SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 2 Mei 2015

Solopos hari ini memberitakan seputar polemik penahanan Novel Baswedan hingga aksi blokade jalan yang dilakukan sejumlah buruh dalam rangka peringatan May Day.

Solopos.com, SOLO — Penahanan Novel Baswedan, membuat Presiden Joko Widodo bereaksi. Menurut Jokowi, ia tidak pernah memerintahkan Kapolri melakukan penahanan terhadap Novel. Berita ini menjadi berita utama di Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu (2/5/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, Hari Buruh atau May Day, yang diperingati pada Jumat (1/5/2015), dimanfaatkan sejumlah buruh di Semarang untuk melakukan aksi memblokade Jl. Pahlawan, Kota Semarang. Dalam aksi tersebut, para buruh menggaungkan tentang nawa duka atau sembilan kesedihan buruh.

Berikutnya, ada kabar duka tentang kecelakaan di Tawangmangu yang menyebabkan kematian sepasang suami istri. Tiga anak pasutri ini harus hidup sebagai yatim piatu sepeninggal orang tua mereka. Ada pula berita tentang aktivitas Ibu Negara Iriana Jokowi dan putrinya, Kahiyang Ayu juga menarik untuk dibaca.

Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 2 Mei 2015;

HARI BURUH: Blokade Jalan, Buruh Dengungkan Nawa Duka
Ribuan buruh memblokade Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah di depan Kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah (Jateng), Jumat (1/5/2015).

Jalan utama yang membelah gedung perkantoran tersebut diduduki para buruh yang menggelar demonstrasi memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day.

Meski begitu tidak terjadi kemacetan lalu lintas yang berarti karena kendaraan yang melintas tidak begitu padat. Buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Berjuang (Gerbang) mengusung tema utama Nawa Duka atau sembilan duka, pelesetan dari program Presiden Joko Widodo (Jokowi) Nawacita.

Menggunakan satu unit truk trailer sebagai panggung untuk mimbar bebas, satu per satu perwakikan buruh berorasi menyampaikan tuntutan Nawa Duka.

”Pemerintah Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla belum berpihak kepada buruh, terbukti dengan menaikkan harga bahan bakar minyak [BBM] dan listrik sehingga menyengsarakan buruh yang gajinya kecil,” kata salah seorang perwakilan buruh, Joko dalam orasinya.

Nawa Duka yang diusung buruh yakni menolak upah murah dan sistem kerja kontrak atau outsourcing, revisi Peraturan Gubernur (Pergub) Jateng No.65/2014 tentang Pedoman Survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: May Day, Buruh Jateng Usung Nawa Duka, Jangan Hanya Peringatan Rutin, Buruh Kudus Perlu Paham Soal PerburuhanDi Gunungkidul, Baru 2 Perusahaan yang Beri Upah Pekerja Sesuai UMKPerusahaan Media Dituntut Berikan Upah Layak Bagi Jurnalis]

PENANGKAPAN NOVEL BASWEDAN: Jokowi Singgung Budi Gunawan
Bareskrim menangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (1/5/2015) dini hari.

Penangkapan Novel langsung ditanggapi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia memerintahkan Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti tidak menahan Novel.

”Sudah saya perintahkan ke Kapolri. [Novel Baswedan] agar tidak ditahan,” kata Jokowi kepada wartawan seusai menunaikan Salat Jumat di Masjid Kottabarat, Solo.

Jokowi meminta kepada Polri agar proses hukum terhadap kasus tersebut dilakukan secara transparan dan adil. Jokowi juga meminta kepada Wakapolri Komjen Pol. Budi Gunawan (BG) agar tidak membuat pernyataan atau hal-hal yang membuat kontroversi di tengah masyatakat.

”Saya juga minta kepada Wakapolri untuk tidak membuat kontroversi di masyarakat dan menimbulkan ketidaksinergian antarlembaga penegak hukum,” kata Presiden.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Jokowi Singgung Budi Gunawan, Ini Komentar WakapolriJokowi Larang Penahanan Novel, Begini Sikap PolriJokowi: Bebaskan Novel! Kapolri Jangan Bikin KontroversiJK: Jangan Ada Kriminalisasi, Maksudnya …]

KECELAKAAN TAWANGMANGU: Duka Tiga Bocah setelah Bapak-Ibu Tewas Kecelakaan
Kecelakaan maut merenggut nyawa pasangan suami istri Sugiman dan Suparmi, warga RT 004/RW 006 Bandardawung, Tawangmangu, Karanganyar, Kamis (30/4/2015). Berikut laporan wartawan Solopos, Bayu Jatmiko Adi.

Manda, 3, keluar dari rumahnya dengan sepeda roda tiga, Jumat (1/5/2015). Di belakangnya ada ibu-ibu yang mengikuti Manda sambil menyuapinya. Manda tampak tersenyum, mengayuh sepedanya melewati kursi-kursi di halaman rumahnya.

Tenda warna biru untuk upacara pemakaman kedua orang tua anak itu, Kamis malam, masih terpasang di halaman rumah. Manda adalah anak terkecil Sugiman, 44, dan Suparmi, yang menjadi korban kecelakaan maut di Jl. Lawu, Tawangmangu pada Kamis pukul 17.30 WIB lalu.

Pasangan suami istri tersebut meninggalkan tiga anak perempuan. Selain Manda, ada Nisa yang masih duduk di bangku kelas III SD, dan Sinta yang masih duduk di bangku kelas IX SMP.



“Kalau anak pertama dan kedua, mereka sudah tahu kalau ditinggal bapak dan ibunya. Tapi kalau Manda, dia belum mengerti, masih sering menanyakan [keberadaan bapak dan ibunya],” ungkap Sugito, 42, kakak kandung Suparmi, saat ditemui Espos di rumah korban, Jumat.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Jualan Hingga Malam, Hidup Sugiman-Suparmi Korban Sedan Maut Berakhir di Dekat Pasar TawangmanguToyota Corolla Seruduk Motor-Warung Soto di Tawangmangu, 2 Tewas 4 Kritis]

AKTIVITAS IBU NEGARA: Belanja, Iriana Jokowi Tak Dikenali Pengunjung Mal
Kerudung Burberry yang ikonik dengan motif klasik berupa kotak-kotak cokelat, hitam, biru, dan merah, menghias penampilan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, saat berjalan-jalan di Solo Paragon Mall, Kamis (30/4/2015) siang.

Fashion item Inggris yang eksklusif itu berhasil membuat Iriana tak dikenali pengunjung mal. Mengenakan atasan polos putih dan celana hitam, Iriana ditemani seorang wanita dan anak keduanya, Kahiyang Ayu, berjalan cepat dari satu lantai ke lantai lainnya.

Senada dengan sang ibu, Kahiyang dengan rambut tergerai juga mengenakan atasan putih dan jin khas anak muda. Di lantai I, Iriana mampir di sebuah stan alat kesehatan, Oriental Home Living. Sang Ibu Negara rupanya tertarik dengan detox foot pads atau yang masyarakat Indonesia kenal dengan koyo kaki.

Bagian marketing, Marten, mengatakan sejak awal Iriana tertarik dengan koyo kaki. Namun, Marten tak tahu tamu yang datang adalah Ibu Negara.

“Saya tidak tahu kalau dia Ibu Negara. Tapi dia tadi sempat mengisi lembar isian tamu. Coba dicek saja,” kata dia.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Belanja di Mal Solo, Iriana Jokowi Tak Dikenali Pengunjung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya