SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Kamis (2/3/2020) yang menyajikan kabar utama mengenai para perantau yang boleh mudik ke Solo.

Headline Harian Umum Solopos: Perantau boleh mudik ke Solo.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mewajibkan pemudik dari zona merah persebaran virus corona menjalani karantina selama 14 hari. Langkah itu dilakukan untuk memutus rantai persebaran virus corona penyebab Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengaku tidak bisa melarang perantau untuk pulang kampung. Dia mengatakan ketika pemudik tiba di stasiun, terminal, dan bandara, petugas akan langsung mengantarkan mereka ke tempat karantina di Graha Wisata Niaga.

Kabar mengenai perantau yang boleh mudik ke Solo itu menjadi headline di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis (2/4/2020). Berita itu bisa disimak selengkapnya di E-Paper Solopos.

Selain itu, ada ulasan mengenai sepinya Kota Solo di saat KLB virus corona. Para pelaku usaha harus mencari penghasilan tambahan.

Tutup Lebih Awal dan Cari Pendapatan Alternatif

Pusat jajanan dan kuliner di Kota Solo sangat terdampak pandemi Covid-19, tak terkecuali selter di timur Solo Square Mall. Suasana lengang menyelimuti Jl. Dlingo atau gang perkampungan di sebelah timur Solo Square Mall, Rabu (1/4/2020) siang.

Hanya belasan sepeda motor terparkir tak beraturan di sepanjang jalan perkampungan itu. Beberapa kios di selter tutup.

Simak secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Sedangkan di halaman Soloraya, terdapat kabar mengenai adanya KA yang masih beroperasi di tengah pandemi virus corona. Ada pula kabar dari banjir di Klaten.

Masih Ada Kereta Beroperasi

Sejumlah kereta api masih beroperasi meski PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali membatalkan sebanyak 126 perjalanan kereta api. Pembatalan itu berlaku baik untuk keberangkatan, kedatangan, maupun yang melintas di wilayah Daops VI Yogyakarta pada 1–30 April 2020.

Pengurangan perjalanan ini lantaran berkurangnya jumlah penumpang sebagai imbas Covid-19. PT KAI Daops VI Yogyakarta mencatat jumlah penumpang merosot tajam hingga di bawah 20% sejak Maret 2020.

Baca selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Drainase Tak Optimal, Jalan Solo-Jogja Rawan Banjir

Sejumlah drainase di pinggir jalan raya Solo-Jogja tak berfungsi optimal menampung limpahan air sewaktu terjadi hujan lebat. Akibatnya, air dari drainase sering meluap mengakibatkan banjir yang mengganggu arus lalu lintas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, jalan raya Solo-Jogja, tepatnya di Klepu, Kecamatan Ceper, dan Karang, Kecamatan Delanggu, sempat tergenang air hingga di atas 10 sentimeter, Selasa (31/3/2020) malam, akibat hujan lebat sejak sore.

Baca secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya