SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Sabtu (12/11/2022).

Solopos.com, SOLO — Masjid Raya Sheikh Zayed Solo makin menunjukkan pesonanya karena adanya unsur-unsur Jawa yang dimasukkan berupa motif batik untuk lantai dan karpet. Hal ini terlihat dari unggahan akun Instagram Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, @dpupr_surakarta.

Unggahan itu menunjukkan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti saat meninjau sejumlah area Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.  Saat berada di dalam ruangan masjid terlihat karpet dengan corak batik. Corak batik kawung juga terlihat di bagian serambi masjid. Di bagian tengah masjid atau pelataran tengah Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga terdapat corak batik kawung yang sama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat dijumpai di Balai Kota Solo, Jumat (11/11/2022), menjelaskan motif batik yang ada di lantai berada di bagian luar. Hanya ada satu corak batik yang digunakan yaitu batik kawung.

Pemakaian corak batik itu menurut dia agar ada unsur khas Kota Solo di masjid yang basis arsitekturnya sendiri mirip dengan masjid aslinya, yang diilhami masiid kuno di Lahore, Pakistan, dan masjid di Kota Iskandariah, Mesir, yang berbasis arsitektur bangunan Kota Kuno Kairo, Mesir.

“Kami sebagai penerima hibah menyarankan ini, ini, ini. Itu kan replikanya,” kata Gibran. Dia menjelaskan desain bangunan termasuk pintu yang besar disamakan dengan Masjid Raya Sheikh Zayed atau Sheikh Zayed Grand Mosque di Uni Emirat Arab (UEA). Namun ada penyesuaian seperti pintu yang ditambahi kaca untuk mencegah limpasan air saat hujan turun.

Baca juga: Sentuhan Batik di Lantai Bikin Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Makin Cantik

“Di Arab sana kan enggak ada hujan, pintunya besar-besar, nanti separuh dipasangi kaca,” ungkapnya. Gibran menambahkan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan hadiah terbaik yang pernah diterima Kota Solo. Biaya perawatannya tergolong besar dan nilainya akan diumumkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

“Ini salah satu hadiah terbaik yang pernah kami terima. Luar biasa sekali,” kata dia kepada wartawan seusai melantik sejumlah pejabat Pemkot Solo di Balai Kota Solo, Jumat. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Sabtu-Minggu (12-13/11/2022).

Menguji Prospek Bisnis Laundry

SOLO — Bisnis laundry atau cucian menjadi salah satu sektor usaha yang diyakini akan terus dibutuhkan oleh masyarakat. Bisnis terkait jasa cuci hingga setrika pakaian ini disebut-sebut berpotensi mendatangkan keuntungan 60%. Layanan laundry tak lagi bermunculan di perkotaan.

Jasa laundry mulai memperlihatkan eksistensinya di kehidupan perdesaan. Bahkan, bisnis laundry dinilai sebagai jenis usaha tahan banting karena telah teruji tetap mendatangkan cuan walau aktivitas masyarakat sedang dibatasi, seperti saat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlaku.

Usaha laundry, kala PPKM berlaku ketat, tetap menjadi usaha kecil yang dizinkan buka oleh pemerintah. Seperti usaha laundry milik Dewi Yahyawati, warga Mojo Baru, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Bisnis itu justru berdiri saat pandemi Covid-19, sekitar pertengahan 2020 lalu.

Baca juga: Pengamat Ekonomi UMS Sebut Laundry Koin Tak akan Jadi Saingan Laundry Rumahan

Ekonomi keluarga Dewi terdampak pandemi. Sang suami bekerja di sektor transportasi. Kala itu, ia berpikir laundry menjadi salah satu bisnis yang low budget. Melihat prospek bisnis laundry yang cukup baik, Dewi kemudian membeli setrika up boiler seharga Rp3,6 juta.

“Memang waktu itu ekonomi sedang terganggu sekali ya. Karena mesin cuci sudah ada di rumah saya kepikiran buka laundry. Yang penting jalan lah,” kata Dewi saat berbincang dengan Espos, Kamis (10/11/2022) malam. Laundry miliknya berada di tengah perkampungan. Lokasinya relatif masih kental dengan kehidupan perdesaan. Selengkapnya di halaman Weekend Harian Solopos edisi Sabtu-Minggu (12-13/11/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya