SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Kamis (20/10/2016)

Solopos hari ini mengabarkan kinerja Jokowi-JK selama dua tahun yang berjalan lambat meski kebijakannya bagus.

Solopos.com, SOLO — Kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) selama dua tahun di bidang ekonomi menuai apresiasi. Namun, kebijakan yang bagus belum diiringi dengan implementasi yang cepat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian G. Ismi mengakui banyak perubahan yang berdampak langsung pada dunia usaha. Banyak kebijakan yang dibuat Jokowi-JK dalam dua tahun terakhir. Namun, masih banyak juga kebijakan yang belum berjalan.

”Kami pengusaha pertekstilan melihat sudah banyak perubahan, khususnya dalam hal regulasi seperti paket-paket kebijakan ekonomi. Tapi eksekusi di lapangannya yang kadang banyak sekali belum jalan. Masalahnya ada di pelaksanaannya,” jelas Ernovian, Rabu (19/10/2016).

Kabar kinerja Jokowi-JK dinilai bagus meski praktiknya berjalan lambat menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (20/10/2016). Selain itu, Solopos hari ini juga mengabarkan perwira polri kedapatan edarkan uang palsu di warung, kawasan hitam jadi incaran investasi properti, dan tikus got dihargai Rp20.000. Simak cuplikan kabar Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (20/10/2016):

TINDAK KEJAHATAN : Perwira Polri Edarkan Uang Palsu di Warung

Komisaris Polisi (Kompol) Maryadi, perwira Direktorat Shabara Polda DIY tertangkap saat mengedarkan uang palsu (upal) di sejumlah warung di Kecamatan Panggang, Gunungkidul, DIY, Selasa (18/10/2016).

Maryadi mengedarkan upal pecahan Rp100.000 dengan modus membeli minuman dan rokok. Maryadi ditangkap bersama seorang perempuan bernama Niken Fiati di Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, sekitar pukul 13.30 WIB.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PERKEMBANGAN KOTA : Kawasan Hitam Menjelma Jadi Incaran Investasi Properti

Pinggiran Kota Solo terus  tumbuh menjadi ”kota kecil”. Harga tanah pun meroket hingga jutaan rupiah. Warung makan, restoran, kedai kopi, minimarket, toko sepatu, hingga tempat potong rambut berjejal di sepanjang Jl. Garuda Karangasem sisi timur mulai dari Edupark Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) hingga simpang tiga perbatasan Gonilan.

Hanya ada satu atau dua rumah yang tidak beralih fungsi sebagai lahan komersial. Di balik jalan yang menjadi bagian wilayah paling barat Kota Bengawan itu, areal persawahan berselang-seling dengan rumah berpagar tinggi.

Jalanan selebar 10 meter membuat kendaraan leluasa melintas. Pemandangan berbeda terlihat begitu memasuki Jl. Duwet 12. Jajaran rumah tingkat berhadap-hadapan dipisah jalan selebar enam meter. Belasan sepeda motor terparkir di depannya. Plakat kecil bertuliskan “Kost Putri” atau “Kost Putra” menghias bagian depan hunian di sana.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

KEBIJAKAN PUBLIK : Tikus Got Dihargai Rp20.000, Tikus Berdasi Ikut Diburu

Betty, pegawai Biro Umum Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memakai sandal jepit seusai Salat Zuhur. Ketika tiba di meja kerjanya, Betty dikagetkan munculnya tikus di dekat kursi. Kekagetan Betty belum berakhir saat tikus itu menggigit kakinya.

Pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov DKI itu kemudian dibawa ke dokter. Kejadian beberapa waktu lalu itu menjadi titik tolak program Gerakan Basmi Tikus di Jakarta yang digalakkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Di mata Djarot, keberadaan tikus di Ibu Kota sudah meresahkan dan menimbulkan korban.

Warga yang menangkap tikus got akan diberikan insentif Rp 20.000 untuk satu ekornya. Bangkai tikus yang ditangkap akan dikubur agar tidak menimbulkan wabah penyakit.

Dia menekankan tikus got yang diburu dan dihargai Rp20.000/ekor adalah tikus got berukuran besar. Tikus rumahan tetap menjadi tanggung jawab masing-masing warga. Tikus got yang dikumpulkan ke pemerintah akan digunakan sebagai salah satu bahan pupuk organik. Warga yang menangkap mendapatkan jatah ekor tikusnya

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya