SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Selasa (12/4/2022).

Solopos.com, JAKARTA — Penolakan penundaan pemilu menjadi isu utama aksi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta, Senin (11/4/2022). Propaganda negatif, termasuk tagar mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur, tak terbukti. Sejak akhir pekan lalu, sejumlah propaganda menyebar di media sosial.

Salah satunya muncul dalam bentuk peretasan akun Instagram Koordinator Pusat BEM SI Kaharuddin HSN DM. Unggahan terakhir akun Instagramnya pada Minggu (10/4/2022) berbunyi aksi 11 April 2022 dibatalkan. Belakangan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, menegaskan pemerintah tidak melakukan peretasan akun media sosial peseta aksi, khususnya pimpinan organisasi mahasiswa.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Baca juga: Beda Aksi BEM SI dan BEM Nusantara Sikapi Pemerintah Jokowi

“Pemerintah tidak pernah melakukan peretasan, tidak ada peretasan. Namun, yang harus kita tahu bahwa serangan siber itu setiap detik terjadi sehingga kita masing masing harus menjaga agar ruang digital kita terjaga dengan baik, termasuk di dalamnya enkripsi harus dijaga,” kata Johnny dalam rilisnya, Senin. Dia meminta agar masyarakat tidak menuduh pemerintah jika terjadi kasus peretasan.

“Hal ini jangan sampai terjadi hal-hal seperti itu (peretasan akun media sosial). Kemudian setiap kali ada serangan-serangan (siber) dituduhkan kepada pemerintah, apalagi dalam agenda atau event seperti begini,” ujarnya. Selain itu, muncul narasi-narasi yang mencatut tokoh-tokoh di luar pemerintahan, di antaranya mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva.

Dalam informasi yang beredar di aplikasi Whatsapp, nama mereka disebut sebagai kontributor aksi demonstrasi BEM SI. Hamdan membantah hal tersebut dan menyatakan informasi yang beredar itu tidak benar. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (12/4/2022).

Ramadan dan Harmoni di Lereng Lawu

KARANGANYAR — Bagi warga Dusun Jlono di Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar. Ramadan bukan hanya penuh arti bagi warga muslim. Ramadan juga menjadi momentum bagi warga di lereng Gunung Lawu itu untuk menunjukkan perbedaan adalah anugerah.

Setiap Ramadan, umat dari tiga agama berbeda, yakni Islam, Hindu, dan Kristen, di dusun tersebut berkeliling kampung membangunkan warga bersantap sahur. Dusun ini memiliki keragaman latar belakang penduduk, termasuk dalam hal agama dan kepercayaan. Meski demikian, mereka tetap rukun, saling menghormati, dan menjaga toleransi sejak bertahun-tahun lalu.

Baca juga: Di Jlono Ngargoyoso, Umat Kristen dan Hindu Ikut Bangunkan Sahur

Saat Hari Raya Nyepi, umat Islam maupun Kristen berjaga di tempat peribadatan umat Hindu setempat, yakni Pura Jonggol Shanti Loka. Begitu pula ketika umat Kristen merayakan Hari Raya Natal, umat Islam dan Hindu mengamankan tempat peribadatan mereka di gereja setempat. Kini, ketika umat Islam menjalankan ibadah puasa, warga beragama Hindu dan Kristen ikut membangunkan warga muslim pada waktu sahur. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (12/4/2022).

382.516 Orang Belum Akses Booster

SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo baru saja merilis perkembangan pencapaian vaksinasi di Kota Bengawan pada Minggu (10/4/2022). Berdasarkan data itu, terdapat kesenjangan yang cukup bear pada pencapaian vaksinasi dosis 2 dan vaksin penguat (booster).

Sebanyak 382.516 orang yang sudah menerima vaksin dosis 2 belum mengakses vaksin booster hingga saat ini. Angka itu dari penghitungan 559.369 orang yang telah divaksin dosis 2, namun hanya 176.853 orang yang telah divaksin dosis 3. Ada kesenjangan yang mencapai 382.516 orang per 10 April.

Baca juga:Mau Vaksin Booster Malam Hari? Ini Lokasi dan Jadwalnya di Kota Solo

Khusus antara vaksin dosis 1 dan dosis 2 tidak menunjukkan kesenjangan yang begitu lebar. Dengan jumlah penerima vaksin dosis 1 sebanyak 596.443 orang, maka kesenjangan itu hanya menghasilkan 37.074 orang. Masih mengacu pada data yang sama, berdasarkan komparasi rekapitulasi data Pemkot Solo per 3 April 2022 (rekapitulasi terakhir sebelumnya), terdapat penambahan 9.713 orang yang mendapatkan vaksinasi booster selama sepekan terakhir.

Pada 3 April lalu, total penerima booster di Kota Solo sebanyak 167.140 orang, sementara berdasarkan rekapitulasi data per 10 April, sebanyak 176.853 orang telah mendapatkan vaksin booster. Dengan demikian, terdapat penambahan 9.173 penerima booster. Apabila dirata-rata, sebanyak 1.387 orang disuntik booster setiap hari. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Selasa (12/4/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya