Solopos.com, SOLO — Sejarah kelistrikan di Indonesia tak melepas Solo sebagai salah satu kota yang menikmati aliran listrik di masa-masa awal. Pada akhir abad ke-19, listrik mulai dilirik ketika Hindia-Belanda membutuhkan tenaga listrik untuk mengoperasikan pabrik gula dan pabrik teh milik mereka. Namun, keberadaan listrik di Kota Bengawan merupakan campur tangan Trah Mataram Islam pada era Pakubuwono X dan Mangkunegara VII.
Qomarun dan Budi Prayitno dalam Morfologi Kota Solo (Tahun 1500-2000) mengatakan perubahan terbesar di Solo terjadi interval 1900-1945, dengan dibangunnya berbagai utilitas kota yang modern. Yaitu jaringan listrik pada 1902 oleh Solosche Electriciteits Maatschappij atau S.E.M., kemudian jaringan air bersih pada 1926 oleh N.V. Hoogdruk Waterleiding atau N.V.H.W.