SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Jumat (10/1/2020).

Solopos.com, SOLO — Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Soloraya tergolong tinggi. Padahal enam daerah berstatus kota layak anak.

Data Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (Spekham) Solo soal kekerasan yang dihimpun dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Soloraya pada 2019 menyebut 208 kasus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasus jumlah tertinggi adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mencapai 104 kasus. Sedangkan untuk kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditangani Spekham pada Januari hingga November 2019 berjumlah 55 kasus.

Ulasan mengenai ironi di kota layak anak itu menjadi sorotan utama pada Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat (10/1/2020). Berita tersebut bisa disimak secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Selain itu, ada di halaman utama Harian Umum Solopos edisi hari ini terdapat ulasan tentang tak bisanya KPK masuk ke Kantor DPP PDIP. Padahal, KPK hendak mencari barang bukti.

KPK Tak Bisa Masuk DPP PDIP

Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan terkait politikus PDIP. Muncul kabar petugas KPK dihalang-halangi saat akan masuk ke Kantor DPP PDIP.

Baca Juga: Waspadalah Amerika Serikat! Iran Juga Punya Drone Canggih

Para wartawan, Kamis (9/1/2020), berkumpul di depan Kantor DPP PDIP Jl. Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka mau meliput kehadiran petugas KPK mencari barang bukti di Kantor DPP PDIP. Sebelumnya beredar kabar OTT Wahyu Setiawan itu turut menjerat staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berinisial D dan S.

Baca selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Sedangkan di halaman Soloraya, ada ulasan mengenai buntut intimidasi yang dilakukan pengurus Rohis SMAN 1 Sragen terhadap siswi yang tak berjilbab. Ada pula kabar dari misi kemanusiaan PMI Solo dan para dokter muda.

Perketat Pengawasan Kegiatan Rohis

Pengelola SMAN 1 Gemolong, Sragen, memperketat pengawasan kegiatan siswa dalam organisasi Kerohanian Islam setelah kasus intimidasi terhadap seorang siswa perempuan yang tidak memakai jilbab.

Setelah digelar mediasi antara orang tua siswa dan pengurus Kerohanian Islam (Rohis) pada Senin (6/1), Kepala SMAN 1 Gemolong, Suparno, menggelar rapat koordinasi yang melibatkan semua wakil kepala sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam.

Simak selengkapnya di: E-Paper Solopos.

PMI Solo dan Tim Dokter Muda Kunjungi Warga Bantaran Kali

Sri Wahyuni, 53, tak kuasa menahan lelehan air mata ketika tiga orang dokter muda yang sedang magang di PMI Solo datang ke rumahnya di RW 005, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Kamis (9/1/2020). Wahyuni menceritakan penyakit yang dia idap kepada tiga dokter muda itu.

Baca Juga: 10 Juta Orang Terjebak Api Kebakaran Hutan Australia?

Pada mulanya ia mengidap darah tinggi atau hipertensi lalu mengidap diabetes sejak enam tahun lalu. Keadaan bertambah buruk ketika ia merasakan sakit ginjal, lambung, dan mata dan pada Maret tahun lalu ia hanya bisa berbaring di tempat tidur.

Baca secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya