SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Senin (17/5/2021).

Solopos.com, SOLO-- Koran Solopos Hari Ini edisi Senin (17/5/2021) mengulas tentang fatal di tengah wabah.

Deretan korban meninggal dunia akibat tragedi di Waduk Kedungombo, Boyolali, mengingatkan publik tentang dua masalah besar. Pertama, terabaikannya keselamatan, dan kedua, hasrat besar berwisata di tengah belum terkendalinya pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

ubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengancam akan mencabut izin operasi objek wisata yang mengabaikan kesemalatan pengunjung. Ancaman ini dikeluarkan selepas insiden perahu terbalik di objek wisata Waduk Kedung Ombo, Boyolali yang menewaskan sedikitnya tujuh pengunjung, Sabtu (15/5.2021).

"Saya dikirimi videonya, ketika perahu belum berangkat, itu sudah melebihi kapasitas. Mereka juga tidak dibekali jaket keselamatan. Saya minta pengelola harus bertanggung jawab, kalau perlu izinnya dditinjau ulang atau kalau perlu izinnya dicabut," kata Ganjar di Semarang, Minggu (16/5/2021).

Ia menyesalkan insiden terbaliknya perahu wisata tersebut dan meminta insiden tersebut tidak terulang karena selain melebihi kapasitas, para penumpang juga tidak dibekali pelampung dan jaket keselamatan saat menaiki perahu.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

Awas Klaster Kumpul Keluarga

Satgas Penanganan Covid-19 Solo meminta warga berhati-hati dengan munculnya klaster persebaran virus Corona dari aktivitas kumpul-kumpul keluarga. Imbauan itu disampaikan setelah 20 warga di satu lingkungan di RT006/RW007 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka yang asimtomatik menjalani karantina di Asrama Haji Donohudan dan satu di antaranya dirujuk ke RST Slamet Riyadi.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan lingkungan tersebut berupa klaster dengan kamar mandi komunal. “Sudah diungsikan ke (Asrama Haji) Donohudan semua, tidak dikarantina di rumah, kasihan yang negatif. Infonya lingkungan rumah model klaster, satu lingkungan kebetulan satu RT. Rumah ukuran kecil dengan MCK komunal, ya, mungkin potensinya di situ. Informasinya mereka juga sempat buka bersama,” kata dia, kepada wartawan, Minggu (16/5/2021).

Ahyani menyebut tambahan klaster lingkungan itu tak signifikan menambah kumulatif kasus Covid-19 di Kota Bengawan. Data pada Minggu, jumlah kasus positif mencapai 10.804 orang. Perinciannya, 10.009 pulang/sembuh, 204 isolasi mandiri, dan 58 rawat inap, serta 529 meninggal dunia. Sehingga, total kasus aktifnya di angka 262.

“Jumlah ini boleh dibilang stabil. Meski, kami tetap tidak menerbitkan izin event yang memungkinkan terjadinya kerumunan. Zona mainan anak-anak di Alun-alun Selatan Keraton masih tidak kami bolehkan,” jelasnya.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

Memaksimalkan Turis Lokal

Pengelola pariwisata mencatatkan peningkatan jumlah pengunjung selama libur lebaran 2021 di Kota Solo. Namun, jumlah pengunjung belum maksimal akibat larangan mudik, tidak ada libur panjang Idulfitri, dan batasan usia.

Berdasarkan pantauan Espos Minggu (16/5/2021) pukul 10.20 WIB area parkir Taman Satwa Taru Jurug penuh. Petugas mengarahkan sebagian pengguna sepeda motor dan mobil untuk parkir kendaraan di lahan parkir area dalam TSTJ.

Tampak pengunjung antre memberikan makan dua gajah dan mengabadikan foto. Penyewa lapak dan pedagang kaki lima (PKL) memakai lapak-lapak yang tersedia. Petugas gabungan seperti TNI/Polri, Satpol PP Kota Solo, dan Linmas Pariwisata bertugas memantau protokol kesehatan.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya