SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Rabu (13/7/2022).

Solopos.com, SOLO — Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi pangan dunia memperkirakan 3,2 miliar orang pedesaan mengalami dampak kelangkaan air. Sementara di Soloraya, kekeringan masih menjadi ancaman bagi beberapa daerah.

Ketersediaan air mengalami masalah baik untuk konsumsi maupun produksi. Di Kabupaten Karanganyar, ribuan jiwa berpotensi mengalami krisis air bersih pada musim kemarau ini. Sementara, puncak musim kemarau diperkirakan Agustus-September mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Bagus Darmadi, meminta warga di wilayah tersebut mewaspadai krisis air bersih. “Musim kemarau diperkirakan mundur karena sekarang di beberapa wilayah masih terjadi hujan, meski telah memasuki musim kemarau,” kata Bagus ketika berbincang dengan Solopos, Selasa (12/7/2022).

Berbeda saat musim kemarau tahun lalu, lanjut Bagus, warga di daerah rawan kekeringan mulai mengajukan permintaan dropping air bersih sejak Juni. Namun sampai saat ini, BPBD belum menerima permohonan pengajuan bantuan air bersih.

Menurutnya sumber-sumber air warga di daerah rawan kekeringan masih ada sehingga belum kekurangan air bersih. “Tapi kami waspadai krisis air bersih. Semoga saja tidak sama seperti tahun lalu. Musim kemaraunya sangat panjang,” katanya.

Baca juga: 7 Kecamatan Rawan Kekeringan, BPBD Boyolali Buat Sumur Dalam

Sejumlah kecamatan di kabupaten ini dicatat memiliki risiko kekeringan. Sementara itu, ada tujuh kecamatan di Kabupaten Boyolali rawan kekeringan. Tujuh kecamatan tersebut yakni Kemusu, Wonosegoro, Wonosamodro, Juwangi, Andong, Musuk, dan Tamansari.

Menurut penulusuran Solopos, Selasa, ada sejumlah ribuan air bersih didistribusikan ke sejumlah kecamatan di Boyolali, tahun lalu. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (13/7/2022).

Jalur Sepeda di Tol Solo-Jogja Gratis

KLATEN — Konsep awal jalur khusus sepeda angin di luar pagar pembatas jalan tol Solo-Jogja sudah dimiliki PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM). Sejumlah pegiat sepeda merespons positif usulan jalur sepeda itu. Jalur khusus sepeda itu bakal terpisah dengan jalur utama tol Solo-Jogja.

Antara jalur sepeda dengan jalur utama tol terpisahkan tanah rerumputan serta pagar pengaman berupa tembok. General Manager Lahan dan Utilitas PT JMM Muhammad, Amin, menjelaskan lokasi jalur khusus sepeda lebih rendah dibandingkan jalur utama tol.

Baca juga: Lebar Jalur Sepeda di Tol Solo-Jogja 3 Meter, Dipisahkan Tembok Pagar

Selain ada pagar pembatas dengan jalur utama tol, ada pagar pembatas dengan lahan warga. Sementara itu, lebar jalur sepeda antara 2,5 meter hingga 3 meter yang digunakan untuk dua jalur. Minimal, jalur sepeda itu dari pintu masuk tol di Kartasura hingga wilayah perbatasan Klaten dengan Sleman di Kecamatan Prambanan.

Total panjang jalan tol dari Kartasura hingga Prambanan, Klaten sekitar 35 km. Disinggung perlu ada revisi penetapan lokasi (Penlok) pembangunan jalan tol Solo-Jogja terkait usulan jalur khusus sepeda tersebut, Amin mengatakan tergantung ada atau tidaknya penambahan lahan. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (13/7/2022).

Kereta Melintasi Rel Sementara

SOLO — Pengerjaan detour track atau rel sementara di simpang Joglo masih dilanjutkan hingga Selasa (12/7/2022). Targetnya kereta api melintas di rel sementara per Agustus. Pantauan Solopos, pengerjaan masih terus dilakukan, termasuk memasang rel hingga meratakan tanah.

Menurut Site Manajer Proyek pembangunan jalur KA elevated Solo Balapan-Kadipiro KM 104 + 700 sd 107 + 000 Dendy Purbowo kepada Solopos, pengerjaan detour track masih belum selesai. Pekerja masih membenahi dan membongkar rumah di sekitar Nusukan yang rencananya digunakan sebagai jalur detour track.

Baca juga: Detour Track Simpang Joglo Solo Belum Kelar, Ternyata Ini Penyebabnya

“Sejauh ini pengerjaan masih terus kami kebut, detour track saat ini tahap pemasangan. Selain itu, di sisi timur kami masih membongkar rumah di Nusukan sebelum nantinya disiapkan untuk jalur pemasangan detour track,” jelasnya. Menurut Dendy, sejauh ini timnya sudah menyelesaikan ganti rugi 17 dari 34 rumah yang nantinya dilewati detour track.

Setelah sisi timur selesai dibongkar, nantinya ada pengerjaan meratakan tanah sebelum detour track dilanjutkan. Meskipun ada sedikit hambatan, namun semuanya masih sesuai lini masa pengerjaan. Targetnya pada awal Agustus 2022, detour track bisa dilewati kereta api.

“Sejauh ini semuanya mash tepat waktu dan sesuai jadwal. Kami terus berusaha agar setidaknya pada Agustus 2022 nanti, detour track sudah bisa dilewati kereta api,” jelas dia. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Rabu (13/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya