SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 30 Juli 2016

Solopos hari ini memberitakan kisah lain eksekusi terpidana mati.

Solopos.com, SOLO – Mabes Polri diminta menindaklanjuti pengakuan terpidana mati Freddy Budiman sebelum dieksekusi mati yang menyebut banyak aparat ”bermain” narkoba. Pengakuan Freddy itu dinilai jamak dalam pengusutan kasus narkoba.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar ini menjadi headline Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 30 Juli 2016. Solopos hari ini juga menghadirkan kedatangan Cak Nun di Solo hingga inovasi Warga Dusun Kiping, Banaran, Sambungmacan, Sragen.

Simak cuplikan berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Sabtu (30/7/2016);

Ekspedisi Mudik 2024

KERUKUNAN MASYARAKAT: Cak Nun Ajak Umat Bersatu

Muhammad Ainun Nadjib atau akrab disapa Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengajak seluruh umat bersatu tanpa melihat latar belakang. Hal itu diungkapkan Cak Nun dalam halalbihalal bertajuk Persatuan Masyarakat Surakarta di Benteng Vasternburg, Solo, Jumat (29/7) malam.

Menurutnya, ada lima pilar bangsa yang harus dijaga demi menjaga kehidupan berbangsa. Pertama, kedaulatan berada di tangan rakyat. Kedua, kekuatan rakyat membikin bangsa kuat. Ketiga, memiliki akal sehat. Rakyat dituntut untuk jadi kaum cendekiawan dan intelektual. Keempat, kekuatan adat dan kebudayaan. Kelima, agama dan spiritualitas.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

HUKUMAN MATI: Freddy Sebut Aparat “Main” Narkoba

Mabes Polri diminta menindaklanjuti pengakuan terpidana mati Freddy Budiman sebelum dieksekusi mati yang menyebut banyak aparat ”bermain” narkoba. Pengakuan Freddy itu dinilai jamak dalam pengusutan kasus narkoba.

Pengakuan Freddy itu disampaikan kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar pada 2014 lalu saat bertemu di Nusakambangan, Cilacap. Freddy yang menjadi terpidana mati dieksekusi bersama tiga terpidana lainnya, Jumat (29/7).

Kepada Haris, Freddy mengaku sebagai operator bandar narkoba. Freddy yang dipidana mati atas kepemilikan 1,4 juta butir ekstasi mengaku harga per butir ekstasi dari pabrik di Tiongkok Rp5.000.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

INOVASI MASYARAKAT: Sayur Organik Berlimpah dari Arisan Bedah Kebun

Warga Dusun Kiping, Banaran, Sambungmacan, Sragen, punya inovasi unik yaitu arisan bedah kebun. Simak liputan wartawan Solopos, Moh. Khodiq Duhri, di Harian Umum Solopos edisi hari ini.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

EKSEKUSI MATI: Bersyukur Ditunda, Keluarga Merri Tetap Khawatir

Keluarga Merri Utami alias Cahyawati, 42, salah satu terpidana mati kasus narkoba bersyukur eksekusi mati oleh Kejaksaan Agung (Kejakgung) ditunda. Keluarga berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengampunan (grasi) kepada warga Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo, itu.

”Keluarga sangat bersyukur dengan kabar ditundanya eksekusi mati dia [Merri]. Namun, keluarga tetap khawatir setelah eksekusi mati tahap selanjutnya masih akan dilakukan Kejakgung,” ujar Suryani saat ditemui Espos di rumahnya di Kampung Wirengan RT 001/RW 005, Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo, Jumat (29/7).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya