SOLOPOS.COM - Harian Solopos, Edisi Kamis (17/3/2022).

Solopos.com, JAKARTA — Keputusan pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) dan menyerahkan harga minyak goreng sesuai mekanisme pasar dinilai menjadi keputusan sulit. Pemerintah diminta memastikan pasokan dan distribusi minyak goreng.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo menegaskan HET untuk minyak goreng kemasan dan curah sudah dicabut pemerintah. Konsekuensinya, harga minyak goreng kemasan domestik bakal dikembalikan kepada pergerakan harga minyak sawit mentah (CPO) dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Arief menuturkan langkah itu diambil setelah pemerintah menerima keluhan produsen dan distributor minyak goreng yang mengklaim rugi besar akibat kebijakan HET tersebut. Menurut Arief, produsen minyak goreng itu mengalami kerugian yang cukup lebar lantaran diwajibkan menjual dengan ketetapan HET.

Sementara bahan baku sesuai domestic prices obligation (DPO) tidak berjalan efektif. “Supermarket kemungkinan besar hari ini akan mendapatkan harga baru daris emua produsen, distributor harga baru itu kemungkinan dekat-dekat Rp23.000 per liter yang kemasan ini tidak lagi Rp14.000 per liter,” kata Arief kepada Bisnis Indonesia, Rabu (16/3/2022). Berita selengkapnya bisa dibaca di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (17/3/2022).

Baca juga: Bapanas: Harga Minyak Goreng Kemasan Rp24.000 Per Liter

Komitmen Bhre untuk Mangkunegaran

SOLO — Komitmen Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang baru dikukuhkan sebagai K.G.P.A.A. Mangkunagoro X pada Sabtu (12/3/2022) lalu untuk Pura Mangkunegaran sudah mulai terlihat. Setidaknya, dia sudah memutuskan untuk menetap di Solo agar bisa fokus menjalankan tugas-tugasnya.

Ada sejumlah keinginan publik yang dibebankan kepadanya, misalnya mengembangkan kesenian dan budaya Mangkunegaran ke luar. Melalui wawancara eksklusif dengan Espos, Bhre mengungkapkan banyak hal. Wawancara sebenarnya sudah direncanakan sejak sebelum Bhre naik tahta. Namun karena kesibukan persiapan menjelang jumenengan, wawancara itu baru bisa terlaksana tiga hari setelah Bhre resmi menjadi K.G.P.A.A. Mangkunagoro X.

Awalnya, Bhre mengungkapkan rutinitasnya berubah setelah jumenengan. “Rutinitas berbeda tentu ada ya selama tiga hari ini karena bagaimana pun juga kan apa yang terjadi, untuk saya adalah adanya perubahan tanggung jawab yang di mana dulu mungkin saya memposisikan diri membantu Romo [Mangkunagoro IX], membantu ayah saya. Sekarang saya di posisi Romo, tentu tanggung jawabnya jadi lebih besar, jadwal menjadi lebih padat, kesibukan juga meningkat, dan lebih banyak lagi pekerjaan yang harus diselesaikan, itu sih bedanya,” kata dia. Berita selengkapnya bisa dibaca di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (17/3/2022).

Baca juga: Jadi Mangkunagoro X, Bhre Cakrahutomo Putuskan Menetap di Solo

Orang Lansia Meninggal Sendiri di Rumah

SOLO — Peristiwa orang lansia meninggal di rumah sendirian adalah kasus kesekian kalinya terjadi di perkotaan. Salah satunya terjadi di Solo, beberapa hari lalu. Peningkatan kasus ini berbanding lurus dengan peningkatan jumlah lansia di tanah air. Berdasarkan rilis kemenkopmk.go.id, jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 sebanyak 16,07 juta jiwa (5,95%).

Jumlah tersebut ditaksir bakal meningkat siring peningkatan kualitas hidup masyarakat yang tercermin dari peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia. Untuk menjaga dan terus meningkatkan kualitas hidup

lansia, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong pemerintah daerah (pemda) lebih memerhatikan lansia. Peningkatan usia, kemandirian, dan kesehatan, di sisi lain, juga menimbulkan efek negatif yakni banyak orang lansia yang meninggal di rumah sendirian.

Baca juga: Kronologi Seorang Lansia di Sumber Solo Ditemukan Meninggal di Rumah

Terkait kasus orang lansia meninggal di rumah sendirian ini, berdasarkan catatan Polresta Solo, adalah warga Sumber Dukuhan RT 003/RW 009 Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, Tri Heru Santoso, 60, yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di rumahnya, Rabu (16/3/2022) sekitar pukul 00.00 WIB. Kapolsek Banjarsari, Kompol Djoko Satriyo, mengatakan jenazah Tri Heru ditemukan di tempat tidurnya. Tidak ada tanda-tanda luka atau yang mencurigakan di tubuh korban. Korban meninggal dunia karena sakit tua. Berita selengkapnya bisa dibaca di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Kamis (17/3/2022).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya