SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Rabu, 20 Mei 2015

Solopos hari ini memberitakan seputar proses evakuasi Eri Yunanto hingga reaksi SBY soal pembubaran Petral.

Solopos.com, SOLO — Pendaki asal Jogja, Eri Yunanto, 21, dipastikan meninggal setelah tim Search and Rescue (SAR) menemukannya dalam keadaan tidak bergerak. Kabar tentang proses evakuasi jasad Eri ini menjadi headline di Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (20/5/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komandan Tim Operasi Evakuasi, Suwiknya, menyatakan evakuasi membutuhkan waktu sekitar dua jam. Jenazah Eri diangkat pada Senin (18/5/2015), dan sempat digantung dengan tali kunci pada tebing kawah.

Di balik proses pengevakuasian Eri, ada satu orang dari tim SAR yang berkisah tentang upayanya saat mengamankan jasad Eri, dalam suhu 140 celcius dan tanpa pengaman.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain seputar Eri, ada pula kabar soal mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merasa tersinggung dengan Sudirman Said dan bereaksi melalaui akun media sosial Twitternya.

Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi Rabu, 20 Mei 2015;

KECELAKAAN PENDAKIAN: 150 Meter, 2 Jam
Jenazah Eri Yunanto, 21, yang jatuh ke kawah Merapi berhasil dievakuasi oleh tim SAR, Selasa (19/5). Butuh dua jam untuk mengangkat Eri menuju bibir kawah atau kawasan puncak.

Evakuasi terhadap Eri dimulai pukul 09.07 WIB. Tim evakuasi tiba di puncak dan menyiapkan lintasan evakuasi. Komandan Tim Operasi Evakuasi, Suwiknya, menyatakan evakuasi vertikal dimulai tepat pukul 09.27 WIB. Tim mengangkat jenazah Eri yang pada Senin (18/5) digantung dengan tali kunci pada tebing kawah.

Pengangkatan korban menggunakan sistem hauling, yakni pengangkatan vertical dengan cara dikerek menggunakan tali temali. Butuh waktu dua jam lebih sedikit untuk menarik Eri dari tebing kawah sejauh 150 meter. Eri jatuh 200 meter dari bibir kawah dan pada Senin sudah diangkat sejauh 50 meter.

”Proses evakuasi cukup aman sehingga tim berani untuk turun. Hanya dua orang yang turun sampai ke posisi terakhir korban. Waktu tempuh naik ke bibir kawah sekitar dua jam,” jelas Kepala Kantor SAR Semarang, Agus Haryono.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Kronologi Lengkap Tim SAR Evakuasi Eri Yunanto: Baju Tahan Panas hingga Tabung Oksigen, Ada Luka Bakar, Inilah Kondisi Tubuh Eri]

KISAH HEROIK: Nekat Tembus 140 Celcius Tanpa Pengaman
Pemuda 29 tahun ini adalah anggota SAR yang kali pertama menyentuh Eri Yunanto saat evakuasi di kawah Merapi. Berikut kisahnya dilaporkan wartawan Solopos, Hijriyah Al Wakhidah.

”Ini adalah hikmah terbesar bahwa larangan mendaki sampai ke puncak Merapi itu benar adanya.” Kalimat ini kali pertama terlontar dari mulut, Bakat Setiawan alias Lahar saat berbincang dengan awak media, Selasa (19/5) sore.

Dia adalah anggota SAR Barameru Boyolali yang turun ke dasar kawah dan kali pertama menyentuh pendaki asal Sleman, Eri Yunanto, 21, mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta, yang jatuh ke kawah Gunung Merapi pada Sabtu (16/5).

Ada satu orang rescuer bernama Endro Sambodo, 31, dari SAR DIY, yang juga turun membantu Lahar saat mengevakuasi korban.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Tanpa Baju Tahan Panas, Begini Aksi Heroik Lahar di Dasar KawahTim Evakuasi Eri Yunanto Layak Diapresiasi!]

PEMBUNUHAN KERTEN: Korban Punya Utang ke Istri Tersangka Rp1,5 Juta
Pelaku kasus pembunuhan di RT 002/RW 002 Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Solo akhirnya ditangkap aparat Polresta Solo. Pelaku, Andang Yunardo, 55, merupakan tetangga korban yang rumahnya berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban.

Andang ditangkap polisi, Senin (18/5), sekitar pukul 17.00 WIB atau sekitar 4,5 jam setelah pembunuhan. Tersangka mengaku membunuh Rudy Giyarto, 45, karena ingin menyelamatkan nyawanya. Dia menuturkan sebelum pembunuhan, korban telah mengancam akan membunuh dirinya

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Pembunuh Warga Kerten Tetangga Sendiri, Ini Kisah Penangkapannya, Ini Pengakuan Pembunuh Warga Kerten]

PENGELOLAAN ENERGI: Gara-Gara Petral, SBY Merasa Difitnah Sudirman Said
Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono merasa difitnah Menteri ESDM Sudirman Said yang menyatakan pembubaran Petral mentok di meja SBY saat menjabat Presiden.

Dalam akun Twitternya, @SBYudhoyono, SBY meminta Sudirman untuk melakukan klarifikasi. ”Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu.”



Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Gara-Gara Petral, SBY Merasa Difitnah, Begini Kisah Lengkapnya…Menteri ESDM Minta Polemik Komentar SBY Soal Mafia Migas Dihentikan]

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya