SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Sabtu (18/2/2017)

Solopos hari ini mengabarkan pembunuhan Kim Jong-nam yang melibatkan Sity Aisyah berkedok reality show.

Solopos.com, SOLO– Siti Aisyah yang ditangkap polisi Malaysia dalam kasus kematian kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam, diduga dimanfaatkan pelaku utama dengan modus shootingacara mengusili orang lain (prank).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Siti Aisyah disebut sudah tiga hingga empat kali shooting acara reality show dengan bayaran Rp3 juta untuk setiap kali shooting. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) dan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menyebut Aisyah ditipu untuk mengikuti semacam reality show.

Dalam aksi Senin (13/2/2017), Aisyah diminta mengerjai atau mengusili seorang laki-laki di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) dengan menutup mata dan menyemprotkan cairan ke muka.

”Jadi [dalam aksinya] yang satu perempuan nutup mata] yang satunya lagi menyemprotkan sesuatu. Itu dilakukan sudah hampir tiga-empat kali. Terakhir yang Kim Jong-nam, diduga disemprotannya itu ada bahan berbahaya,” kata Tito kepada wartawan di Kampus Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Jumat (17/2/2017).

Polri mendapatkan keterangan itu dari kepolisian Malaysia yang mengusut kasus kematian kakak tiri Jong-un itu. Tito menjelaskan Aisyah kemungkinan dimanfaatkan kelompok tertentu untuk membunuh Kim Jong-nam.

Aisyah dan perempuan asal Vietnam Doan Thi Huong tidak menyadari mereka dimanfaatkan untuk menjalankan misi pembunuhan itu. ”Kalau pernah nonton just for laughs yang lucu-lucu itu, itu ada namanya prank. Prank itu aksi lucu-lucu,” ujarnya.

Pembunuhan Kim Jong-nan yang menyeret Siti Aisyah berkedok reality show menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu (18/2/2017). Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan anggota TRC BPBD Boyolali gugur dalam tugas, SBY isyaratkan nonblok di Pilkada DKI Jakarta, dan tujuh rantai dinasti berlanjut di Pilkada 2017.

Simak cuplikan kabar Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu:

ANGGOTA TRC GUGUR : Penghormatan untuk Pejuang Kemanusiaan

Gugurnya anggota Satgas Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali saat bertugas membawa duka bagi keluarga dan kolega.

Bocah tujuh tahun itu menangis sesenggukan saat berjalan mengitari peti jenazah ayahnya, Toni Arifin, 34, anggota Satgas TRC BPBD Boyolali yang meninggal dunia saat bertugas di lokasi bencana banjir, Dukuh Gatak, Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono, Kamis (16/2/2017) malam.

David Raditya Saputra namanya. Di belakang David, bayi berusia 1,5 tahun digendong seorang perempuan juga mengikuti David mengitari peti jenazah warna putih yang sudah ditandu para pria berseragam oranye.

Beberapa pria berseragam oranye yang menandu peti jenazah Toni tak kuasa menahan air mata. Mereka adalah teman-teman seperjuangan Toni yang selama ini mengabdi sebagai pejuang kemanusiaan.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PILKADA DKI JAKARTA : SBY Isyaratkan Nonblok

Partai Demokrat belum bersikap untuk mengalihkan dukungan dalam putaran II Pilkada DKI Jakarta setelah pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni kalah.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak memberikan arahan untuk mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat atau Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam putaran II.

”Memang tidak ada arahan untuk ke calon nomor dua [Ahok-Djarot] maupun calon nomor tiga [Anies-Sandi],” kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo kepada wartawan di Jakarta, Jumat (17/2/2017).

Dia tidak mempermasalahkan bila ada sukarelawan Agus-Sylvi mendeklarasikan dukungan kepada calon lain. Namun, sikap resmi Partai Demokrat belum dikeluarkan. ”Besar kemungkinan PD akan mengambil posisi pada hari pengumuman yang maju putaran kedua. Jadi memang tidak ada arahan sama sekali ke calon nomor dua maupun nomor tiga,” katanya.

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat E.E. Mangindaan menyerahkan sikap partai kepada DPP PD. ”Kalau menurut saya dibebaskan [memilih]. Kemampuan masing-masing pribadi menilai siapa yang pas untuk jadi lebih pas,” ungkap Mangindaan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PILKADA 2017 : 7 Rantai Dinasti Berlanjut

Tujuh dinasti politik yang ikut dalam pilkada serentak melanjutkan kekuasaan mereka. Empat dinasti politik lainnya terjungkal, termasuk Bupati nonaktif Cimahi Atty Suharti, yang menjadi tersangka KPK.



Kemenangan terbesar dari politik dinasti ada di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar). Pasangan Karolin Margaret-Herculanus Heriadi yang menjadi calon tunggal meraup 226.378 suara (96,62%) mengalahkan kotak kosong dengan 3,38% suara.

Karolin merupakan putri Gubernur Kalbar Cornelis yang memimpin Kalbar sejak 2008 lalu. Karolin pernah menjadi anggota DPR dari PDIP dan tersandung isu video porno. Berdasarkan penelusuran, Jumat (17/2/2017), terdapat 12 calon kepala daerah di 11 daerah yang memiliki keterkaitan dengan politik dinasti.

Kemenangan tujuh dinasti di 11 pilkada menjadi ironi karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengingatkan keterkaitan korupsi dan dinasti seperti kasus Atty Suharti dan Bupati nonaktif Klaten Sri Hartini.

”Dari beberapa kasus terkait kepala daerah yang dinasti politik, keliatan ada yang didikte suaminya, bapaknya, kan pernah terekam semua,” ucap Ketua KPK Agus Rahadjo, beberapa waktu lalu.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya