SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Senin (27/2/2017)

Solopos hari ini memberitakan minibus dari Sidoarjo mengalami kecelakaan dan masuk jurang di jalur lama menuju Tawangmangu.

Solopos.com, SOLO– Enam orang meninggal setelah minibus yang mengangkut 30 orang rombongan pariwisata jatuh ke jurang sedalam 10 meter di jalur lama Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah-Sarangan, Magetan, Jawa Timur di Desa Gondosuli, Tawangmangu, Minggu (26/2/2017).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Rombongan wisata para guru dan keluarga dari SDN Jimbaran Wetan, Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) itu diduga melintasi jalur lama yang sempit dan penuh tanjakan dan turunan curam atas rekomendasi salah satu penumpang minibus.

Bus masuk jurang karena sistem pengereman rusak. ”Kami berharap kendaraan besar maupun sopir yang belum menguasai medan itu harus lebih waspada. Kalau belum menguasai medan, lebih baik jangan lewat situ [jalur lama]. Kami arahkan ke jalur tembus,” tutur Kasatlantas Polres Karanganyar AKP Ahdi Rizaliansyah mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak.

Minibus asal Sidoarjo mengalami kecelakaan di jalur lama menuju Tawangmangu menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Senin (27/2/2017). Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan perpisahan terakhir tiga guru SD di Sidoarjo yang kecelakaan di Tawangmangu, perkembangan kasus pembunuhan Kim Jong-nam, dan menanti kunjungan Raja Salman ke Indonesia.

Simak cuplikan kabar Harian Umum Solopos hari ini, Senin:

MINIBUS MASUK JURANG : Perpisahan Terakhir Tiga Guru

Rombongan guru dari SDN Jimbaran Wetan, Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) akan berwisata ke Tawangmangu untuk perpisahan guru dan kepala sekolah. Suasana di gedung Puskesmas Tawangmangu ramai.

Sejumlah orang mengenakan seragam sukarelawan, PMI, polisi, TNI, dan lain-lain berdiri di teras dan lobi puskesmas yang masih setengah jadi. Dari anak tangga menuju lobi puskesmas terdengar jerit tangis perempuan.

”Ega anakku! Maafin mama Nak…Ega…Anak mama…,” jerit tangis perempuan yang duduk di kursi di dekat pintu masuk puskesmas. Perempuan yang mengenakan kaus lengan panjang warna abu-abu dan rambut sebahu itu menangis dan menjerit sembari menyandarkan kepala pada dinding.

Di sampingnya, duduk seorang lelaki sedang memangku bocah lelaki usia tiga tahun. Wajah perempuan bernama Khuzaini Afifah itu lebam pada dahi dan di bawah mata. Kedua mata sembab karena terlalu banyak menangis.

Enam orang meninggal dalam kecelakaan itu yaitu Suwandi, 54, warga Desa Wonokasian RT 006/RW 002 Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo; anak Suwandi, Ica Susilowati, 23; Ria Resbara; Zuhro, warga Ketimang RT 007/RW 002 Wonoayu, Sidoarjo; Puji Haryanto, warga Padangan RT 007/RW 003 Tulangan, Sidoarjo; dan Ega, 10.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PEMBUNUHAN KIM JONG-NAM : Aisyah Mengira Racun VX adalah Baby Oil

Warga negara Indonesia (WNI) Siti Aisyah, tersangka pem-bunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, mengira racun VX merupakan baby oil. Perempuan asal Serang, Banten itu mengaku dibayar 400 ringgit Malaysia atau setara kurang lebih Rp1,2 juta.

Aisyah dan tersangka lainnya Doan Thi Huong, perempuan asal Vietnam membawa gas syaraf VX yang mematikan untuk membunuh Kim Jong-nam. Mereka mengaku diperalat dengan modus shooting reality show mengerjai orang atau prank.

”Saya pikir itu adalah baby oil,” ujar Aisyah kepada Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Andreano Erwin, seperti diwartakan thestar.com.my, Minggu (26/2/2017).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

KUNJUNGAN KENEGARAAN : Kenang Raja Faisal, Menanti Raja Salman

Sebilah keris disodorkan Presiden kedua Soeharto kepada Raja Faisal. Raja Arab Saudi itu balas menyerahkan sebilah pedang Arab yang disepuh emas. Seekor macan yang diawetkan turut serta diberikan Soeharto kepada Raja Faisal sebagai cindera mata.

Peristiwa itu terjadi Rabu malam, 10 Juni 1970 setelah acara makan malam kenegaraan. Pagi harinya, 11 Juni, dua tokoh itu kembali bertemu di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan selama satu setengah jam, Soeharto dan Raja Faisal membahas krisis Timur Tengah.

Soeharto menyampaikan komitmen Indonesia mendukung Arab dalam krisis Timur Tengah. Raja Faisal merespons positif dukungan itu. Dua kepala negara itu juga membahas kerja sama ekonomi Indonesia dan Arab Saudi.

Kisah pertemuan Soeharto dan Raja Faisal lansir Espos, Minggu (26/2/2017), dari soeharto.co yang mengutip materi dari buku Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973 karya Tim Dokumentasi Presiden RI.

Setelah 47 tahun berlalu, sejarah berulang dengan kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia pada 1-9 Maret mendatang. Raja Salman membawa rombongan sebanyak 1.500 orang termasuk 10 menteri dan 25 pangeran.



Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya