SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Kamis (22/9/2022).

Solopos.com, SOLO — Kawasan Jurug kini menjadi simpul kemacetan baru di Kota Solo sejak lalu lintas penyeberangan Sungai Bengawan Solo hanya bertumpu pada Jembatan Jurug C.

Setelah Jembatan Jurug B, kini Jembatan Jurug A yang biasanya hanya bisa dilalui sepeda motor juga ditutup. Menurut pantauan Solopos, setidaknya ada tiga simpul kemacetan menuju Jembatan Jurug di beberapa jalan yang masuk wilayah Kecamatan Jebres, Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Jalan tersebut yakni JI. Kiai Haji Masykur yang bersilangan dengan Jalan Raya Ngawi-Solo; JL. Ir. Sutami; dan JI. Ki Hajar Dewantara. Kemacetan di tiga jalan itu cukup parah saat Jembatan Jurug C menjadi akses tunggal menyeberangi Bengawan Solo dari Solo ke Karanganyar, dan sebaliknya, via Jurug.

Solopos  mencoba menyimulasi perjalanan melalui tiga jalurntersebut pada Rabu (21/9/2022) mulai Pukul 16.00 WIB. Untuk diketahui, waktu tersebut disebut polisi sebagai jam sibuk Jembatan Jurug C. Dimulai dengan melewati JI. Maospati menuju Jalan Ir Sutami, kepadatan sudah dimulai sejak memasuki persimpangan JI. H.O.S. Cokroaminoto.

Ekspedisi Mudik 2024

Persimpangan seberang SPBU dekat Taman Satwa Taru Jurug menjadi lokasi puncak kemacetan. Kecepatan maksimal yang bisa dicapai saat memasuki Jembatan Jurug C hanya 10 hingga 20 km/ jam. Sementara masih banyak bus yang melintas membuat kendaraan tidak bisa melaju cepat, kemacetan sudah tidak lagi terhindarkan.

Baca juga: Padat Merayap, Melintasi Jembatan Jurug C Solo Jadi 2 Kali Lipat Lebih Lama

Ditambah ditutupnya Jembatan Jurug A, maka kendaraan roda dua tak punya pilihan lain selain ikut berjubel mengakses Jembatan Jurug C. Suasana tak jauh berbeda ketika Solopos mencoba melintasi Jl. Kyai Haji Masykur.

Rute ini bahkan lebih berbahaya sebab pengendara harus menemui banyaknya pengendara yang putar balik karena Jembatan Jurug A ditutup. Memotong JI. Maospati menuju Jembatan Jurug C membuat kepadatan kendaraan bertambah di kawasan bibir Jembatan Jurug C. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (22/9/2022).

Rela Berlesehan Demi Layanan Medis

SOLO — Waktu menunjukkan pukul 09.15 WIB, Rabu (21/9/2022), saat Solopos tiba Kompleks RSUD Ibu Fatmawati Soekarno di Ngipang, Kadipiro, Banjarsari, Solo.

Seorang petugas keamanan rumah sakit tampak menyapa ramah dan menanyakan maksud kedatangan sejumlah pasien. Dia juga meminta para pasien maupun pengantar untuk mengecek suhu tubuh dan membersihkan tangan dengan handsanitizer.

Setelah itu, para pasien diarahkan ke lokasi atau tempat yang mereka tuju. Kebanyakan pasien yang datang ingin memeriksakan diri di poliklinik RSUD Ibu Fatmawati Soekarno. Ada sejumlah layanan pemeriksaan kesehatan di poliklinik rumah sakit tersebut.

Baca juga: Saking Ramainya Antrean di Poliklinik RSUD Ngipang Solo, Pasien sampai Klesotan

Di bagian kiri lobi rumah sakit terdapat Klinik Penyakit Dalam I, Klinik Penyakit Dalam II, dan Klinik Paru. Puluhan pasien telah memenuhi tempat duduk yang disediakan di depan klinik-klinik itu. Mereka membaur jadi satu di kursi-kursi yang disediakan.

Sedangkan di kanan lobi terdapat Klinik Umum, Klinik Gigi, Klinik Bedah Urologi, Klinik Anak 1, Klinik Kulit Kelamin, Klinik Bedah Umum, Klinik Bedah Urologi, Klinik Jantung, Klinik Jiwa, Klinik Syaraf, Klinik Mata, dan Klinik THT, dan Klinik Obgyn. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (22/9/2022).

Gibran-Koalisi DMFI Ketemu

SOLO — Koalisi Dog Meat-Free Indonesia (DMFI) beraudiensi dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Rabu (21/9/2022).

Mereka mencari solusi alternatif permasalahan perdagangan anjing yang sudah ada sejak lama di Kota Bengawan. Pertemuan perwakilan koalisi DMFI dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, merupakan perdana atau kali pertama.

Sebelumnya, DMFI berulang kali melayangkan surat resmi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk bertemu dengan Wali Kota. Namun, mereka hanya ditemui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Baca juga: Akhirnya Bertemu Gibran, DMFI Akui Tak Mudah Larang Daging Anjing di Solo

Pertemuan berlangsung selama lebih dari satu jam di Ruang Rapat Wali Kota. Selain DMFI, perwakilan komunitas pencinta kucing juga ikut beraudiensi.

“Ini pertemuan perdana dengan Mas Wali [Gibran Rakabuming Raka]. Intinya kami mengapresiasi komitmen Mas Wali terkait larangan perdagangan anjing. Penekananya pada solusi bagi para pedagang kuliner yang menjual beragam menu makanan olahan daging anjing. Kami puas sekali dan mendukung upaya Wali Kota dalam mengatasi perdagangan anjing,” kata Koordinator DMFI, Mustika Chendra Purnomo, Rabu. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Kamis (22/9/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya