SOLOPOS.COM - Sejumlah pengguna jalan melintas di kawasan Gladak Jl Slamet Riyadi Solo, Kamis (11/11/2021) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO – Pesatnya perkembangan kota mulai dari aktivitas ekonomi maupun tersedianya fasilitas kota yang memadai membuat Solo disebut sebagai jantungnya Pulau Jawa pada 1928.

Kemajuan pesat yang diraih Kota Solo tidak bisa dilepaskan dari sejarah kemunculan jalur kereta api di Tanah Air. Sejarah terkait perkeretaapian di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari Kota Semarang, Solo dan Jogja. Pasalnya, jalur rel KA yang menghubungkan tiga kota itu merupakan yang pertama dibangun di Indonesia.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Laman resmi PT KAI menyebut sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika prosesi pencangkulan perdana jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden di Kemijen, Semarang, oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele 17 Juni 1864.

Vorstenlanden merupakan sebutan untuk daerah yang berada di bawah kekuasaan empat monarki pecahan dari Kesultanan Mataram, yaitu Solo, Yogyakarta, Mangkunegaran, dan Pakualaman. Selengkapnya bisa dibaca di sini: Solo Pernah Jadi Jantung Pulau Jawa, Begini Cerita Sejarahnya!

Sementara jumlah penduduk perempuan di Kota Solo lebih banyak. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Kota Solo pada 2020 sebanyak 522.364 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki di Kota Solo mencapai 257.043 jiwa, sementara jumlah penduduk perempuan mencapai 265.321 jiwa. Jika dipersentase, jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan 49,21% dan 50,79% dengan selisih 8.278 jiwa.

Perbandingan jumlah penduduk perempuan Kota Solo yang lebih banyak dari penduduk laki-laki berkebalikan dengan kondisi nasional. Berdasar Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan mencapai 270,20 juta jiwa per September 2020. Berbeda dengan Solo, jumlah penduduk laki-laki di Indonesia lebih banyak daripada penduduk perempuan.

Jumlah penduduk laki-laki di Indonesia sebanyak 136,66 juta orang atau 50,58 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia. Sementara jumlah penduduk perempuan sebanyak 133,54 juta orang, atau 49,42 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia.

Dari informasi tersebut, dapat disimpulkan rasio jenis kelamin penduduk Indonesia sebesar 102, yang artinya terdapat 102 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di Indonesia pada tahun 2020. Selengkapnya bisa dibaca di sini: Selisih 8.278 Jiwa, Jumlah Wanita di Solo Lebih Banyak daripada Pria 

Kanal Espos Plus selalu menyajikan konten-konten premium yang berbasis jurnalisme berkedalaman serta menyajikan sudut pandang tajam dan menarik dengan pembahasan komprehensif yang kaya data. Membaca konten premium di kanal ini akan memperkaya perspektif, mempermudan memahami duduk perkara, dan mendapatkan data dan informasi yang utuh. Silakan mengakses dan menikmati…

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya