SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Sabtu-Minggu (10-11/6/2023).

Solopos.com, SOLO–Ulasan tentang makin banyak digelar acara-acara yang terbuka bagi masyarakat luas di ruang-ruang publik seperti Balai Kota Solo dan kawasan sekitarnya dan ruang publik lain menjadi headline Harian Umum Solopos edisi Sabtu-Minggu (10-11/6/2023) yang terbit hari ini.

Diberitakan Solopos hari ini, ruang publik pun menjadi tempat ekspresi diri yang mudah bagi masyarakat, yang sekaligus memberikan kesempatan berinteraksi yang cair. Dalam pandangan Ketua Program Studi Magister Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Susanto, pemanfaatan ruang publik di Kota Solo masih bisa lebih dioptimalkan.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Saya mengapresiasi Balai Kota dengan halamannya yang menarik masyarakat berkunjung, lalu pendapanya yang besar. Kalau kemarin kan paling baru acara guyub itu nonton bola Indonesia lawan Thailand dengan videotron,” kata dia.

“Sebenarnya mengajak masyarakat kampung agar lebih memiliki ruang publik itu bisa dengan menyelenggarakan acara-acara dari kampung di Balai Kota Solo,” papar Susanto saat dihubungi Espos, Jumat (9/6/2023).

Upaya mengangkat budaya kampung itu menurut dia bisa berupa sajian sejarah kampung atau festival kampung. Hal itu akan menambah rasa kepemilikan masyarakat Solo terhadap ruang publik yang ada, karena mereka merasa bangga kampungnya ditampilkan dengan segala keunikan dan sejarahnya.

Susanto menyebut pula ruang publik Solo sudah banyak tetapi tidak terkonsep. Hal tersebut membatasi masyarakat dalam berekspresi. Padahal, atraksi wisata akan tumbuh sendiri dari rutinitas aktivitas masyarakat berekspresi di ruang publik yang cukup.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos yang terbit hari ini.

Sapa Akhir Pekan Ari Lasso untuk Solo

Penikmat musik populer terus dimanjakan dengan kehadiran para artis beken. Setelah belum lama Dewa 19 memainkan emosi penonton dengan sajian orkestranya, kali ini Ari Lasso hadir lagi menyajikan lagu-lagu andalannya dalam Konser Tiga Dekade Perjalanan Cinta di Edutorium UMS, Sabtu (10/6/2023).

Ari Lasso sebelumnya hadir di tempat yang sama bersama Dewa 19, membawa tautannya bersama kelompok musik besutan Ahmad Dhani itu. Karier profesionalnya sendiri memang dirintis bersama Dewa tiga dekade lalu.

Dia mengisi vokal di empat album yang dikeluarkan Dewa 19, dari album pertama yakni Dewa 19 (1992) sampai Pandawa Lima (1997). Vokal khas Ari Lasso terngiang di telinga penggemar musik era 90an melalui lagu Kirana, Aku Milikmu, dan Cukup Siti Nurbaya.

Sempat absen beberapa waktu, Ari Lasso kembali ke jagat musik sebagai solois. Album Sendiri Dulu menjadi penanda karier solonya. Solo pun menjadi pilihan konser perdananya, dilanjutkan dengan tiga kota besar lain, yakni Surabaya, Malang, dan Jakarta.

“Konser ini mewakili perjalan saya, dalam hal ini perjalanan cinta, cintanya fans saya rangkum, saya yakin akan bagus,” kata Ari Lasso saat konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, awal Mei lalu.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos yang terbit hari ini.

Perindo Gabung Dukung Ganjar

JAKARTA – Partai pendukung capres Ganjar Pranowo bertambah satu dengan bergabungnya Perindo. Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo pun menandatangani nota kesepahaman politik untuk Pemilu 2024, Jumat (9/6/2023).

Penandatanganan perjanjian itu dilakukan setelah Megawati bersama Hary Tanoe dan rombongannya melakukan pertemuan tertutup. Turut mendampingi kedua ketua umum partai politik tersebut ialah Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

Sementara itu, Hary Tanoe didampingi oleh Ketua Harian Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi. Dari jajaran pengurus PDIP hadir pula Hasto Kristiyanto, Pramono Anung, Komaruddin Watubun, Olly Dondokambey, Bambang Wuryanto, Ahmad Basarah, Djarot Saiful Hidayat, Sukur Nababan, Arif Wibowo, dan Mindo Sianipar. Sementara dari pihak Perindo, turut mendampingi Hary Tanoe ialah Angela Tanoesoedibjo, Ahmad Rofiq, Yusuf Mansyur, Aiman Wicaksono, dan Tama S. Langkun.

Calon presiden (capres) PDIP, Ganjar Pranowo, ikut menyaksikan penandatanganan kesepakatan itu di atas panggung. Megawati menyatakan PDI Perjuangan siap bekerja sama dengan Perindo memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Dia juga terbuka membantu Perindo memenangi pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan kepala daerah (pilkada). “Ayo, kita bekerja sama memenangkan pemilu ini secara keseluruhan,” kata Megawati.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos yang terbit hari ini.

“Manisnya” Asal Mula Nama Desa Kebongulo

Sejarah asal mula Desa Kebongulo [dibaca Kebon-Gulo, bukan Kebo-Ngulo] memang bersangkut paut dengan gula. Namun ternyata asal mulanya bukan dari banyaknya tanaman tebu di wilayah itu.

Kepala Desa (Kades) Kebongulo, Warsono, mengungkapkan nama desa itu berasal dari penghidupan utama masyarakat kala itu yaitu produksi gula aren atau gula jawa. Penamaan wilayah itu berdasarkan kisah turun-temurun berasal dari masa kolonial Hindia Belanda. Saat itu wilayah yang kini menjadi Desa Kebongulo masih berupa dusun bernama Petet, dan menginduk ke pemerintahan wilayah yang ada di Cokro, Klaten.

“Dulu Petet penduduknya hanya enam kepala keluarga. Karena jaraknya jauh dari pusat pemerintahan, salah satu tokoh masyarakat bernama Karto Suwito meminta agar bisa ikut wilayah Musuk,” ujar Warsono saat ditemui di Balai Desa Kebongulo, Selasa (6/6/2023). Permintaan tersebut dikabulkan, dengan syarat nama Petet diganti.



Karto Suwito pun mengganti nama Petet menjadi Kebon Gulo, merujuk pada kondisi masyarakat setempat yang mencari nafkah dari membuat gula aren. Karto Suwito pun kemudian diangkat sebagai demang untuk memimpin Desa Kebon Gulo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya