SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Jumat (12/11/2021).

Solopos.com, SOLO – Sesuai keputusan musyawarah nasional, Golkar telah memutuskan mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres), sementara Ganjar diproyeksikan sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Harian Solopos edisi Jumat (12/11/2021) mengusung headline terkait peluang Ganjar Pranowo berduet dengan Airlangga Hartanto di Pilpres 2024.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ada Peluang untuk Ganjar

JAKARTA-Jika PDIP tak mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden atau calon wakil presiden pada pemilu 2024, Partai Golkar siap menduetkan dia dengan Airlangga Hartarto.

Hal itu dikemukakan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid, dalam sebuah diskusi di Gedung Parlemen, Senayan, Kamis (11/11/2021). Menurut Nurdin, Partai Golkar dan dulu merupakan partai yang terbuka bagi putra terbaik bangsa untuk menjadi calon pemimpin bangsa.

Nurdin mengatakan sesuai keputusan musyawarah nasional, Golkar telah memutuskan mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres). Karena itu posisi Ganjar nantinya calon wakil presiden (cawapres) bersama Airlangga.

Baca Juga: Jika Ganjar Pranowo Tak Digubris PDIP, Partai Golkar Siap Menampung

“Golkar membuka pintu lebar untuk Ganjar Pranowo selebar-lebarnya kalau tidak dapat tiket dan partai,” ujar Nurdin.

Nurdin menegaskan Partai Golkar telah menyiapkan program Indonesia Sejahtera pada 2045. Karena itu Airlangga disiapkan untuk mengawal program tersebut. Menurutnya, Partai Golkar harus berkuasa dan memenangi pemilu sehingga bisa menjalankan program tersebut secara bertahap.

Masih di halaman depan, Harian Solopos menyajikan berita terkait kearifan lokal di Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Klaten, yang mewajibkan setiap pasangan pengantin baru menanam bibit pohon buah-buahan.

Kenang-Kenangan Pengantin di Pasung

Kamis (11/11/2021) pagi menjadi hari spesial bagi Ivan Saputra, 24, dan Putri Winda Ayu Prasetyaningsih, 21. Momentum tanggal cantik itu dimanfaatkan keduanya untuk menggelar pernikahan. Tak ingin momentum spesialnya berlalu begitu saja, Ivan Saputra dan Putri Winda Ayu Prasetyaningsih menandainya dengan menanam dua pohon nangka.

Setelah ijab kabul di Kantor Urusan Agama (KUA) Wedi, Klaten, pukul 08.00 WIB, keduanya bergegas menuju ke salah satu ruas jalan di Desa Pasung, Kecamatan Wedi. Pagi itu, Ivan Saputra dan Putri Winda Ayu Prasetyaningsih menerobos hujan deras di kawasan Wedi.

Masih mengenakan busana pernikahan, Ivan dan Putri turun dari mobil di jalan utama Desa Pasung. Ivan yang mengenakan jas dan berpeci hitam turun dari mobilnya terlebih dahulu, diikuti Putri Winda Ayu Prasetyaningsih yang berbusana pengantin warna putih.

Baca Juga: Pasangan Pengantin Klaten Rela Hujan-Hujanan Demi Tanam Pohon

Meski hujan deras, Ivan dan Putri Winda Ayu Prasetyaningsih tetap antusias ingin merampungkan ”ritual” menanam pohon nangka di Desa Pasung. Ivan dan Putri Winda Ayu Prasetyaningsih ingin hari spesialnya itu bermanfaat bagi lingkungan, salah satunya dengan menanam pohon.

Ivan mencangkul tanah dan menanam bibit pohon nangka. Sedangkan Putri memegangi pohon itu agar posisinya pas saat ditanam. Turut menyaksikan rombongan pengantin dan Kepala Desa (Kades) Pasung Sumarsono.

Di halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan headline terkait batalnya program pembiayaan rumah berbasis tabungan.

Batal karena Warga Tak Mampu

SOLO-Program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) untuk pembangunan seratusan hunian di RT OO1, 002, 003, 004, dan 005/ RW OO1 Kelurahan Mojo (dulu RW 023 Kelurahan Semanggi) Solo akhirnya batal.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bersedia menghimpun corporate social responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan untuk membangun 47 dari 183 unit hunian sasaran.

Baca Juga:Penataan Permukiman Kumuh di Eks RW 023 Semanggi Solo Pakai Dana CSR 

Koordinator Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Solo, Cornelius Tri Cahyo, mengatakan pembangunan 47 hunian di wilayah itu akan ditasilitasi CSR yang dihimpun dari Kemenko PMK sebagai pilot project untuk wilayah selanjutnya.

“Jadi BP2BT-nya tidak jadi masuk. Sedangkan untuk 136 unit hunian tersisa bakal dibicarakan pada tahun depan. Apakah akan menggunakan BP2BT atau CSR lagi. Tapi, secara umum seluruh warga di sana, kondisi keuangannya tidak mampu. Jadi tidak mungkin bisa mencicil,” jelas dia saat dihubungi Espos, Kamis (11/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya