SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Kamis (21/11/2019).

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 22 siswa terluka akibat ambruknya aula terbuka SMKN 1 Miri di Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Sragen, Rabu (20/11/2019) sore. Informasi yang dihimpun Espos di lokasi kejadian, puting beliung melanda wilayah Miri dan Gemolong, Sragen, sekitar pukul 14.30 WIB.

Ambruknya aula berbentuk limasan tanpa dinding itu bermula ketika puluhan siswa Kelas XI dan XII Program Keahlian Teknik Pengelasan tengah melaksanakan praktik. Mereka diberi tugas guru pengampu untuk mengelas pagar lapangan tenis di samping aula.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar mengenai ambruknya aula di SMKN 1 Miri Sukoharjo itu menjadi sorotan utama di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis (21/11/2019). Kabar tersebut bisa dibaca secara lengkap di E-Paper Solopos.

Selain itu, di halaman utama Harian Umum Solopos edisi hari ini juga terdapat kabar vonis hakim terhadap mantan bupati Sragen.

Ekspedisi Mudik 2024

Dihukum 1 Tahun, Agus Fatchur Rahman Tinggal Jalani 6 Bulan

Mantan Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman divonis satu tahun penjara dalam sidang kasus dugaan korupsi kas daerah (kasda) Sragen 2003-2010 dengan kerugian negara Rp11,2 miliar.

Simak selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Sedangkan di halaman Soloraya, ada kabar mengenai pembenahan guiding block di trotoar Kota Solo. Ada pula ulasan sepinya Program Jaga Desa yang difasilitasi Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukoharjo.

DPUPR Benahi Jalur Pemandu Tunanetra

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo membenahi guiding block atau jalur pemandu tunanetra di trotoar Jl. Ir. Sutami yang berliku-liku alias zig zag. Jalur pemandu tunanetra yang malah tidak ramah bagi kaum tunanetra itu dibenahi pada Rabu (20/11/2019).

Berdasarkan pantauan Espos, Rabu (20/11/2019) pukul 10.00 WIB, jalur pemandu tunanetra di trotoar itu menikung berbentuk menyerupai huruf M. Kaum tunanetra yang melintas di trotoar itu dan menggunakan jalur pemandu tersebut niscaya harus berjalan berliku dan menempuh jarak yang lebih jauh.

Baca selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Program Jaga Desa Sepi Peminat

Program Jaga Desa yang difasilitasi Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukoharjo sepi peminat. Sejak diluncurkan pada awal 2018 lalu sebagai pendampingan pengelolaan dana desa, baru dua desa yang bekerja sama dengan Tim Pengawal Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Negeri Sukoharjo.

Dua desa itu adalah Desa Kertonatan dan Desa Wirogunan di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Ketua TP4D Kejaksaan Negeri Sukoharjo, Yoanes Kardinto, mengatakan partisipas i desa dalam program Jaga Desa memang rendah.

Simak secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya