SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO -- Harian Umum Solopos edisi Rabu (12/8/2020) memuat kisah menyedihkan dari keluarga dokter di Solo yang tertular corona.

Masyarakat harus terus waspada selama vaksin coronavirus belum siap digunakan secara massal tahun depan, itu pun jika uji coba berjalan mulus. Tak boleh ada yang lengah karena keganasan Covid-19 terus menimbulkan korban dan kematian. Itu juga berlaku bagi dokter dan keluarganya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Peringatan itu diungkapkan oleh Sandi Nugraha, dokter spesialis anak di RSUD dr. Moewardi (RSDM) Solo. Dia mengisahkan pengalamannya dan keluarga tertular virus corona. Tak hanya dia, putrinya yang baru berumur lima tahun diketahui ikut tertular. Padahal sebelumnya, ayahnya juga meninggal dunia akibat Covid-19. Sandi menyebut peristiwa itu terjadi pada medio Maret hingga Mei lalu.

Ayahnya, Wahyu Hidayat, adalah seorang dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) yang meninggal dunia di Rumah Sakit Pelni, Jakarta, Minggu (5/4) lalu. Wahyu meninggal dunia saat masih berstatus suspect lantaran hasil uji swab lambat keluar.

“Hasil baru keluar 20 hari [setelah spesimen diambil] yang menyatakan ayah saya terkonfirmasi positif Covid-19. Beliau masuk RS akhir Maret, masih awal pandemi. Ayah saya bergejala, demam, diare, hingga dipasang ventilator sampai akhirnya meninggal dunia,” kata dia, saat dihubungi Espos, Selasa (11/8).

Korban Perkosaan Bintaro Trauma Tapi Tetap Lacak Pelaku, Ini Kisahnya

Sebelum sang ayah tutup usia, Sandi sempat bertolak ke Bekasi. Namun, dirinya tak sempat bertemu sang ayah dan hanya bisa menyaksikan proses pemakaman dari jauh. Beberapa pekan setelahnya, sekitar awal Mei lalu, Sandi menjalani screening dan diketahui dirinya terkonfirmasi positif Covid-19. Anak dan istrinya ikut menjalani uji swab untuk mengetahui potensi penularan. Dari situ, diketahui anaknya yang baru berumur lima tahun ikut tertular.

“Istri saya negatif, anak saya positif. Kami akhirnya menjalani rawat inap di RSDM bersama-sama. Kami asimtomatik atau tanpa gejala. Total karantina di RS selama 14 hari sampai hasil swab evaluasi menunjukkan hasil negatif dua kali berturut-turut. Keluar dari RS, kami masih lanjut karantina mandiri di rumah selama 14 hari,” ucap Sandi.

Berita selengkapnya baca di Epaper Solopos.

Utang-Utang Belum Pernah Terbayar

SRAGEN—Di kalangan warga Dukuh Kroyo, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Sugiyono dikenal sebagai sosok yang kalem dan sopan. Dia pandai berpidato dengan bahasa tutur yang halus.

Tidak heran, Sugiyono kerap mendapat amanah sebagai pembawa acara atau pambiworo hingga bertugas menyampaikan atur pasrah atau tinampi pengantin. Hingga akhirnya Sugiyono dikenal sebagai bos CV Mitra Sukses Bersama (MSB) yang bergerak di bidang ternak semut rangrang.

Meski dikenal lemah lembut, kehidupan Sugiyono penuh kontroversi. Ia pernah terjerat kasus penggelapan mobil rental.Meski sudah dilaporkan ke polisi oleh korbannya, ia lolos dari jeratan hukum.

6.382 'Hotspot' Terdeteksi di Kalbar, Bakal Kabut Asap Lagi?

Tak lama setelah itu, Sugiyono pernah terjerat kasus dugaan penipuan arisan motor. Ia kemudian dilaporkan oleh beberapa anggota arisan motor ke polisi. Saat itu ia tidak bisa lari dari jeratan hukum.

“Saya dan beberapa teman peserta arisan motor yang melaporkan dia ke polisi. Setelah keluar dari penjara, ia kemudian memulai bisnis ternak rangrang pada 2014,” papar Mulyono yang tak lain masih tetangga Sugiyono kala berbincang dengan Espos di Dukuh Kroyo, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen, Senin (10/8).

Berita selengkapnya baca di Epaper Solopos.

Selain berita keluarga dokter di Solo dan bisnis ternak semut rangrang yang membuat Sugiyono ditangkap polisi, ada berita lainnya. Seperti kasus kekerasan di Mertodranan Solo, berita lainnya di Soloraya.

Polisi Tangkap 5 Orang Terkait Kekerasan di Mertodranan

SOLO—Polisi menangkap lima orang terkait kasus pengrusakan dan penganiyaan yang terjadi di Kampung Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo, pada Sabtu (8/8) sore. Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi menegaskan tidak ada ruang bagi kelompok intoleran di Jawa Tengah.

Kapolda saat menggelar jumpa pers di Mako II Polresta Solo pada Selasa (11/8) mengatakan dari lima orang yang ditangkap, empat orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Seorang lainnya masih diperiksa oleh penyidik terkait perannya di lokasi kejadian.

”Para pelaku pengeroyokan, pengrusakan, dan penganiyaan berinisial BD, MM, MS, ML, dan RM. Kami sudah mengantongi nama-nama pelaku lain. Saya tegaskan jajaran Polda Jawa Tengah di-backup Direktorat Pidana Umum Mabes Polri akan mengejar kelompok intoleran itu. Saya sudah menyampaikan ke seluruh Kapolres di Jawa Tengah khususnya di Solo tidak ada tempat untuk kelompok intoleran,” ujar Kapolda.

Bupati Klaten Rencanakan Pembelajaran Tatap Muka Dimulai 24 Agustus 2020

Berita selengkapnya di Epaper Solopos.

Warga Kritik Antrean Bantuan UMKM

SOLO—Ratusan pelaku usaha mikro antre mendaftar program Bantuan Sosial Produktif Tahap II di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Solo, Selasa (11/8) pagi.

Antrean yang membeludak membuat warga khawatir munculnya klaster baru persebaran virus SARS CoV-2. Salah seorang pengusaha mikro, Setiawan, 55, menilai Pemkot kurang persiapan dalam penyaluran bantuan tersebut.

“Seharusnya pendaftaran dilakukan via online/daring sehingga tidak memunculkan kerumunan. Kami tidak tahu siapa yang sudah memiliki virus itu, siapa yang tidak. Saking ramainya kan tidak bisa jaga jarak, ada juga yang sampai melepas masker. Sangat berbahaya,” kata penjual es itu, kepada Espos. Setiawan menyebut antrean juga mengular pada Senin (10/8), namun tak separah pada Selasa.

Kukuh Tidak Mendukung Gibran, PKS Solo: Memang Kenapa? Itu Hak Politik Kami

Berita selengkapnya di Epaper Solopos.

Cabup-Cawabup Mulai Promosi Program Unggulan

KLATEN—Pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) tancap gas menjelang masa pendaftaran Pilkada. Mereka membentuk tim pemenangan dan mempromosikan berbagai program unggulan.

Ada tiga pasangan calon yang memastikan diri bakal maju dalam kontestasi Pilkada Klaten 2020. Ketiga pasangan calon itu adalah Arif Budiyono (ABY)-Harjanta (HJT) yang diusung empat parpol yakni PKB (4 kursidi DPRD Klaten), PAN (4 kursi), PPP (3 kursi), dan Partai Nasdem (1 kursi). Selain itu, ada lima parpol nonparlemen yang saat ini ikut mendukung pencalonan pasangan ABY-HJT, yakni Partai Hanura, PSI, Partai Garuda, Partai Berkarya, serta Perindo.

Pasangan lain adalah One Krisnata- Muhammad Fajri (ORI) yang diusung tigaparpol parlemen, yakni Partai Demokrat (3 kursi), PKS (5 kursi), dan Partai Gerindra (5 kursi). Pasangan itu juga didukung parpol nonparlemen, salah satunya PBB.

Pasangan berikutnya adalah Sri Mulyani-Aris Prabowo (SIAP). Pasangan itu diusung PDIP (19 kursi). Belakangan, DPD Partai Golkar Klaten memberi sinyal bakal kembali merapat ke PDIP untuk berkoalisi pada Pilkada 2020.

Pasca Aksi Intoleran di Solo, Ganjar Minta Warga Diajak Berkomunikasi

Berita selengkapnya di Epaper Solopos.



Bakul Cilok Bisa Ajukan Bantuan Usaha

KARANGANYAR—Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyiapkan bantuan untuk 23.000 pelaku usaha mikro dan ultra mikro di Kabupaten Karanganyar.

Setiap pelaku usaha akan menerima bantuan sosial Rp2,4 juta. Pemerintah pusat meluncurkan program bantuan sosial produktif untuk penguatan modal usaha Mikro dan ultra mikro yang belum tersentuh lembaga pembiayaan. Pemerintah pusat menyiapkan dana Rp28,8 triliun untuk 12 juta pelaku usaha mikro dan ultra mikro.

Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop dan UKM) Kabupaten Karanganyar sudah membuka pendaftaran sejak Senin (10/8). Pendaftaran akan dibuka hingga awal September mendatang. Disdagnakerkop dan UKM melayani pendaftaran pada hari Senin hingga Kamis setiap pekan.

Dinyatakan Positif Covid-19, Pemilik Salon di Purwodadi Meninggal

Kepala Bidang (Kabid) Koperasi dan UKM Disdagnakerkop dan UKM Kabupaten Karanganyar, Adolfus Joce Bau, menuturkan pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang sudah mendaftar secara online hingga Senin, yakni 230 orang.

Berita selengkapnya di Epaper Solopos.

 







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya