SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Jumat (5/8/2022).

Solopos.com, SOLO — Sambal telah masuk dalam Oxford Dictionary dan diangkat sebagai tema Solo Indonesia Culinary Festival (SICF) 2022 di Benteng Vastenburg, Solo, mulai Kamis (4/8/2022) malam.

Sambal juga mengantar kita meneropong jejak nenek moyang mengingat disebut telah ada sebelum cabai (Capsicum) dibawa orang-orang Portugis ke Nusantara pada abad ke-16. Pendapat itu disampaikan ahli arkeologi Jawa Kuna, Timbul Haryono dan H.I.R Hinzler. Sebelum cabai masuk ke Nusantara, warga Jawa telah mengenal sambal. Bahan yang dipakai yakni cabya jawa (Piper retrofractum), lada (Piper migrum), dan jahe (Zingiber officinale).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir di laman resmi Universitas Padjadiaran (Unpad), warga Sumatra Utara juga telah mengenal sambal sebelum cabai mask Nusantara. Mereka menggunakan andaliman (Zanthoxylum acanthopodiumt DC) atau tanaman khas yang sejak dulu hingga kini digunakan sebagai pecitarasa pedas. Hal itu disampaikan Dosen Departemen Sejarah dan Filologi Fakultas Ilmu Budaya Unpad, Fadly Rahman.

“Sebelum cabai masuk ke Nusantara, nenek moyang orang Jawa menggunakan cabya jawa, lada, dan jahe,” katanya, dikutip Solopos dari unpad.ac.id, Kamis. Menurut Fadly, kekhasan selera pedas sudah ditunjukkan di Istana Aceh saat menjamu seorang petualang asal Prancis Augustin de Beauliu, pada 1621.

Ekspedisi Mudik 2024

Satu sajian yang tidak ia sentuh adalah sambal. Bagi orang Eropa seperti Beaulieu, sensasi pedas sambal terkesan begitu mengkhawatirkan bagi pencernaannya. Kesan itu tetap bertahan pada abad-abad kemudian,” tulis Fadly. Dia juga mengungkap sambal menjadi momok wisatawan Belanda pada abad ke-19.

Baca juga: Kian Pedas Kian Histeris, Uji Nyali Makan Sambal Tuan Kulit Putih

Itu diceritakannya terjadi di Hotel Des Indes, Batavia, 1898 silam. Tak berhenti di situ, Fadly juga mengungkap tokoh pergerakan Nasional Tjipto Mangoenkoesoemo juga sebagai penikmat sambal terasi dan sambal goreng tempe. Begitu juga Soewardi Soerjaningrat alias Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional.

Berdasarkan penelusuran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui proyek Jalur Rempah, disebutkan sambal menjadi kuliner ikonis Indonesia yang terbentuk melalui jalur rempah. Proyek tersebut juga mengutip pendapat H.I.R. Hinzler yang menyebut sambal telah ada di Indonesia sejak abad ke-17. Masa tersebut, tanaman cabai disebut sudah dibudidavakan di Nusantara. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Jumat (5/8/2022).

Hitungan Menit, 4.200 Sambal Ludes

SOLO — Cerita 4.200 porsi sambal ludes dalam hitungan menit, sama sekali membuat suasana malam pembukaan Solo Indonesia Culinary Festival (SICF) 2022 menjadi panas dan pedas. Pengunjung berdatangan dan berburu ribuan porsi yang dibagikan secara gratis dalam acara yang bertema Pesona Citarasa Sambal-Kuliner Nusantara itu. SIC- 2022 digelar di Benteng Vastenburg, Solo, Kamis (4/8/2022) malam.

Kemeriahan pesta sambal sudah terasa pada waktu petang. Para pengunjung berdatangan menjelang Magrib. Gapura dan tenda UMKM menyambut kedatangan para pengunjung. Memasuki area Benteng Vastenburg, para pengunjung mendapati sekitar 20 perapian arang untuk membakar satai. Juru masak menyiapkan bara api mulai 18.30 WIB.

Baca juga: Huhah! Ribuan Porsi Sambal Ludes dalam 5 Menit di Festival Kuliner Solo

Sementara juru masak lainnya menata kemasan sambal yang dibungkus mika. Satu mika berisi satu jenis sambal, yakni sambal honje, embe, pencit, dan sambal gami. Serta satu potong cocolan berupa bakwan, tahu, atau tempe. Paket sambal itu berada di tenda khusus. Selain tenda khusus sambal untuk dibagikan para pengunjung, ada sekitar 120 stan UMKM bagi 150 pelaku usaha.

Beragam produk kuliner ditawarkan pada stan UMKM, antara lain takoyaki, mie, olahan serba ayam, dan roti bakar. SIC kembali digelar setelah setop dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo Aryo Widyandoko, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, dan Ketua Pelaksana Solo Indonesia Culinary Festival 2022, Daryono, membuka festival. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Jumat (5/8/2022).

DPUPR Minta Masukan Warga

SOLO — Dinas Pekerjaan mum dan Penataan Ruanq (DPUPR) Solo akan merevitalisasi Taman Balekambang di JI. Ahmad Yani, Manahan, Kecamatan Banjarsari. Saat ini, DPUPR meminta masukan warga sebagai bahan kajian, evaluasi, serta penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Mengacu laman surakarta,go.id, Selasa (2/8/2022).

Taman Balekambang merupakan salah satu ruang terbuka hijau di tengah Solo. Total lahan yang akan direvitalisasi seluas 87.020 meter persegi. Beberapa fasilitas yang akan direnovasi adalah gedung kesenian, area danau, kolam renang, jalan kawasan, plaza, saluran, taman, amphitheater (teater terbuka), flying bridge, hingga pendapa kedatangan.

Baca juga: Wah, Arsitek Terkenal dari Bali Ikut Garap Taman Balekambang Solo

Revitalisasi berpotensi menimbulkan dampak positif berupa meningkatnya estetika kawasan, tersedianya ruang terbuka hijau yang layak, peningkatan pendapatan, terbukanya kesempatan kerja, serta terbukanya kesempatan berusaha. Namun, juga ada beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi.

Contohnya peningkatan volume lalu lintas kendaraan pengunjung, tumpukan sampah, meningkatnya air limbah, kebisingan, hingga bahkan penurunan kualitas udara. Berdasarkan Keputusan Wali Kota Nomor 646/1-R/1/2013, Taman Balekambang merupakan kawasan cagar budaya. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Jumat (5/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya