SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Rabu (6/7/2022).

Solopos.com, SOLO — Moda transportasi dengan wilayah operasi aglomerasi Soloraya membuka harapan sejumlah pihak, salah satunya pelaku wisata. Moda transportasi, termasuk Batik Solo Trans (BST), diharapkan bisa memperluas jangkauan dan makin menghubungkan Soloraya.

Bagi Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Lilik Tri Wahyuni, perluasan wilayah operasional BST diyakininya membawa dampak positif. Seperti harapannya Kebun Raya Indrokilo semakin dikenal dan semakin mudah diakses.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Sepanjang itu semakin meramaikan kebun raya, dan semakin banyak orang yang mengenal kami,” kata Lilik kepada Espos, Selasa (5/7/2022). Perluasan operasi BST diakui menunjukkan dampak kesadaran warga menggunakan transportasi publik.

Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishub Sukoharjo, Agus Eko Budiyono, menyatakan tingkat keterisian penumpang, BST koridor 5 atau load factor menunjukkan peningkatan setiap bulan. Awalnya, kata Agus, banyak masyarakat yang hanya mencoba naik BST menuju Kota Solo.

Kini, tak sedikit masyarakat yang menjadi penumpang langganan naik BST hampir setiap hari. Meskipun demikian, Dishub Sukoharjo belum berencana menambah koridor dan memperluas jangkauan BST ke daerah lain di Sukoharjo.

Baca juga: Masterplan BST, Prioritaskan Wilayah Soloraya

“Saya pikir dua koridor BST yang melewati kawasan Solo Baru dan Mojolaban sudah cukup. Memang dulu sempat ada pengin agar BST melewati Solo Baru hingga Terminal Sukoharjo. Jadi melewati ruas jalan utama di Sukoharjo. Tentunya, harus ada kajian rute perjalanan apakah menguntungkan atau tidak,” kata dia.

Agus tak mengelak rute ke desa wisata di Sukoharjo bisa berdampak positif. Namun dia tak mau tutup mata jalur perdesaan di Sukoharjo cukup sempit dilalui bus. BST juga telah masuk ke wilayah Satelit Kota Solo, salah satunya di Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (6/7/2022).

Delegasi TIIWG Disambut di Sasana Andrawina

SOLO—Sejumlah delegasi dan tamu undangan Forum Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG) Group of Twenty (G20) mengikuti welcome dinner di Keraton Solo Hadiningrat (Keraton Solo), Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Selasa (5/7/2022) petang.

Mereka disambut suasana redup senja setelah kompleks keraton diguyur hujan. Berdasarkan pantauan Solopos pukul 17.00 WIB, petugas gabungan bersiaga menunggu para delegasi serta undangan di sekitar Kori Kamandungan, bagian terdepan Keraton Solo.

Para delegasi serta tamu tiba di Keraton Solo dari Hotel Alila Solo dengan sejumlah kendaraan Toyota Hiace warna putih sekitar pukul 17.24 WIB. Kondisi cuaca hujan waktu itu. Namun, atraksi musik drumband oleh abdi dalem menyambut kedatangan mereka di Kori Kamandungan.

Baca juga: Awali Pertemuan TIIWG, Delegasi G20 Hadiri Jamuan Makan di Keraton Solo

Para tamu kemudian masuk melalui pintu Kori Kamandungan menuju Sasana Andrawina, tempat welcome dinner. Makan malam bersama tersebut merupakan rangkaian pertemuan kedua TIIWG dengan tuan rumah Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPM) bersama dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

The second TIIWG meeting itu digelar di Kota Solo, Selasa-Kamis (5-7/7/2022). Sebagai informasi, pertemuan pertama TIIWG juga digelar di Solo, Maret 2022 lalu. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (6/7/2022).

Dua Lahan Alternatif SMAN di Pasar Kliwon

SOLO — Pemerintah Kecamatan Pasar Kliwon menyediakan dua opsi lahan untuk lokasi pembangunan SMAN selain di HP 00001 Kelurahan Mojo. Kedua alternatif tersebut adalah Lapangan Kenteng di Semanggi dan Pasar Ayam.

“Kami hanya mengusulkan, termasuk kemarin juga saat rapat kami mengusulkan lahan lain [HP001], mungkin nanti bekas Pasar Ayam kalau jadi dipindah,” jelas Camat Pasar Kliwon, Ahmad Khoironi, saat ditemui Solopos di Kantor Kecamatan, Selasa (5/7/2022).

Selain Pasar Ayam, lahan lain yang diusulkan adalah lapangan Kenteng di selatan RSUD Bung Karno. “Lapangan Kenteng di Mojo itu juga kami usulkan. Nanti beberapa alternatif, itu yang terbaik yang mana, nanti mangga disinkronkan bersama. Dan kami sudah menyediakan beberapa alternatif.” tambah dia.

Baca juga: Hampir Penuh, 33 Siswa Pasar Kliwon Daftar Kelas Virtual SMAN 2 Solo

Sebelumnya, lahan HP001 atau eks HP16 tidak memenuhi kriteria syarat minimal luas lahan. Namun, rencana pembangunan kampus II SMAN 2 Solo jalan terus dengan mencari lahan yang lain. Roni mengungkapkan Pasar Ayam menjadi rekomendasi pertama lokasi pembangunan SMAN di Pasar Kliwon.

Menurutnya, lokasi Pasar Ayam strategis. Namun, rencana tersebut membutuhkan proses yang panjang karena masih wacana. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Rabu (6/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya