SOLOPOS.COM - Peta Soloraya. (Youtube)

Solopos.com, SOLO — Solopos Media Group mengundang tujuh kepala daerah di Eks Karidenan Surakarta untuk diajak berembuk pada Sarasehan Soloraya untuk Indonesia Maju, Rabu (23/2/2022). Selain tujuh kepala daerah ada pula enam tokoh yang akan membahas penguatan tren recovery dan pertumbuhan ekonomi di 2022.

Pemimpin Redaksi Solopos, Rini Yustriningsih, mengatakan acara bertema Recover Together Recover Stronger digelar di Ballroom Alila Hotel Solo pukul 08.00 WIB-12.00 WIB dengan konsep talkshow hybrid. “Sebanyak 13 narasumber memberi paparan secara offline dan online. Peliputan acara disajikan dalam laporan khusus di Koran Solopos setelah acara dan secara digital di Solopos.com sepanjang acara berlangsung,” ujar Rini, Senin (14/2/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

13 Narasumber yang djadwalkan hadir adalah Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso; Direktur Utama BNI Royke Tumilaar; Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo; Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani; pengusaha dan tokoh masyarakat Soloraya, Seno Kusumoharjo.

Baca Juga : Daftar 9 Calon Provinsi Baru di Pulau Jawa: Muria Raya-Blambangan

Ada pula Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka; Bupati Sragen, Yuni Sukowati;  Bupati Klaten, Sri Mulyani; Bupati Sukoharjo, Etik Suryani; Bupati Boyolali, Said Hidayat; Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, dan Bupati Karanganyar Juliyatmono. Acara akan dipandu langsung oleh Presiden Direktur Solopos Media Group, Arif Budisusilo, dan Direktur Bisnis dan Konten Solopos Media Group, Suwarmin.

Rini menyatakan seperti daerah lainnya, kawasan Soloraya juga mengalami tantangan berat selama pandemi Covid-19. Pembatasan kegiatan masyarakat dan kasus baru memuncak pada beberapa periode sepanjang 2020 dan 2021 membuat laju perekonomian terhambat.

Kini memasuki 2022, geliat recovery perekonomian mulai tampak nyata. Industri mulai bergerak, termasuk sejumlah industri di Soloraya. Aktivitas  masyarakat di sektor perdagangan, pendidikan, dan pariwisata juga mulai ramai. “Tengok saja betapa ramainya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada akhir pekan. Publik sudah kangen untuk kembali beraktivitas layaknya sebelum pandemi, tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai pencegahan penularan virus,” ujarnya.

Destinasi Wisata

Sebagai salah satu pusat perekonomian di Jawa Tengah, Soloraya yang terdiri atas tujuh kota/kabupaten, memiliki kontribusi yang layak diperhitungkan. Di Soloraya berkembang industri besar, ada tekstil (Sritex, Dunia Tex, Pan Brothers), F&B (Widodo Makmur, Aqua), hingga farmasi dan herbal (Konimex, Deltomed, Intra Food, perusahaan jamu).

Ada juga perusahaan-perusahaan berbasis ekspor, yang di antaranya lahir dari komunitas UMKM (mebel Trangsan, Sukoharjo, dan produk tembaga Tumang, Boyolali). Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo mencatat di Soloraya ada 30.000-an industri dan 250.000-an pelaku UMKM.

Soloraya juga menjadi pusat perdagangan besar dan eceran yang berpusat di Kota Solo (Pasar Klewer, Pasar Legi). Sektor pariwisata Soloraya pun menjanjikan jika dikelola dengan baik. Soloraya memiliki destinasi seni budaya, alam, dan desa wisata yang menarik dikunjungi. Apalagi belakangan Soloraya didapuk menjadi salah satu destinasi wellness tourism nasional.

Baca Juga : UPK Rp75.000 Dihargai Rp40 Juta oleh Kolektor, Kenali Ciri-Cirinya

Rini berharap dengan Rembuk Soloraya akan menghasilkan solusi dan terobosan riil lintas daerah. Kini saatnya Soloraya melakukan action dengan berkoordinasi dan bersinergi untuk membangkitkan ekonomi. “Sinyal kebangkitan ekonomi di Soloraya nantinya bisa menguatkan tren recovery dan pertumbuhan yang menjadi fokus pemerintah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya