SOLOPOS.COM - Koran Solopos Hari Ini edisi Senin (14/9/2020) mengulas tentang bersiap hadapi PHK hingga eksodus.

Solopos.com, SOLO--Koran Solopos Hari Ini edisi Senin (14/9/2020) mengulas tentang bersiap hadapi PHK hingga eksodus.

Pemerintah diminta bersiap menghadapi semua efek samping penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat di Jakarta. Itu termasuk pemutusa hubungan kerja (PHK) dan eksodus warga ke daerah lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski istilah PSBB total telah diganti menjadi PSBB ketat, ada potensi ekses ekonomi yang cukup besar dari pembatasan. PSBB menjadi konsekuensi tak terhindarkan setelah buruknya penanganan pandemi Covid-19 selama enam bulan terakhir.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Franco Morbidelli Juara GP San Marino, Rossi Gagal Naik Podium

Lawan Kotak Kososng di Sragen-Boyolali

Pasangan calon bupati (cabup) dan wakil bupati (wabup), Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto bakal menghadapi kotak kosong dalam Pilkada Sragen 2020. Kepastian itu didapat setelah pasangan Sukiman-Iriyanto gagal mendapat rekomendasi dari Partai Keadilan Sejahtara (PKS).

Hingga hari terakhir masa perpanjangan pendaftaran, Minggu (13/9/2020) pukul 21.15 WIB, PKS belum memberikan rekomendasi kepada Sukiman-Iriyanto sehingga pasangan itu dipastikan gagal mendaftar sebagai cabup dan cawabup di KPU Sragen.

“Sampai detik ini belum ada rekomendasi dari PKS kepada siapapun. Kalau sampai pukul 00.00 WIB tidak ada, berarti PKS abstain [di Pilkada Sragen],” ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW PKS Jawa Tengah, Rohadi Widodo, kepada Solopos.com, Minggu malam.

Sementara itu, pada hari terakhir masa perpanjangan pendaftaran pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati, Minggu (13/9/2020) hingga pukul 21.00 WIB, KPU Boyolali belum juga menerima pendaftar lain untuk paslon yang akan maju di Pilkada 2020.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Viral Jalur Gowes Gadis Desa, Pesepeda Bisa Foto Dengan Wanita Berkemben Di Tepi Sungai

Jadwal Razia Bocor, Satpol Perbarui Kegiatan

Jadwal kegiatan patroli cipta kondisi dalam rangka memutus penyebaran Covid-19 tersebar melalui media sosial dan Whatsapp Group. Satpol PP Kota Solo akan mengubah tempat dan waktu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos Minggu (13/9/2020), foto jadwal tersebar melalui media sosial dan Whatsapp Group sejumlah RT serta Alumni sekolah. Foto menampilkan jadwal berupa hari, jam, dan lokasi patroli yang ditandatangani oleh Kepala Satpol PP Kota Solo.

Kepala Satpol PP Kota Solo, Arif Darmawan, menjelaskan Satpol PP Kota Solo membagikan jadwal kepada sejumlah pihak berkepentingan namun jadwal tersebut tersebar hingga ke warga. Ia mengklaim jadwal patroli bukan suatu kerahasiaan karena Pemerintah Kota (Pemkot) Solo gencar melakukan sosialisasi mengenai sanksi pelanggar protokol kesehatan Covid-19.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Simulasi PTM SMP di Solo Maksimal 26 Sekolah

Simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) siswa SMP di Solo akan diikuti maksimal 26 sekolah, baik negeri maupun swasta.

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) SMP pada Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Abdul Haris Alamsah mengatakan dalam simulasi PTM nanti masing-masing pengawas SMP mengajukan maksimal dua sekolah di wilayah binaannya. Di Solo ada 13 pengawas SMP, atau dengan kata lain akan ada 26 sekolah yang akan mengikuti simulasi PTM.

“Simulasi PTM nanti melibatkan dua sekolah yang paling siap di masing-masing wilayah pengawas. Sekolah ini nanti bisa negeri bisa swasta,” ujarnya kepada Espos, Sabtu (12/9/2020).

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya