SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Kamis (5/5/2022).

Solopos.com, SOLO — Lebaran 2022 dan mudik benar-benar mendongkrak ekonomi Kota Solo. Ratusan miliar rupiah mengalir di pasar-pasar tradisional hingga mal. Secara nasional, perputaran uang mencapai Rp160 triliun atau 1% dari pendapatan domestik bruto (PDB).

Di Pasar Gede, omzet para pedagang menjelang Lebaran meningkat tiga kali lipat daripada hari biasa. Kian mendekati Lebaran, mereka kian sibuk melayani pembeli. Antok, 33, pedagang makanan oleh-oleh, mengaku pendapatannya menjelang Lebaran kali ini bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp15 juta dalam sepekan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau pendapatannya naik banyak, bisa sampai Rp10 juta-Rp15 juta tiap pekan. Kalau hari-hari biasa ya cuma Rp2 juta sampai Rp5 juta,” kata Antok di kios Ramadhani, Pasar Gede, Minggu (1/5/2022). Menurutnya, jumlah pembeli melonjak pada pekan ketiga Ramadan. Mereka membeli buah tangan itu untuk keluarga di kampung halamannya.

“Kan banyak orang yang mudik, (makanan) dibawa pulang. Yang paling laku itu malah rambak,” ujarnya. Peningkatan pendapatan juga diakui pedagang buah-buahan. Rata-rata pembeli mencari buah-buahan untuk di konsumsi sendiri, bukan untuk parsel atau oleh-oleh.

Menurutnya, selama puasa orang cenderung mengonsumsi lebih banyak buah dibandingkan hari-hari biasa. Riswan, 36, pedagang buah-buahan di Pasar Gede, mengaku omzetnya bisa mencapai Rp800.000 hingga Rp1 juta dalam sehari. “Kalau untuk hari-hari biasa enggak sampai Rp1 juta. Kalau udah puasa dan mau lebaran ini bisa tembus Rp1 juta per hari,” kata dia, Minggu.

Baca juga: Momen Lebaran, Omzet Pedagang Pasar Gede Naik 300%

Kenaikan omzet juga terjadi pada penjualan bumbu masakan. Yudianto, 39, pedagang kelapa, menyebut omzetnya naik menjelang Lebaran. Kelapa, kata Yudi menjadi bumbu utama untuk masakan khas lebaran sehingga lapaknya dipenuhi ibu-ibu menjelang Lebaran. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (5/5/2022)

Berpisah dari Keluarga Demi Kemanusiaan

SRAGEN — Lebaran merupakan momen terbaik untuk berkumpul dengan keluarga, saudara dan para sahabat. Namun, itu tak bisa berlaku bagi semua orang, Demi tugas di jalan, mereka rela melewatkan waktu berharga berkumpul dengan keluarga di rumah. Rizky Nugroho adalah satu dari mereka.

Laki-laki 24 tahun itu bertugas di posko PMI Sragen di Stasiun Sragen mulai 27 April 2022 sampai 7 Mei 2022. Rizky adalah sukarelawan Palang Merah Indonesia (PM) yang diangkat meniadi staf PMI belum lama ini. Tugas di posko siaga tersebut dijalankan untuk membantu para penumpang yang membutuhkan pertolongan pertama dan penumpang sakit.

Mereka juga ditugaskan mengantarkan penumpang ke fasyankes terdekat. Rizky bertugas dengan sistem tiga sif bersama sukarelawan dan petugas PMI Sragen lainnya. Sebelumnya, dia juga kerap bertugas setiap Lebaran. Dia selalu bertugas di posko PMI sejak 2015 kecuali pada Lebaran 2020 dan 2021.

Baca juga: So Sweet, Pasutri Sukarelawan PMI Sragen Ini Tugas Berdua Saat Lebaran

Tetapi pada tahun-tahun tersebut dia mendapatkan tugas yang jauh lebih berat. “Dua tahun itu malah enggak libur, fokusnya pemakaman Covid-19. Dulu ada posko internal Lebaran, tetapi kan tidak ada pemudik, Setiap hari justru memakamkan jenazah akibat Covid-19,” kata dia, Selasa (3/5/2022).

Kebijakan pemerintah mengizinkan tradisi mudik tahun ini tidak membuat Rizky kewalahan seperti dua tahun terakhir. Tenaganya kini difokuskan untuk melayani para penumpang “Belum ada yang sampai membutuhkan layanan ambulans. Beberapa penumpang hanya mengeluhkan penyakit ringan, seperti pusing, diare, flu. Kami sediakan obat ringan,” jelasnya.

Meskipun tugasnya lebih ringan dibandingkan dua tahun terakhir, Rizky belum merayakan Lebaran bersama keluarga di rumah. Dia belum sungkeman dengan orang tuanya meski Idulfitri sudah berlalu sejak Senin (2/5/2022). Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (5/5/2022).

Puncak Arus Balik 7 dan 8 Mei

SOLO — Puncak arus balik di Terminal Tirtonadi diprediksi pada 7 dan 8 Mei 2022. Demikian diungkapkan Kepala Terminal Tirtonadi Joko Sutriyanto, Jumat (30/5/2022). Puncak arus balik tidak lepas dari mudik gratis dan juga berakhirnya cuti bersama yang ditetapkan pemerintah.

“Mengenai puncak arus balik diprediksi jatuh pada 7 dan 8 Mei 2022 karena bersamaan dengan mudik gratis dari Kementerian Perhubungan dan Pemprov,” ujar Joko. Menyiapkan puncak arus balik, pengelola terminal bakal fokus menjaga sirkulasi. Hal itu terutama bagi para pemudik gratis agar tidak bertumpuk dengan pemudik reguler.

Baca juga: Puncak Arus Balik dari Terminal Tirtonadi Diprediksi 7-8 Mei

”Saya berusaha menjaga sirkulasi jadi pemudik gratis saya tempatkan di tempat yang sudah kami siapkan. Nantinya pemudik gratis diarahkan sesuai manifestnya, jadi tidak mengganggu pemudik reguler di Terminal Tirtonadi,” jelas dia. Sebelum arus balik, sebanyak 13.000 pemudik atau 2.400 bus masuk di Terminal Tirtonadi.

Angka ini tidak lepas dari uforia para pemudik yang tidak bisa pulang ketika pandemi. Selain itu, libur yang panjang menjadi faktor lain penyebab ledakan pemudik pada sat Lebaran kali ini. “Ada 13.000 pemudik yang datane ke Terminal Tirtonadi.”

”Dibandingkan sebelum pandemi memang jauh (ebih banyak sebelum pandemi], tapi euforanya mendekati karena rata-rata masyarakat sudah persiapan, seperti booster. Jadi rata-rata sudah memenuhi persyaratan mudik,” ujar Joko. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Kamis (5/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya