SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Rabu (22/1/2020).

Solopos.com, SOLO — Pembangunan jalan tol Solo-Jogja dimulai dengan tahap pengadaan lahan. Tahapan tersebut ditargetkan rampung pada 2021, sedangkan pembangunan akan selesai pada 2025.

Melalui pengumuman No. 590/0001282 yang ditandatangani Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Herru Setiadhie, pembangunan jalan bebas hambatan ini membutuhkan tanah seluas 472.155 hektare. Lahan itu tersebar di Kabupaten Karanganyar, Boyolali, dan Klaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar terbaru mengenai pembangunan tol Solo-Jogja itu menjadi sorotan utama pada Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu (22/1/2020). Berita tersebut bisa dibaca selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Selain itu, di halaman utama Harian Umum Solopos edisi hari ini juga terdapat ulasan berkurangnya jejak karbon di salah satu desa di Wonogiri karena berkurangnya kebiasaan membakar sampah.

Berkurangnya Jejak Karbon di Desa Beji

Perilaku warga yang biasa membakar sampah di pekarangan mengakibatkan keluhan. Selain bau sangit, warga di lingkungan itu juga terganggu, bahkan menderita batuk.

Mencegah gangguan kesehatan akibat pembakaran sampah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri meminta warga tidak melakukan hal itu. Dinkes meminta mengelola sampah. Oleh warga, hal itu ditindaklanjuti dengan mulai memilah sampah baik organik maupun nonorganik khususnya plastik.

Simak selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Sedangkan di halaman Soloraya, ada ulasan mengenai catatan kematian ibu di Sragen. Ada pula ulasan tentang angkringan asal Bayat yang tersebar di berbagai daerah.

3 Ibu Meninggal Saat Melahirkan

Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen mencatat ada tiga kasus kematian ibu saat melahirkan pada Januari ini. Tiga orang ibu yang meninggal saat melahirkan itu adalah warga Kecamatan Gondang, Kecamatan Ngrampal, dan Kecamatan Kalijambe.

Pada 2019 di Kabupaten Sragen hanya ada tujuh kasus kematian ibu saat melahirkan. Kematian ibu pada 2018 adalah 15 kasus. Demikian penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Hargiyanto, saat ditemui Espos di Taraman, Sidoharjo, Sragen, Selasa (21/1/2020).

Simak secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Gerobak Angkringan Bayat Tersebar di Jawa hingga Bali

Gerobak angkringan atau hik asal Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, tersebar di berbagai kota di Jawa hingga Bali. Gerobak menjadi perangkat utama warung angkringan penyaji sega kucing.

Kecamatan ini juga dikenal sebagai tempat asal para bakul angkringan. Pengrajin gerobak angkringan khas Bayat itu berada di Desa Ngerangan, Desa Dukuh, Desa Jarum, serta Desa Banyuripan.

Baca secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya