Solopos.com, BOJONEGORO — Pada akhir abad ke-19, Pemerintah Hindia Belanda menginisiasi proyek Solo Valley Werken, yang merupakan program pengendalian banjir dan pembuatan jaringan irigasi yang membentang dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik dan Surabaya.
Biaya proyek tersebut membengkak, yang akhirnya membuat pemerintah kolonial menghentikan program Solo Valley Werken dan membiarkan lahan-lahan yang sudah disiapkan terbengkalai. Hulu sungai berada di desa di Kecamatan Ngraho.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.