SOLOPOS.COM - Hairan Umum Solopos edisi Kamis (23/4/2020).

Solopos.com, SOLO — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, berharap tidak ada lagi daerah di Jateng yang menerapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Saat ini, Kota Tegal menjadi satu-satunya daerah di Jateng yang menjalankan aturan PSBB.

Sempat ditolak Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto, permohonan PSBB Kota Tegal akhirnya disetujui pada Jumat (17/4/2020). Penerapan PSBB di Kota Tegal dimulai pada Kamis (23/4/2020) ini hingga 23 Mei 2020.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kabar mengenai Ganjar yang emoh menerapkan PSBB di Jateng menjadi headline di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis (23/4/2020). Berita tersebut bisa dibaca secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Selain itu, ada kabar mengenai pencuri yang tertangkap di Karanganyar namun dibebaskan. Bukan hanya dibebaskan, pencuri itu juga diberi bantuan sembako.

Pencuri Padi Tertangkap Malah Diberi Sembako

Polres Karanganyar membebaskan dan justru memberi bantuan orang yang tertangkap tangan mencuri padi. Sumardi, 41, tidak hanya dibebaskan.

Warga Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, tersebut juga mendapat bantuan sembako dan susu formula.

Baca selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Sedangkan di halaman Soloraya, ada kabar mengenai pernyataan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo yang menegaskan peraturan larangan mudik sudah terlambat. Ada juga kabar mengenai jam kerja pembangunan flyover Purwosari yang dipangkas selama pandemi virus corona.

Wali Kota: Larangan Mudik Terlambat

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyebut kebijakan larangan mudik dari pemerintah pusat terlambat. Rudy menyebut saat ini sudah banyak pemudik pulang ke berbagai daerah. Rudy menyebut siapa saja yang berasal dari Jakarta wajib karantina termasuk para pejabat maupun pejabat VVIP.

"Kalau PNS, TNI, dan Polri tidak mudik itu wajib. Akses masuk ke Kota Solo itu sangat banyak, sehingga kalau pengawasan di jalan tol itu buang-buang energi. Tetapi begitu pemudik terdaftar, masyarakat kompak langsung mengantar ke posko untuk karantina. Sekarang sudah telanjur mudik, yang ditegaskan yang belum mudik," ujar dia kepada wartawan, Rabu (22/4/2020).

Simak secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Jam Kerja Dipangkas, Pelaksana Tak Bisa Gaspol

Pembangunan flyover Purwosari ikut terdampak pandemi Covid-19. Jam kerja yang sebelumnya dibikin hampir 18 jam, dipangkas menjadi hanya 12 jam.

Akibatnya, proyek yang rencananya rampung akhir November itu bisa molor hingga akhir tahun. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Jawa Tengah, Alik Mustakim, mengatakan realisasi fisik hingga 19 April menyentuh 23%.

Simak selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya