Solopos.com,SOLO–Harian Umum Solopos hari ini Senin (5/5/2014) masih menempatkan bursa capres sebagai berita utama di halaman 1. Kasus pembunuhan Klaten yang terjadi pada Minggu (4/5/2014) juga menjadi perhatian.
Berikut ini berita-berita di halaman 1 Solopos hari ini:
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
JOKOWI KE JANTUNG PPP
Jokowi Capres dari PDIP sepanjang Sabtu-Minggu (3-4/5) kemarin mengadakan kampanye. Kemarin, Jokowi mendatangi Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zubair di Rembang, Jateng. Padahal sebelumnya ketua Umum PPP Suryadharma Ali menggandeng capres dari Gerindra Prabowo Subianto untuk meminta dukungan Kiai Maimun.
Dalam silaturahmi tersebut Jokowi mendapat banyak wejangan untuk menghadapi Pilpres 9 Juli mendatang.
Baca Juga: Kampanye Jokowi, ke Kantong NU Jokowi Diminta Baca Kitab Kuning, KH Maimun Malah Ngaku dekat Prabowo, PDIP Sudah Punya Televisi, Ini Permintaan Para Kiai NU buat Jokowi
UJI COBA TIMNAS INDONESIA
Setelah merampungkan uji coba di Timur Tengah dengan cukup memuaskan, Timnas Indonesia U-19 kembali melanjutkan latih tanding level internasional Senin (5/5/2014) malam ini, Timnas bakal meladeni Myanmar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Baca Juga: Pelatih Timnas Indonesia Puas
PELAJAR SMK KLATEN TEWAS DITIKAM
Seorang pelajar SMK asal Dusun Kembangsari, Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas, Eko Suseno, 19, tewas setelah ditikam sejumlah orang tidak dikenal, Sabtu (3/5/2014). Satu orang pelaku penikaman di antaranya sudah berhasil ditangkap, sementara dua pelaku lain masih buron.
Data yang dihimpun Solopos.com, peristiwa penikaman tersebut terjadi saat korban bersama dua orang temannya, warga Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Saiful Rohim, 17, dan warga Desa Temuwangi, Kecamatan Pedan, Agus Yulianto, 17, sedang nongkrong di Sendang Pokak, Kecamatan Ceper. Sekitar pukul 12.00 WIB, tiba-tiba korban didatangai tiga orang pemuda berboncengan dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo.
Baca Juga: Nongkrong di Sendang, Pelajar Klaten Ditikam
DANA BOS BOCOR
Dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) triliunan rupiah tak sedikit yang menguap tanpa dinikmati siswa. Modus-modus pemanfaatan BOS di luar keperluan seharusnya atau penyimpangan pengelolaan dana BOS terus berkembang. Pada Kamis-Sabtu (1-3/5/2014) lalu sejumlah elemen masyarakat peduli pendidikan dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul mengevaluasi alokasi dana BOS sekaligus mengidentifikasi modus-modus penyimpangan dana BOS.