SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Senin (18/1/2021).

Solopos.com, SOLO--Koran Solopos hari ini edisi Senin (18/1/2021) mengulas tentang Indonesia lemah deteksi Covid-19.

Jumlah kasus harian yang selalu di atas 10.000 dalam sepekan terakhir bisa membuat akumulasi kasus segera mencapai 1 juta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tetapi ada bahaya lain yang tercermin dari angka itu, yaitu lemahnya kemampuan deteksi di Indonesia.

Satuan Tugas Covid-19 mencatat jumlah kasus positif bertambah 11.287 orang pada Minggu (17/1/2021). Penambahan itu membuat akumulasi kasus terkonfirmasi mencapai 907.929 orang.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Penanganan Limbah Medis, Ada Tetapi Tak Difungsikan

Limbah medis bahan berbahaya dan beracun (B3) menjadi masalah kompleks di wilayah yang tidak memiliki fasilitas pengelolaan limbah. Salah satunya Karanganyar yang masih mengandalkan pihak ketiga dalam mengelola limbah medis dari klinik atau rumah sakit (RS).

Di RSUD Karanganyar, sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien Covid-19, produksi limbah medis di tempat tersebut naik hingga 600 persen dibandingkan sebelum wabah.

Kabid Penunjang Medis dan Non Medis RSUD Karanganyar, Katarina Iswati, mengatakan sebelum adanya wabah Covid-19, pihaknya setiap hari hanya memproduksi limbah medis sebanyak 200 kilogram. Namun, semenjak ada wabah Covid-19, RSUD Karanganyar memproduksi limbah medis hingga 1.200 kilogram per harinya.

“Pastinya berbanding lurus dengan produksi limbah medis yang dihasilkan saat pandemi. Karena banyak sekali alat medis sekali pakai yang kami gunakan dan harus dibuang setelah dipakainya. Bisa naik lima hingga enam kali lipat per harinya dibandingkan sebelum adanya wabah,” jelas dia kepada Espos Senin (11/1/2021).

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Videotron Dekat Bundaran Gladak Dilaporkan ke Kejari

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Peduli Lingkungan Sosial Ekonomi (LPLSE) dikabarkan menyurati Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo terkait pemasangan reklame videotron di titik Beteng Vastenburg. Videotron tersebut diduga tidak menggunakan prosedur lelang namun penunjukan langsung sehingga berpotensi merugikan negara.

Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Solo, Yosca Herman Soedradjad mengatakan videotron bukan termasuk reklame. Kecuali jika videotron itu dipasang di atas baliho. Pemasangan videotron itu telah melalui prosedur, yakni pengajuan kepada Wali Kota.

“Kemudian tim reklame dipanggil, terus tim memberi masukan. Apakah harus lelang atau penunjukan, boleh diusulkan bagi titik yang baru,” kata dia, dihubungi Espos, Minggu (17/1/2021).

Pihaknya menanggapi dingin laporan tersebut lantaran sudah sesuai prosedur dan aturan yang ada. Pemkot, sambung Herman, memiliki pertimbangan memilih penunjukan. Di antaranya kebutuhan dana segar di tengah Pandemi Covid-19, selain menurunnya investor.

Anggota Komisi I DPRD Solo, Ginda Ferachtriawan, menyebut surat kepada Kejari tersebut diharapkan bisa ditindaklanjuti agar diketahui adakah pelanggaran hukum dalam prosedur penunjukan pemasangan videotron.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Tiga Makam Kampung yang Tidak Aktif akan Direlokasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan merelokasi tiga makam kampung untuk membangun fasilitas umum.

Kepala Seksi Pemakaman Umum Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Kota Solo, Adji Anggoro Rukmo, menjelaskan makam kampung yang akan direlokasi sudah tidak ada aktivitas atau tidak aktif sehingga pemerintah memanfaatkan lahan tersebut.

Tiga makam tersebut, yaitu makam Jongke, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, yang akan dibangun kantor kelurahan; Makam Kampung Gulon, Kelurahan Karangasem, untuk pembangunan taman cerdas; dan salah satu makam di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon.

“Data awal ada 800 badan di makam Jongke yang akan kami survei ulang sebelum pelaksanaan pekerjaan. Rencana kami akan dipindahkan ke TPU Daksinoloyo. Relokasi ini akan kami padatkan,” kata dia kepada Espos melalui sambungan telepon, Minggu (17/1/2021).

Menurut Adji, Pemkot Solo menganggarkan Rp1,2 miliar untuk pemindahan makam Jongke. Sedangkan dua makam lain masih diupayakan dalam anggaran perubahan 2021.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya