SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini (Kamis (1/9/2016)

Solopos hari ini mengabarkan korban negara tandingan meluas bukan hanya warga Sragen.

Solopos.com, SOLO — Jumlah warga yang menjadi korban negara tandingan di Soloraya terus bertambah. Negara tandingan dengan Presiden Mujais itu menjaring warga yang mengalami masalah kredit di perbankan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo mencatat sebagian nasabah di 18 bank perkreditan rakyat (BPR) tergiur dengan iming-iming pelunasan utang dari kelompok yang dipimpin Mujais. Mujais mengklaim sebagai Presiden Republik Indonesia dengan markas di Malang, Jawa Timur.

Ketua OJK Solo, Laksono Dwionggo, mengungkapkan negara tandingan yang menggunakan nama Koperasi Pandawa atau Koperasi Indonesia menyasar masyarakat pinggiran yang kebanyakan mengalami kredit macet. Mereka diiming-imingi pelunasan utang hanya dengan membayar Rp300.000. Padahal utang mereka rata-rata adalah puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.

Kabar korban negara tandingan Koperasi Pandawa yang meluas di Soloraya menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini. Selain itu Solopos hari ini juga mengabarkan prostitusi anak, kebijakan penghematan anggaran, dan kebijakan Kota Solo. Berikut cuplikan kabar Solopos hari ini, Kamis (1/9/2016):

PROSTITUSI ANAK : Belajar dari Kasus 99 Bocah di Puncak

Polisi membongkar prostitusi anak untuk kelompok homoseksual di Bogor, Jawa Barat. Belasan personel Bareskrim Polri tiba di salah satu hotel di Desa Cipayung Datar, Kecamatan Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/8/2016) siang. Penelusuran mereka atas salah satu akun Facebook membawa mereka menuju hotel itu.

Penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri bersiap melakukan penangkapan. Pukul 14.00 WIB, tujuh anak di bawah umur tiba di hotel itu dengan dikawal AR, 41. ”Jadi yang datang duluan itu polisinya. Pas anak-anak itu datang, langsung disergap,” kata Boboy, salah satu pengelola hotel di lokasi penangkapan, Rabu (31/8/2016).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

KEBIJAKAN PEMERINTAH : Menkeu: Anggaran Dipangkas karena Boros

Pemerintah melakukan penghematan dengan cara memangkas anggaran dan menunda pencairan dana alokasi umum (DAU) untuk 169 daerah karena penggunaan anggaran selama ini dianggap boros.

”Kami melakukan penghematan dengan pertanyaan apakah selama ini kita boros? Saya mengatakan iya. Perjalanan dinas dan lain-lain itulah yang kami potong. Namun dengan berat hati mungkin kami harus potong untuk pemeliharaan gedung, belanja modal. Untuk infrastruktur kami coba untuk tidak potong,” papar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat rapat dengan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/8/2016) malam.

Dia menyatakan tidak akan berpura-pura negara mempunyai uang. Sri Mulyani menyebut pemangkasan anggaran menjadi opsi terbaik.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

KEBIJAKAN KOTA : Rembuk Solo Tak Dihadiri Pejabat Pemkot

Tiga persoalan di Kota Bengawan mengemuka dalam Rembuk Solo yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo di Pendapi Gede Balai Kota, Rabu (31/8/2016) malam.

Ketiga persoalan itu meliputi penataan pedagang kaki lima (PKL) gerobak kuning Jl. Slamet Riyadi, penerapan sistem satu arah (SSA) Jl. dr. Radjiman, dan pungutan liar dalam penerimaan siswa didik baru. Sayangnya kegiatan untuk membahas berbagai permasalahan di Kota Bengawan itu tak dihadiri satupun pejabat Pemkot.

Berdasar pantauan Espos, sebelum acara dimulai kursi yang disediakan untuk pejabat Pemkot sempat diisi sejumlah lurah dan camat. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo juga terlihat hadir di Balai Kota pukul 18.00 WIB sesuai jadwal dari panitia.

Namun karena panitia belum siap, Wali Kota kembali ke Rumah Dinas Wali Kota di Loji Gandrung.  Sekitar pukul 18.30 WIB, Rudy datang kembali ke Balai Kota. Namun, karena panitia belum juga siap, dia pun kembali lagi.

Simak selengkapanya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya