SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Jumat, 26 September 2014

Solopos.com, SOLO – Pengesahan RUU Pilkada jadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (26/9/2014). Rapat paripurna DPR RI akhirnya menyetujui RUU Pilkada dengan opsi pilkada dikembalikan pada DPRD setelah diputuskan melalui mekanisme voting di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat dinihari.

Sebanyak 135 anggota DPR mendukung pilkada langsung oleh rakyat, sementara 226 anggota memilih pilkada oleh DPRD.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Solopos hari ini juga menghadirkan ulasan dan prediksi Asian Games 2014 cabang Sepakbola yang mempertemukan Indonesia U-23 dan Korea Utara U-23. Simak rangkuman beritanya;

PENGESAHAN RUU: Pilkada Oleh DPRD

Sidang paripurna DPR memutuskan pemilihan kepala daerah (pilkada) oleh DPRD, Kamis (25/9). Sebanyak 135 anggota DPR mendukung pilkada langsung oleh rakyat, sementara 226 anggota memilih pilkada oleh DPRD. Dalam rapat paripurna itu,Fraksi Partai Demokrat menyampaikan netral dan walkout (WO). Sikap WO dari sidang itu disampaikan Juru Bicara Fraksi Partai Demokrat, Benny K. Harman, Jumat dini hari.

Sebelumnya, terjadi debat antara kubu Koalisi Merah Putih yang mendukung pemilihan kepala daerah (pilkada) oleh DPRD dan kubu Fraksi PDIP, Hanura, dan PKB, plus Demokrat yang mendukung pilkada langsung dengan 10 syarat.

Benny menyatakan Demokrat akhirnya bersikap netral, tak mendukung dua opsi itu karena 10 syarat yang diajukan Demokrat tak diterima oleh fraksi lainnya. Setelah itu, Benny diikuti anggota fraksinya keluar dari ruang sidang.

Sikap Demokrat yang meninggalkan sidang ini disesalkan oleh Fraksi PDIP. Juru Bicara FPDIP, Yosana Laoli, merasa pihaknya dizalimi atas keputusan Demokrat. “Kami sangat menyesalkan saudara kami, Fraksi Demokrat, meninggalkan kami, setelah kami mendukung mereka,” kata Yosana.

PDIP juga menyebut aksi walkout Fraksi PD sebagai skenario politik. ”Skenario yang cukup cantik ini untuk menampilkan kami [Demokrat] mendukung kedaulatan rakyat, tapi sebenarnya hatinya ada di seberang sana, mohon maaf,” kata Yosana.

(Baca Juga: Berakhir Sudah Era Pilkada Langsung di Indonesia, Politik Uang, Pemilihan Langsung Dinilai Lebih Sulit Diawasi, Ruhut Sitompul: FD Dukung Pilkada Langsung, Pilkada Langsung atau DPRD, Kedua Kubu Tak akan Gugat ke MK)

INDONESIA U-23 VS KORUT U-23: Laga Hidup Mati Garuda Muda

Timnas Indonesia U-23 siap melakoni laga hidup mati kontra Korea Utara untuk menentukan nasib mereka di babak perdelapan final cabang sepakbola Asian Games 2014 di Ansan Wa Stadium, Jumat (26/9) malam. Berstatus sebagai tim underdog, skuat Garuda Muda ini mengaku tak akan bermain bertahan.

Di fase knock out ini akan menjadi penentu langkah Ferdinand Sinaga dkk. dalam pesta olahraga se-Asia ini. Jika menang, maka pasukan di bawah komando Aji Santoso ini berhak mendapatkan satu tiket ke perempat final. Sebaliknya, jika kalah, mereka harus angkat koper lebih cepat.

“Kami tidak akan main bertahan dan mengandalkan serangan balik semata. Kami akan tetap bermain dengan ciri khas kami selama ini, yaitu mengandalkan umpan pendek kaki ke kaki, ball possession, dan umpan silang tajam,” papar Aji, Kamis (25/9).

Sebelumnya, pada laga pamungkas fase Grup E, Victor Igbonefo dkk. dihajar Thailand enam gol tanpa balas.

(Baca Juga: Prediksi Timnas Indonesia U-23 VS Korsel: Analisis dan Perkiraan Susunan Pemain)

KECELAKAAN LALU LINTAS: Truk TNI Hantam Trailer, 6 Prajurit Meninggal

Kecelakaan maut terjadi antara truk TNI Angkatan Laut (AL) dengan trailer di Surabaya, Kamis (25/9) pagi. Enam anggota TNI meninggal akibat kecelakaan tersebut. Berikut laporannya.

Tabrakan keras tak terhindarkan di ruas tol arah Dupak-Tanjung Perak Kota Surabaya, Kamis pagi. Truk TNI AL yang ditumpangi 21 personel Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) dari arah Mojokerto, menabrak bagian belakang truk trailer yang disopiri Jamaludin. Tabrakan keras yang terjadi membuat bagian depan truk TNI AL hancur.

MIMBAR JUMAT: Mengelola Disonansi Normatif

Saat ada peraturan baru maka ketidak harmonisan biasa terjadi. Orang-orang ragu, merasa keberatan, tidak nyaman, dan gamang untuk mematuhinya.

Penyebabnya adalah sudah terbiasa dengan norma lama. Jika peraturan baru itu memang harus dipatuhi, persoalannya adalah cara untuk mengelola ketidakharmonisan itu. Dari Nabi Ibrahim AS kita bisa belajar. Beliau dikenang sebagai rasul yang agung.

Banyak teladan beliau masuk ke dalam syariat umat Nabi Muhammad SAW. Misalnya adalah haji, kurban, menghormati tamu, membangun dan memakmurkan mesjid.

Simak lanjutannya di Harian Umum Solopos edisi Jumat, 26 September 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya