SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Calon anggota legislatif (caleg) DPR dari empat partai politik (parpol) di Soloraya tidak bersedia membuka data atau identitas pribadi mereka kepada publik. Empat partai itu adalah Partai Garuda, Partai Hanura, Partai Demokrat, dan PKPI.

Ada 31 caleg dari empat partai itu yang tidak membuka data pribadi mereka. Selain mereka, ada pula enam caleg Partai Nasdem, satu caleg Partai Berkarya, tiga caleg PKS, tiga caleg Partai Perindo, dua caleg PSI, dan satu caleg PBB yang juga tidak membuka data pribadi mereka.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kabar mengenai caleg yang menutup diri itu menjadi headline pada Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (11/2/2019). Kabar tersebut bisa disimak secara lengkap di E-Paper Solopos.

Selain itu, di halaman utama Harian Umum Solopos edisi hari ini juga ada kabar mengenai pendaftaran PPPK. Caon pendaftar PPPK maksimal 57 tahun.

Pendaftaran PPPK Dibuka, Usia Maksimal 57 Tahun

Pemerintah resmi membuka pendaftaran lowongan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), Minggu (10/2/2019). Lowongan itu dibuka untuk tenaga honorer kategori II (K2) dan penyuluh pertanian.

Salah satu syarat bagi pendaftar adalah usia maksimal 57 tahun pada 1 April 2019. Pendaftaran PPPK melalui laman Badan Kepegawaian Negara (BKN), Sscasn.bkn.go.id. Meski pendaftaran resmi dibuka, di laman itu belum dijelaskan secara mendetail mengenai kabupaten/kota yang akan membuka lowongan PPPK.

Baca selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Sedangkan di halaman Soloraya pada Harian Umum Solopos edisi hari ini ada kabar mengenai pungli Prona 2016 di Wonogiri. Ada pula kisah unik pengantin yang menebar ikan di Klaten pada halaman Soloraya.

Kades dan Camat Jadi Trauma

Kasus dugaan pungutan liar (pungli) pada realisasi Program Nasional Agraria (Prona) pada 2016 yang melibatkan camat, sekcam, dan satu pegawai di Wonogiri memicu trauma pada kepala desa dan camat di wilayah lain.

Salah satu yang merasakan trauma itu adalah Kades Genengharjo, Tirtomoyo, Wonogiri, Wirid Andri, dan perangkatnya. Akibatnya, pemerintah desa (pemdes) setempat memilih tak mengambil kuota Prona 2018 dan 2019 ini, karena tak mau mengambil risiko berhadapan dengan proses hukum.

Baca secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Pengantin Tebar Ikan demi Merawat Sungai

Wahudin, 27, dan Desi Karmila Rusanti, 25, masih mengenakan pakaian pengantin ketika menuju Kali Lunyu seusai melaksanakan akad nikah serta menggelar resepsi, Minggu (10/2/2019). Mereka menumpang becak menuju kali di sudut Kampung Sidorejo, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, yang berjarak 500 meter dari tempat resepsi.

Tiba di Kali Lunyu, Wahudin dan Desi lantas menuju jembatan di atas kali dan menuangkan isi wadah yang dipenuhi ikan yang sudah dipersiapkan. Riuh tepuk tangan warga terdengar seiring ikan dibebaskan ke sungai oleh pasangan yang belum genap sehari disahkan menjadi suami istri itu.

Simak selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya