SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Sabtu (27/8/2022).

Solopos.com, SUKOHARJO — Mahalnya harga telur membuat para pengusaha kuliner terjepit karena sulit menaikkan harga makanan. Sementara harga telur mencapai Rp30.000 per kilogram di Soloraya dan disebut-sebut dipengaruhi oleh pengadaan telur untuk bantuan sosial pemerintah.

Pedagang khawatir ditinggal pelanggan jika turut menaikkan harga paket makanan. Bagi mereka, kenaikan harga makanan hanya menunggu momentum tertentu yang tidak berdampak dengan kepercayaan pelanggan. Sementara naiknya harga telur belakangan ini mereka sebut bukan momentum tepat menaikkan harga jual paket makanan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemilik Omah Burjo yang berlokasi di Jalan Veteran Barat Nomor 60A, Pandeyan, Jetis, Sukoharjo, Rini, mengaku terpukul atas kenaikan harga telur sejak bulan lalu. “Saya merasakan sejak Juli, kenaikannya kurang tahu karena apa,” kata Rini saat ditemui Solopos, Jumat (26/8/2022). Harga telur, kata Rini, lebih tinggi daripada harga daging ayam. Dia biasa membeli satu peti telur sekaligus untuk persediaan di warungnya.

“Biasanya beli satu peti, berat 15 kilogram dengan harga Rp417.000,” lanjut Rini. Hampir semua masakan yang ia jual menggunakan bahan baku telur, mulai dari nasi goreng, mi dog-dog, magelangan, mi rebus, dan mi goreng.

“Satu makanan menggunakan tetap menggunakan satu butir telur, tidak ada pengakalan alternatif,” katanya. Rini menjelaskan ada dua hal yang membuat pedagang sepertinya kebingunan, yakni menyesuaikan harga jual makan dan menghadapi kelangkaan bahan makanan.

Baca juga: Harga Telur di Wonogiri Meroket, Peternak Ayam Petelur: Sangat Wajar!

Dia mengaku sulit mengonversi kenaikan harga bahan pokok ke harga jual masakan sebab segmen pasar warungnya adalah pelajar. “Kesulitan menentukan harga jual, karena pasarannya anak sekolah dengan uang saku tidak seberapa,” jelas Rini.

Pemilik warung makan di Jombor, Bendosari, Sukoharjo, Yunita, mengatakan telur sudah naik sejak bulan puasa. Dia mencatat pergerakan harga telur terus naik sejak saat itu. Dia juga melihat naiknya harga telur seiring penyaluran bantuan sosial (bansos). “Kemudian beberapa hari ini karena ada program keluarga harapan (PKH) dari pemerintah, telur semakin naik,” kata Yunita. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Sabtu (27/8/2022).

Maju Kena Mundur Kena

SOLO — Pemerintah belum mengambil keputusan soal harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hingga Jumat (26/8/2022). Pilihan sulit masih membuat sejumlah pihak gamang menghadapi risiko inflasi atau anggaran subsidi BBM jebol. Telah mengemuka opsi menaikkan harga BBM subsidi namun diimbangi dengan pemberian bantuan sosial (bansos).

Ada juga opsi tidak menaikkan harga BBM subsidi namun bingung dari mana dana untuk menambah subsidi energi. Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, buka suara soal hal itu seusai meninjau kegiatan Santripreneur berbasis sawit, di Pondok Pesantren (Ponpes) Teknologi Riau, Pekanbaru, Riau, Jumat.

“Sekarang ini memang ada beberapa opsi sedang dipikirkan, apakah menaikkan harga, apakah membatasi, atau menambah subsidinya, ini opsinya begini. Ini opsi-opsi yang sekarang lagi dibicarakan oleh pemerintah. Itu saja, mudah-mudahan nanti ada solusi yang terbaik buat masyarakat, dan buat pemerintah, buat bangsa, dan buat negara,” kata Ma’ruf Amin, dilansir setkab.go.id, Jumat.

Baca juga: Bom Waktu Kenaikan Harga BBM

BBM bersubsidi salah sasaran, mengemuka pula pertanyaan tentang mengapa saat harga minyak dunia turun harga BBM bersubsidi tidak mengikuti diturunkan harganya. Hal itu seperti disampaikan anggota Komisi VI DPR, Rieke Diah Pitaloka, saat rapat kerja dengan Menteri BUMN, Menteri Perdagangan di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

“Saya kira subsidi BBM itu Rp502 triliun itu adalah angka yang fantastis dan sepakat dengan teman-teman lain sebelum memutuskan kenaikan harga BBM, perbaiki dulu data penerima subsidi yang terintegrasi antara Kementerian Sosial dan kementerian lainnya karena penerima subsidi BBM sejatinya adalah masyarakat miskin dan tidak mampu,” kata Rieke. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Sabtu (27/8/2022).

Hotel di Solo Penuh

SOLO — Meskipun Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah baru digelar November nanti, para penggembira dari berbagai daerah di Indonesia mulai memesan kamar hotel di Solo. Sedikitnya, 350.000 kamar hotel di Solo sudah dipesan para penggembira yang jumlahnya diperkirakan jutaan orang.

Pernyataan ini disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sekaligus Ketua Panitia Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Sofyan Arif, seusai bertemu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Bali Kota Solo, Jumat (26/8/2022).

Sofyan bersama panitia Muktamar Muhammadiyah didampingi Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir. Dalam kesempatan itu, Sofyan memaparkan progres persiapan, acara pembukaan, sidang, hingga acara pendukung. Jumlah peserta undangan muktamar sebanyak 4.649 orang. Mereka merupakan perwakilan pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah se-Indonesia.

Baca juga: Hotel di Solo Penuh, Dipesan Jauh Hari oleh Penggembira Muktamar Muhammadiyah

“Yang agak ribet nanti itu para penggembira yang datang tanpa diundang Mereka datang sendiri, pulang juga sendir. Pengalaman sebelumnya saat pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah di Makasar, Sulawesi Selatan. Jumlah penggembira sekitar 2,2 juta,” kata dia, Jumat. Mereka sudah memesan atau reservasi kamar hotel yang tersebar di Solo.

Biasanya, para penggembira menginap selama 1-2 hari ketika pembukaan muktamar. Tak hanya di hotel, losmen hingga tempat indekos di kawasan satelit dipastikan penuh. “Informasi terakhir, ada 350.000 kamar hotel yang sudah dipesan para penggembira. Kalau untuk para peserta undangan, kami tanggung penginapannya.” Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Sabtu (27/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya