Solopos.com, SOLO -- Harian Umum Solopos Edisi Rabu (6/5/2020) merangkum ekspresi publik atas meninggalnya maestro campursari Didi Kempot, Selasa (5/5/2020), dengan dua kata Matur Nuwun.
Berita headline Solopos Rabu tersebut memotret rekam jejak Lord Didi sepanjang kariernya sejak ngamen di kawasan Keprabon Solo pada 1984 hingga jejaknya tampil di Suriname dan Amerika Serikat pada 1993. Juga, ketenarannya setahun terakhir.
Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya
Publik berduka. Suasana haru mengiringi mobil jenazah legenda campursari itu ketika dilewatkan di depan rumah duka Jl. Mataram, Banyuanyar, Solo, Selasa. Didi Kempot meninggal dunia Selasa pukul 07.45 WIB di RS Kasih Ibu, Solo. Jenazah almarhum dimakamkan di Mejasem, Kendal, Ngawi, Jawa Timur.
Penuh Haru, Ini Kata Penerima Sembako dan Uang dari Konser Amal Didi Kempot
Rasa duka digambarkan penggemar Didi, Sobat Ambyar, dengan serentak mengunggah gambar layar hitam di status Whatsapp atau Instagram masing-masing. Sedangkan bagi para seniman, dalam hidupnya Didi Kempot dinilai selalu menebarkan pesan cinta Jawa.
“Banyak pelajaran penting yang kami dapatkan dari Mas Didi. Pokoke berteman tidak boleh membeda-bedakan suku, ras, atau agama. Orang Jawa ya harus cinta tanah Jawa,” kata teman seperjuangan Didi, Wawan Mbolo, Selasa.
Kisah Patah Hati Didi Kempot di Lagu Cidro
Baca selengkapnya di E-Paper Solopos
Tokoh Inovatif Generasi Ambyar
Solopos Rabu juga mengusung fenomena generasi ambyar yang lahir bersama moncernya sang maestro campursari Didi Kempot di halaman 1.
Lewat ratusan lagunya, Didi Kempot mengajak masyarakat menjadikan patah hati sebagai momentum kebangkitan. Lewat konsistensinya menyampaikan pesan itu, Didi patut menyandang gelar tokoh inovatif di dunia seni.
Lirik Lagu Kapusan Janji - Didi Kempot feat Yuni Shara
Baca selengkapnya di E-Paper Solopos
Waspadai Data Ganda Bansos
Kabar duka meninggalnya musisi campursari Didi Kempot membuat awak redaksi Solopos mengubah perwajahan Solopos Rabu. Solopos hadir dengan dua cover.
Di cover belakang, Solopos Rabu mengabarkan kerepotan pemerintah daerah di Soloraya menyiapkan data penerima bantuan sosial bagi warga terdampak pandemi corona.
Bikin Lega, Pemkot Solo Gratiskan Biaya Sewa Rusunawa Hingga Agustus!
Pemkab Sukoharjo terus melakukan validasi data menyusul ditemukannya data penerima bantuan sosial ganda.
“Memang masih ada penerima ganda bansos di lapangan. Jumlahnya saya tidak hafal,” kata Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo, Sukimin, Selasa.
Baca selengkapnya di E-Paper Solopos
Kabar Duka, Didi Kempot Meninggal Dunia
Hotel Disiapkan untuk Ketenangan Nakes Karanganyar
Sementara itu, di halaman yang sama Solopos Rabu mengetengahkan informasi mengenai penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Karanganyar.
Informasi yang dikemas dalam tulisan ringan ini menggambarkan bagaimana konsisi hotel yang disiapkan untuk memfasilitasi tenaga medis/kesehatan di kabupaten tersebut.
Pemulasaraan Jenazah Covid-19, RSUD Karanganyar Gandeng Sukarelawan
Penjaga Hotel Taman Sari, Karanganyar, sibuk menata tempat tidur yang rencananya digunakan oleh tenaga medis dan klinis dari RSUD Karanganyar setelah bekerja pada Selasa.
Fasilitas itu untuk memberikan kemudahan supaya tenaga kesehatan bisa memberikan pelayanan optimal serta menghormati lingkungan dan keluarga yang bersangkutan.
Baca selengkapnya di E-Paper Solopos