SOLOPOS.COM - Kondisi bagian depan lokasi Jurug Solo Zoo atau TSTJ yang segera berubah nama menjadi Solo Safari pada Selasa (1/11/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Taman Satwa Taru Jurug atau Jurug Solo Zoo yang akan berganti nama menjadi Solo Safari direncanakan dibuka kembali untuk pengunjung pada 23 Desember 2022. Namun, harga tiket masuk belum diumumkan.

Manajemen Solo Safari bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tengah menggodok harga tiket pengunjung setelah pengerjaan revitalisasi tahap pertama rampung. Pemkot Solo dipastikan mengganti nama TSTJ atau Jurug Solo Zoo di Jebres menjadi Solo Safari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ini, pengerjaan proyek revitalisasi tahap pertama dikebut dan ditarget rampung akhir tahun. Proyek revitalisasi tahap pertama meliputi danau, kafe lion atau singa, dan Asian Panorama.

Proyek revitalisasi TSTJ mulai dari bagian depan, tengah, dan belakang. Loket tiket pengunjung dan kantor karyawan dirombak total. Di bagian tengah, pekerja masih merampungkan danau buatan dengan mengerahkan alat berat.

Ekspedisi Mudik 2024

Sedangkan, kafe lion dibangun di bagian belakang. Kafe atau restoran itu menghadap langsung ke kandang singa. Restoran itu mengusung konsep unik dan instagramable.

Baca Juga: Sambut Era Baru! Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ Ganti Nama Jadi Solo Safari

Direktur TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo, memastikan rencana Jurug Solo Zoo atau Solo Safari dibuka sebelum libur Natal dan Tahun tidak berubah. Kebun binatang tersebut direncanakan dibuka kembali dua hari sebelum Natal tepatnya pada 23 Desember.

“Rencananya dibuka kembali pada 23 Desember. Masih ada waktu pengerjaan proyek revitalisasi tahap pertama kurang lebih sebulan. Saya kira cukup untuk mengerjar target,” katanya saat diwawancarai Solopos.com, Senin (21/11/2022).

Dikerjakan Lembur

Bimo optimistis pengerjaan proyek revitalisasi tahap pertama rampung sebelum 23 Desember. Para pekerja saat ini melembur hingga malam hari untuk mengejar target rampung sebelum libur akhir tahun.

Menurut Bimo, tingkat kunjungan dipastikan melonjak tajam selama libur akhir tahun. Rata-rata jumlah pengunjung sebanyak 600.000 orang per tahun. “Target kami naik dua kali lipat. Bisa 1,2 juta orang per tahun. Makanya kami kejar agar bisa rampung sebelum libur akhir tahun,” ujarnya.

Baca Juga: Wajah Baru Wisata Kota Solo, dari Masjid Raya Sheikh Zayed hingga Lokananta

Soal harga tiket pengunjung, Bimo menyampaikan masih dalam tahap pembahasan dengan Pemkot Solo. Bimo belum dapat memastikan apakah harga tiket pengunjung naik dengan sederat fasilitas, wahana, dan koleksi satwa Jurug Solo Zoo.

Banyak pertimbangan yang perlu dibahas secara mendalam. “Untuk harga tiket pengunjung masih dalam tahap pembahasan,” tutur dia.

Selain mengusung konsep alam terbuka, Solo Safari saat dibuka kembali nanti tetap melakukan konservasi satwa, yakni pengembangbiakan dan penyelamatan satwa liar. Fungsi lainnya, sebagai tempat edukasi, peragaan, sumber indukan, serta rekreasi bagi masyarakat.

Translokasi Hewan

Jurug Solo Zoo telah melakukan translokasi atau melepasliarkan empat satwa yang lahir di kebun binatang tersebut. Empat ekor satwa itu masing-masing dua ekor owa kalawat, satu ekor orangutan, dan satu ekor lutung budeng.

Baca Juga: Alasan TSTJ Ganti Nama Jadi Solo Safari, Gibran: Simpel, Gampang Diingat

Keempat satwa itu diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Jawa Timur. “Untuk pedagang kaki lima [PKL] masih menunggu arahan Mas Wali [Gibran Rakabuming Raka]. Jumlah pedagang sekitar 183 orang yang berjualan di sekitar Jurug Solo Zoo,” timpalnya.

Seorang warga asal Kelurahan Sewu, Ardian, mengatakan Solo Safari bakal menjadi destinasi baru bagi semua kalangan mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang lanjut usia (lansia) saat dibuka kembali nanti.

Wahana di area kebun binatang menawarkan panorama alam dipadu dengan koleksi satwa. Hal ini keunggulan Solo Safari dibanding destinasi wisata lain di Kota Bengawan.

Baca Juga: Danau hingga Asian Panorama sedang Dibangun di TSTJ Solo, Akhir Tahun Selesai

Dia berharap harga tiket pengunjung tidak dinaikkan agar semua kalangan masyarakat bisa menikmati wahana dan fasilitas di Solo Safari.

“Kalau bisa jangan naik [harga tiket pengunjung]. Kalau pun naik jangan terlalu tinggi. Paling tidak di bawah Rp50.000 per orang. Masih terjangkau untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya