SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Rabu 24 Januari 2017.

Berita utama Harian Umum Solopos membahas tentang imbauan Jokowi terkait kemungkinan konflik  pilkada.

Solopos.com, SOLO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Polri dan TNI mengedepankan langkah persuasif dalam menangani konfik Pilkada 2018 di 171 daerah.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Perintah itu disampaikan Presiden saat Rapat Pimpinan TNI-Polri 2018 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/1). ”Penekanan beliau [Jokowi] yang paling utama dalam rangka pilkada dan pilpres adalah jajaran TNI dan Polri untuk netral. Beliau minta agar dilakukan langkah-langkah persuasif untuk menyelesaikan potensi konflik dibanding dengan cara-cara responsif, represif,” ujar Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian dalam jumpa pers bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Berita tentang imbauan Jokowi mengenai cara menyikapi konflik yang kemungkinan muncul saat Pilkada 2018 menjadi headline Harian Umum Solopos edisi Rabu (24/1/2018). Selain itu ada berita menarik lainnya seperti di bawah ini:

TAKSI ONLINE: Rencana Kuota 100 Mobil, Sopir Lebih dari 700

Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah(Jateng) belum mengumumkan teknis penerapan aturan mengenai taksi online. Rencananya, kuota taksi onlinedi Solo, Sukoharjo, dan Karanganyar adalah 100 unit.

Kuota itu lebih kecil dibandingkan pengemudi taksi online di Soloraya yang mencapai lebih dari 700 orang. Kepala Bidang Angkutan Dishub Solo, Taufiq Muhammad, mengatakan belum menerima surat edaran resmi dari Pemprov Jateng terkait rencana penerapan Permenhub No. 108/2018 per 1 Februari 2018.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

Di Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini memberitakan tentang kasus penipuan yang memberikan iming-iming menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Empat orang guru wiyata bakti (WB) asal Ngrampal, Sidoharjo, dan Tanon menjadi korban penipuan atau penggelapan dengan kerugian mencapai Rp287 juta.

Modus penipuan yang dilakukan tersangka pelaku yang seorang pensiunan guru pegawai negeri sipil (PNS) asal Mlati, Kabupaten Sleman, DIY, yaitu HM, 58, itu adalah dengan menjanjikan mereka bisa lolos menjadi CPNS. Para korban yang merupakan guru WB terdiri atas Bambang Tri Wahyudi, warga Ngrampal, Sragen; Nunuk Rahmawati dan Yusuf Hermawan, warga Jetak, Sidoharjo, Sragen, serta Istiqomah warga Slogo, Tanon, Sragen. Bambang, Nunuk, dan Yusuf merupakan anak kandung pelapor atas kasus tersebut, Fauzan Hidayat, 73, yang tinggal di Jetak, Sidoharjo, Sragen. Sementara Istiqomah merupakan keponakan Fauzan Hidayat.

Berita tentang kasus penipuan dengan modus iming-iming menjadi CPNS menjadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini. Selain itu ada berita menarik lainnya seperti di bawah ini;

RELOKASI WARGA BANTARAN: Pemkot Tasrgetkan Mei, BBWSBS Minta Maret

Program relokasi warga bantaran Kali Anyar dan Kali Pepe terdampak proyek penanganan banjir di wilayah Solo utara dipastikan rampung paling lambat Mei mendatang. Program relokasi bantaran Kali Anyar dan Kali Pepe tersebar di tiga wilayah, meliputi Kelurahan Manahan, Gandekan dan Nusukan.

”Sebenarnya secara administrasi telah selesai tahun lalu. Tinggal Gandekan yang masih menyamakan persepsi dengan Pemerintah Sukoharjo,” kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperum KKP) Solo, Agus Djoko Witiarso ketika dijumpai di ruang kerjanya, Selasa (23/1/2018).

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya