SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Senin (29/8/2016)

Solopos hari ini mengabarkan 83% kasus korupsi di Indonesia jalan di tempat.

Solopos.com, SOLO — Kinerja aparat penegak hukum mendapat sorotan karena dari 911 kasus korupsi di tingkat penyidikan masih ada 755 kasus atau 83% jalan di tempat.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Sementara itu, selama semester I 2016 terdapat 500 orang yang ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi oleh tiga aparat hukum yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung (Kejakgung), dan Polri (selengkapnya lihat grafis). ”Pada semester II 2015, aparat penegak hukum memiliki 911 kasus korupsi di tahap penyidikan.

Hasil pemantauan atas perkembangan penanganan kasus tersebut pada semester I 2016 ditemukan hanya 156 kasus yang naik ke tahap penuntutan. Sisanya masih di tahap penyidikan. Tunggakan terbesar adalah kejaksaan 527 kasus, kepolisian 211 kasus, dan KPK 17 kasus,” kata peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Wana Alamsyah dalam jumpa pers di Kantor ICW, Jakarta Selatan, Minggu (28/8/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Kabar 83% kasus korupsi d Indonesia masih ada di tingkat penyidikan atau jalan di tempat menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Senin (29/8/2016). Selain itu Solopos hari ini mengabarkan Sunday Market, kehidupan Mbah Goto, dan pendapatan daerah. Berikut cuplikan kabar Solopos hari ini, Senin:

KISAH UNIK : Berumur 146 Tahun, Siapkan Nisan Sejak 1993

Lelaki tua itu sibuk mengolak-alik kaus putihnya di amben kayu di rumah bagian belakang. Rupanya kakek-kakek itu mencari korek api di kantung kaus. Orang tua itu masih sibuk mencari koreknya dengan teliti tetapi tak berhasil. Hingga akhirnya Espos membantu menemukan korek gas itu.

Begitu mendapat korek gas, giliran ia mencari sebatang rokok di sekitar tempat duduknya. ”Nak, niki sinten? Wong Sragen? Napa ingkang wau dalu tindak mriki? Hla sinten? [Nak, itu siapa? Orang Sragen? Apa yang tadi malam datang ke sini? Hla siapa?” pertanyaan itu terus terlontar dari mulut keriput orang tua itu. Duda sepuh itu bernama kecil Saparlan karena lahir pada bulan Sapar, tepatnya 31 Desember 1870.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

SUNDAY MARKET : Pemkot Batasi 1.600 Lapak PKL

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membatasi jumlah lapak pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market di kompleks Stadion Manahan yaitu 1.600 unit. Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, mengatakan Pemkot tidak akan menambah kuota lapak di kompleks Stadion Manahan untuk PKL Sunday Market.

Menurut dia, penambahan kuota lapak berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat yang ingin berolahraga di kompleks Stadion Manahan. Subagiyo menilai ketersediaan 1.600 lapak sudah mencukupi kebutuhan PKL Sunday Market.

”Dulu awalnya kami siapkan 1.539 lapak untuk pedagang yang terdata [pada April lalu]. Sekarang kami jadi sediakan 1.600 lapak. Kami gunakan lahan di utara patung [Rama-Sinta] sebagai tempat tambahan. Pak Wali mengizinkan pedagang jualan di sana. Hanya itu. Sudah tidak ada penambahan lapak lagi,” kata Subagiyo saat berbincang dengan Espos di Manahan, Minggu (28/8/2016).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PENDAPATAN DAERAH : Pajak Sebulan Setara Pajak 2 Hari

Megaproyek tol Solo-Kertosono membutuhkan tanah uruk yang diambil dari berbagai daerah. Dua warung kecil dengan lapak terpal dijejali pekerja dan mandor proyek galian C di Dukuh Sumberejo RT 020, Desa Kaliwedi, Gondang, Sragen.

Dua warung itu dipisahkan jalan desa yang setiap hari dilewati truk bermuatan galian C milik Nugroho Ari Setyawan, warga asal Dukuh Kerten RT 012, Desa Wonotolo, Gondang. Proyek tersebut baru berjalan tiga bulan

Warung pertama terletak di sebelah kiri pintu masuk ke lokasi galian C seluas 5,36 hektare itu. Warung satunya berada di seberang jalan sekitar 50 meter.

Mandor proyek dan pekerja menikmati teh hangat dan kedelai godok. Nugroho pun ikut nongkrong di warung itu saat Espos bertandang, Selasa (23/8/2016).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya