Solo tambah dua emas dari sepatu roda

Solo (Espos)–Natashya Marcellina Ardiany berhasil menambah dua medali emas bagi Kontingen Solo setelah menjadi yang tercepat di cabang olahraga sepatu roda, Rabu (29/7). Target dua emas kontingen tuan rumah dari cabang ini pun berhasil dipenuhi.

Ia berjaya di dua nomor yang diikutinya yakni eliminasi 5.000 meter dan 10.000 meter puteri. Sementara di empat nomor lainnya yang diperlombakan kemarin, baik putera dan puteri, atlet tuan rumah tak mampu menjadi yang tercepat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada perlombaan yang mengambil tempat di ruas Jl Adi Sucipto tepatnya di depan Stadion Manahan, Natashya sukses mengalahkan dua atlet lainnya dari Kota Semarang, Agita Mursito (juara II) dan atlet Kabupaten Semarang, Riski Adyan Prasati (juara III) di nomor eliminasi 5.000 meter puteri dengan catatan waktu 13 menit 39,15 detik.

Begitu pula di nomor eleminasi 10.000 meter puteri, gadis yang masih berusia 14 tahun itu berhasil mengalahkan Agita Mursito (juara III) dan Stania Rafi Fadilla (juara III) dari Kabupaten Semarang. Sayangnya, kemenangan ini sempat dinodai aksi protes yang dilakukan Agita terhadap kesalahan salah satu wasit yang memimpin perlombaan.

Saat itu salah satu wasit membunyikan bel di saat perlombaan masih menyisakan dua lap. Seharusnya bel baru dibunyikan saat peserta menempuh lap terakhir.

Hal yang membuat Agita begitu emosional, hal itu terjadi dua kali yakni saat ia menjalani perlombaan di nomor eliminasi 5.000 meter dan 10.000 meter. Saat perlombaan menyisakan putaran akhir di nomor eliminasi 10.000 meter, Agita yang juga atlet PON XVII itu langusng menghampiri panitia dan berteriak.

“Mengapa ini sampai terjadi dua kali, wasit gila! Porprov gila,” hardiknya lantas tak menyelesaikan perlombaan.

Protes pun dilakukan official dari Kontingen Kota Semarang. Ketua Panitia Pelaksana, Pujiati, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan membahas hal tersebut di internal panitia.

kha