SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Selasa (6/6/2023).

Solopos.com, SOLO–Masjid Raya Sheikh Zayed Solo memiliki potensi dalam menyokong pengembangan wisata halal di Soloraya menjadi headline Harian Umum Solopos yang terbit hari ini, Selasa (6/6/2023). Diberitakan, hal itu terkait keberhasilan Indonesia meraih peringkat tertinggi dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023 dari Mastercard-Crescent Rating.

Solopos hari ini mengulas Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang resmi dibuka untuk masyarakat pada Maret 2023 menjadi destinasi wisata baru yang menyedot perhatian wisatawan domestik. Hampir saban hari, ribuan wisatawan berkunjung ke masjid. Mereka menunaikan ibadah sekaligus menikmati eksotisme bangunan masjid yang memiliki 82 kubah dan berornamen batu pualam putih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Puncaknya, saat momen libur Lebaran, jumlah wisatawan yang berkunjung melonjak tajam. Tingkat kunjungan wisatawan di Masjid Zayed terbanyak se-Jawa Tengah, yakni sebanyak 310.000 orang. Hal ini diiringi dengan bergeliatnya aktivitas ekonomi di sekitar masjid lantaran pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menggelar lapak dagangan.

Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Solo, Ibrahim Fatwa Wijaya mengatakan keberadaan Masjid Zayed Solo menjadi destinasi wisata religi yang mampu menyedot wisatawan nusantara. Potensi ini harus dioptimalkan dalam pengembangan wisata halal di Solo pada masa mendatang.

“Secara demografi, mayoritas penduduk Indonesia memeluk Islam. Sekarang ada destinasi wisata religi di Solo. Ini menjadi magnet bagi umat muslim untuk berkunjung ke masjid. Sehingga bisa menjadi tumpuan pengembangan pariwisata halal di Indonesia,” kata dia saat berbincang dengan Espos, Senin (5/6/2023).

Bhoim, sapaan akrabnya, keberadaan masjid harus ditopang sektor pendukung dalam pengembangan wisata halal. Misalnya, opsi makanan halal dan akomodasi ramah wisatawan muslim serta pengalaman wisatawan muslim. Hal ini berkorelasi dengan restoran yang menyajikan makanan halal dan hotel yang memiliki fasilitas bagi wisatawan muslim.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (6/6/2023).

Ramai-ramai Bantah Keretakan

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, buka suara terkait isu keretakan hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Sukarnoputri. Capres dari PDIP itu menegaskan bantahan terhadap isu itu saat ditanya wartawan susai menghadiri acara Sarasehan Kades se-Jateng di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Senin (5/6/2023).

“Enggak [renggang]. Baik-baik saja,” jawabnya singkat. Tak hanya itu, Ganjar juga menyampaikan bila Jokowi dan Megawati Sukarnoputri bakal bertemu membahas rapat kerja nasional (Rakernas) PDIP. “Besok mau ada Rakernas. Beliau [Jokowi dan Megawati] akan datang,” imbuhnya.

Kabar keretakan itu ditulis media Singapura The Straits Times. Menurut media itu ketegangan antara Megawati dengan Jokowi terjadi di tengah hiruk pikuk pemilihan bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan dipasangkan dengan Ganjar Pranowo untuk Pemilihan Umum (Pemilu) tahun depan.

Kedua tokoh yang dimaksud adalah Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, yang berperan penting dalam membantu menantu Jokowi, Bobby Nasution, memenangkan pemilihan wali kota Medan pada 2020, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang keluarganya disebut sebagai donatur utama kampanye kepresidenan Jokowi pada 2019.

Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, juga ikut menanggapi isu keretakan hubungan itu. “Kalau saya mengomentari sederhana, kalau Pak Jokowi sudah menyampaikan seperti anak dengan ibunya, saya tidak melihat ada keretakan di situ,” kata Rudy, Senin.

Dia menyebut isu tersebut berembus karena saat ini tahun politik dan ada upaya dari berbagai pihak untuk memecah belah hubungan Jokowi dengan Megawati. “Setiap lima tahun sekali pasti, namanya tahun politik. Supaya masyarakat terpecah pemikirannya,” katanya.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (6/6/2023).

Kades Dikejar Target Penurunan Kemiskinan

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berupaya mengejar target penurunan angka kemiskinan ekstrem pada akhir masa jabatannya. Kepala desa menjadi ujung tombak yang diandalkan dalam mencapai target tersebut.

Hal itu disampaikan Ganjar seusai Sarasehan Kepala Desa se-Jawa Tengah dengan tema Gotong Royong Membangun Kemandirian Desa di GOR Jatidiri, Semarang, Senin (5/6/2023). Dalam acara itu, lebih dari 15.000 kepala desa, sekretaris desa, dan perangkat desa dikumpulkan. “Karena saya dan Gus Yasin sudah berada pada waktu-waktu akhir masa jabatan sampai September, maka masih ada PR yang mesti kita kerjakan,” ucap Ganjar.

Gubernur Jateng dua periode itu tak memungkiri Pandemi Covid-19 berdampak kuat pada kenaikan angka kemiskinan dan masalah lain. Sehingga, diharapkan momentum ini menjadi batu loncatan untuk menyelesaikan persoalan. “Kita enggak boleh menyerah, nah waktu pendek inilah dengan teman-teman kades kami ajak untuk bekerja sama melakukan percepatan,” katanya.

Ganjar menyampaikan, pada kesempatan ini para kades di 35 kabupaten/kota diajak untuk bergerak bersama melakukan percepatan. Yakni tidak hanya berfokus pada penangan infrastruktur, namun juga menyoroti persoalan stunting, angka kematian ibu/bayi (AKI/AKB), kekerasan terhadap anak, kekerasan terhadap perempuan, hingga permasalahan lingkungan.

“Sudah sejak 2013 sampai sekarang saya jadi gubernur, ada dana Rp8 triliun lebih yang kami gelontorkan. Tahun ini ada Rp1,7 triliun yang disampaikan, dan kami ingin pengelolaannya satu governance, tidak dikorupsi, kualitasnya bagus, dan bermanfaat untuk menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat itu,” pintanya.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (6/6/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya