SOLOPOS.COM - Sri Mulyono alias Ustaz Jabrik. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Roda kehidupan memang terus berputar. Pepatah itu sangat pas untuk menggambarkan kehidupan Ustaz Jabrik.

Ustaz Jabrik merupakan mantan narapidana yang tujuh kali masuk penjara. Kapok dibui, pria bernama asli Sri Mulyono itu bertobat dan kini telah menjadi pencetamah dengan nama Ustaz Jabrik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukan hal mudah bagi Sri Mulyono meninggalkan masa lalunya yang kelam. Setelah mencuri dan merampok, dia menjadi pecandu narkoba. Namun, efek narkoba justru membuatnya ketakutan sehingga menghingat Tuhan.

Solo Undercover: 7 Kali Dibui Antar Jabrik Jadi Guru Ngaji Part 1

Ustaz Jabrik berniat meninggalkan kejahatan yang pernah dilakukan pada 2000. Dia jadi rajin ke masjid untuk mendengarkan kajian.

Tetapi, aktivitas Jabrik di masjid dianggap mencurigakan. Bahkan ada anggapan Jabrik hendak mencuri sepeda motor seperti penyakit lamannya.

Penolakan muncul dari dua kubu. Namun Jabrik meyakini jalan Allah merupakan jalan yang benar. Tekad itu ia buktikan dengan belajar membaca Alquran bersama anak-anak di Taman Pendidikan Alquran (TPA).

Solo Undercover: 7 Kali Dibui Antar Jabrik Jadi Guru Ngaji Part 2: Narkoba Bikin Ingat Salat

Tetapi, masalah lain muncul. Keputusan meninggalkan dunia gelap membuat Jabrik kesulitan dalam hal ekonomi. Dia harus bekerja banting tulang menjadi buruh bangunan hingga berjualan ayam demi mendapat uang untuk menyambung hidup. Hal ini berbanding terbalik dengan kehidupan kelamnya.

“Setelah memutuskan meninggalkan dunia gelap, saya benar-benar kesulitan dalam hal ekonomi. Masa bergelimang harta sudah habis, mencari sepeser uang saya harus kerja jadi tukang batu, buruh bangunan, hingga berjualan ayam. Padahal masa gelap mencari uang jutaan rupiah sangat mudah,” ujar Jabrik kepada Solopos.com, Kamis (21/11/2019).

Solo Undercover: Siswi SMA Rela Jadi Simpanan Om-Om Demi Hidup Mewah

Setahun setelah berhijrah Jabrik menikahi wanita yang senantiasa menjaganya dari perbuatan tercela. Pada 2012 Jabrik yang mencoba istikamah di jalan Allah, mengajukan proposal pembangunan masjid kampungnya.

Campur tangan Allah terjadi. Jabrik dipertemukan dengan teman baiknya dulu. Masjid yang ia perjuangkan langsung memperoleh bantuan besar, bonusnya Jabrik ditawari kuliah di Sekolah Tinggi Islam Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo. Dia yang berusia 46 tahun memilih jurusan Pendidikan Bahasa Arab.

Di tengah masa perkuliahan, Jabrik diminta mengajar anak-anak membaca Alquran di SD Muhammadiyah 24 Solo. Pada 2017, Jabrik selesai menempuh kuliahnya. Jabrik aktif dalam perkumpulan para mantan preman Solo yakni komunitas Exspreso. Hingga saat ini selain menjadi pengajar, Ustaz Jabrik alias Abu Luqman Sri Mulyono aktif berdakwah di berbagai wilayah di Soloraya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya