SOLOPOS.COM - Koordinator Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) Kota Solo, Rahmat Kartolo, berusaha mengatur lalu lintas di perempatan Jl. Bhayangkara, Solo, Selasa (17/3/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO – Sejumlah supeltas di Solo memilih gantung peluit untuk sementara waktu. Hal itu terjadi karena kondisi Kota Solo yang sepi dihantui akibat penyebaran wabah virus corona.

Rachmad Kartolo, 48, adalah salah satu supeltas di Solo yang memutuskan gantung peluit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia yang sehari-hari mengatur lalu lintas di simpang empat Bhayangkara, Laweyan, merasakan sepinya Kota Solo beberapa hari terakhir.

“Dalam 15 menit hanya tiga mobil yang melintas, jalanan benar sepi-sepi ini membuat saya tak percaya diri untuk bekerja,” ujar Rachmad Kartolo saat ditemui Solopos.com, Selasa (17/3/2020).

Ini Sosok Handoko Gunawan, Sang Pahlawan Covid-19

Bapak tiga anak itu mengatakan mayoritas supeltas di Kota Solo memilih berhenti mengatur lalu lintas sementara waktu sejak Sabtu (14/3/2020) lalu.

Ia menyebut kondisi jalan Kota Solo mendadak sepi ketika berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat corona.

Kadung Bayar Katering Rp100 Juta & Undangan, Warga Sukoharjo Terancam Batal Mantu

Bahkan, ia menyebut pada Minggu (15/3/2020) dalam 15 menit hampir tidak ada mobil yang melintas.

Menurutnya, menemui dua mobil yang melintas dalam waktu 15 menit adalah keajaiban.

Wajib Baca! Seluk-Beluk Virus Corona Penyebab Covid-19 Si Pandemi Dunia

supeltas solo
Koordinator Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) Kota Solo, Rahmat Kartolo, berusaha mengatur lalu lintas di perempatan Jl. Bhayangkara, Solo, Selasa (17/3/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Ia mengakui sudah tak memiliki penghasilan sama sekali sejak Sabtu.

Bupati Seno Ditegur Ganjar, Sekolah di Boyolali Masih Belum Libur

Terpaksa, gerobak rujak sebagai modal usahanya saat musim kemarau mendatang ia preteli untuk dijual.

“Hari ini payung gerobak sudah laku terjual Rp100.000 lumayan untuk membeli makan hari ini. Tidak tahu besok mau apalagi yang saya jual,” tuturnya.

Tak Percaya Diri

Kondisi Kota Solo yang sepi akibat status KLB Corona membuat Rachmad Kartolo dan sejumlah supeltas lain pasrah. Dia mulai sedikit kehilangan semangat.

Lihat Peta Sebaran Virus Corona Jawa Tengah di Sini!

“Bukannya kami enggan bekerja, tapi kalau sepi seperti ini kami tidak sampai hati. Ya terpaksa nongkrong saja, kalau di rumah ada ayam ya dijual,” sambung dia.

Dia memprediksi lalu lintas di Kota Solo masih sepi hingga dua pekan ke depan. Ia berharap pandemi virus corona segera berakhir dan masyarakat Kota Solo kembali beraktivitas seperti semula.

Misteri Sri Si Peri Penunggu Waduk Lalung Karanganyar

Sementara itu, supeltas Kalitan, Eko Ribut, mengatakan para supeltas tetap bersiaga sesuai penempatan meskipun lalu lintas Solo sepi.

Dia masih bersiaga di simpang tiga Kalitan untuk membantu para warga yang hendak menanyakan arah.

Terkuak! Begini Cara Virus Corona Berkembang Biak

“Saya masih memilih bertugas, barangkali ada masyarakat yang membutuhkan bantuan,” ujarnya.



Jumlah Kendaraan Melintas Turun

Sementara itu, Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishub Kota Solo, Mudo Prayitno, mengatakan pada Senin (16/3/2020) tercatat 198.709 kendaraan masuk Kota Solo.

Jumlah itu lebih rendah sekitar 52.689 unit dibandingkan Senin (9/3/2020) pekan lalu yang tercatat ada 146.020 kendaraan.

Peneliti Sebut Golongan Darah O Lebih Kebal Virus Corona

Berdasarkan data, jumlah kendaraan yang keluar Kota Solo pada Senin (16/3/2020) tercatat sebanyak 158.819 unit.

Jumlah itu menurun 47.769 unit dibandingkan Senin (9/3/2020) yakni 206.588 kendaraan.

Kabar Terbaru Virus Corona di Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya