SOLOPOS.COM - Serangkaian kegiatan Solopos Goes to Campus di UIN Raden Mas Said Sukoharjo, Kamis (13/10/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemanfaatan dunia digital bagi anak muda menjadi topik diskusi seru dalam kegiatan Solopos Goes to Campus di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta di Aula Fakultas Adab dan Bahasa, Kartasura, Sukoharjo pada Kamis (13/10/2022).

Berbagai narasumber memberikan pesan beragam perihal pemanfaatan dunia digital bagi para mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Manager Government & Enterprise Service Telkom Solo, Dianty Elisiana mengatakan Telkom tidak hanya berkutat di konektivitas. Namun banyak layananan lain yang juga dilakukan.

Salah satunya aplikasi Link Aja yang menjadi solusi dari Telkom di bidang payment. Dia juga mengatakan Telkom juga mulai berinovasi membuat perubahan mengikuti zaman.

“Kami harus melakukan inovasi dan perkembangan bagi masyarakat. Melihat dari usia anak muda 15-24 tahun, Telkom berusaha mendorong kebutuhan anak-anak muda. Mengingat sosmed bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif seperti online shop, programming, eksplore digitalisasi,” terang Dianty Elisiana.

Baca juga: Drama Dadakan Mahasiswa UKSW Sihir Peserta Solopos Goes to Campus

Dia mengatakan saat ini pihaknya getol mengedukasi digital warrior bagi anak-anak muda untuk  menghempaskan penipuan yang mengatasnamakan Telkom maupun perusahaan lain. Dia menyebut edukasi lewat sosmed menjadi akses komunikasi termudah yang didapatkan oleh masyarakat.

Dalam kesempatan itu Head of PR & Brand Communication Department PT Sharp Electronics Indonesia, Pandu Setio Wibowo juga memberikan tips tantangan terbesar menjadi Public Relation (PR) harus adaptif dan berkembang mengingat perilaku individu juga berubah.

“Sekarang kita bisa menciptakan media sendiri tidak harus kaku. Digital aset bisa untuk publikasi, tantangan terbesarnya harus peka, inovatif, adaptif, dan inisiatif. Perusahaan sekarang harus menjadi publik center informasi yang informatif kepada semua,” jelas Pandu.

Bahkan di usia Sharp Indonesia yang sudah menginjak 52 tahun, Sharp memilih tidak selalu mengedepankan lokal feature. Dia mengaku pihaknya tidak idealis dalam memproduksi sebuah produk namun melihat dari demand yang ada. Bahkan Sharp kini telah membuat lemari es yang berlabel halal.

“Dilihat kehalalan dari proses produksi spare part semua halal, kedua kapasitas produksinya aman. Label itu tidak mudah juga harus melakukan riset tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Thailand. Strategi marketing iya tetapi ini lebih ke kebutuhan pasarnya,” terang Pandu.

Baca juga: Solopos Goes to Campus: Edric Chandra Pacu Optimisme Mahasiswa UKSW

Sementara itu Sutradara Bakar Production, Dwi Mustanto mengatakan sejak zaman dulu nenek kakek kita sudah memiliku teknologi super canggih yakni kentongan.

“Artinya jauh sebelum kalian lahir handphone bentuk dulu sudah digunakan, komunikasinya ya pakai kentongan itu. Teknologi semaju apapun kalau kita tidak bisa mengimbangi dengan kreativitas percuma balio [kembalilah] ning zaman kentongan,” jelas Mus.

Inisiator Diplomat Success Challenge (DSC) Edric Chandra, mengatakan rumus pengusaha itu sederhana untung itu untung-untungan tapi kalau rugi itu pasti, tinggal siap atau tidak? Setiap usaha punya tujuan berbeda.

Lebih lanjut, Edric, mengatakan semua orang harus tahu apa yang dia mau dan apa yang akan dia lakukan dalam hidup. Ia mengatakan apa pun yang akan dilakukan selangkah ke depan akan mencerminkan tujuan kita.

Edric mengatakan bisa dimulai dengan perasaan tenang dan damai, salah satu caranya yakni peacefull dengan menghapus social media.

Baca juga: Solopos Goes to Campus: Menciptakan Ide Kreatif ala Sutradara Bakar Production

Apa pun yang akan teman-teman lakukan satu langkah ke depan itu akan mencerminkan tujuan kalian. Kalau mau peacefull hapus semua sosial media, kalau enggak mau ya enggak peacefull. Mau jadi apapun harus tahu apa yang akan dilakukan,” kata dia.

Lebih lanjut, Edric, juga melihat semangat anak muda cukup tinggi dalam hal berwirausaha. Salah satunya dilihat dari programnya berupa lomba ide bisnis dan mentoring Diplomat Success Challenge yang dinilai berhasil. Dari target 18.000 proposal bisnis, ada 23.657 yang submit 

“Saya bersyukur tahun ini target 18.000 proposal bisnis untuk Diplomat Success Challenge, yang submit 23.657 dan itu sudah ditutup pendaftarannya,” kata Edric.

Acara ini didukung oleh Kominfo, Astra, Sharp, Tokopedia, Galeri24, Epson, Bank Jateng, Bank Mandiri, Astra Honda Motor, Telkomsel, dan Telkom.

Sebelumnya, Solopos Goes to Campus 2022  juga digelar di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga pada Selasa (11/10/2022) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Rabu (28/9/2022). Acara ini akan digelar di sejumlah kampus perguruan tinggi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca juga: Wakil Dekan UIN Raden Mas Said: Solopos Goes to Campus Sangat Menarik & Relevan



Selain Udinus Semarang dan UKSW Salatiga, acara serupa juga akan digelar di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta pada Kamis (13/10/2022) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Rabu (19/10/2022).

Puncak acara rangkaian Solopos Goes to Campus ini akan ditutup dengan kegiatan Solopos Youth Forum yang akan diselenggarakan di Terminal Tirtonadi Convention Hall Solo pada 25 Oktober 2022.

Acara dalam rangka HUT ke-25 Solopos ini menghadirkan sejumlah narasumber dan mengusung tema Anak Muda Indonesia Bisa Apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya