUD Ibu Fatmawati Dibangun Tahun Depan

SOLO — Komisi IV DPRD Solo menggelar rapat kerja dengan manajemen RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Solo pada Rabu (14/9/2022) terkait rencana pembangunan gedung baru setinggi enam lantai dengan anggaran Rp150 miliar.

Rencananya pembangunan dimulai tahun depan. Ketua Komisi IV DPRD Solo, Janjang Sumaryono Aji, saat diwawancara Solopos, Kamis (15/9/2022), mengatakan rapat membahas detail engineering design (DED) gedung baru RSUD Ibu Fatmawati dalam tahap review.

Menurut dia, dalam rapat tersebut disampaikan gedung baru RSUD Ibu Fatmawati Solo akan dibangun mulai 2023 di lahan seluas 3.920 meter persegi. Luas total bangunan enam lantai tersebut hingga 13.026 meter persegi. Politikus PDIP tersebut mengakui pembangunan gedung baru RSUD Ibu Fatmawati Solo mendesak dilakukan.

Baca juga: Pasien Kerap Membeludak, Legislator Sebut RSUD Ngipang Solo Tak Ubahnya Pasar

Sebab, jumlah pasien atau masyarakat yang saban hari antre untuk mendapatkan pelayanan kesehatan membeludak. “Itu kan untuk perluasan rumah sakit karena antrean pasien membeludak. Hampir seperti pasar, ramai banget. Atas dasar kebutuhan itulah dibangun perluasan enam lantai. Luasannya 13.000-an meter persegi,” tutur dia.

Ihwal teknis pembangunan gedung baru, menurut Janjang. dilakukan dalam tahun jamak atau multiyears. Pembangunan tahap pertama dimulai pada tahun depan. Dana pembangunan berasal dari APBD Solo dan BLUD RSUD Ibu Fatmawati. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Sabtu (17/9/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya