SOLOPOS.COM - Peserta mengikuti flashmob dalam gerakan Solo Menyapu pada kegiatan Solo Menyapu dan Resik-resik Car Free Day (CFD) di Jl Slamet Riyadi, Solo, Minggu (12/6/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Sekitar 160 kilogram (kg) sampah yang dibuang sembarangan berhasil dikumpulkan warga maupun komunitas yang berpartisipasi dalam kegiatan Solo Menyapu & Resik-Resik CFD di ajang Solo Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Minggu (12/6/2022).

Di satu sisi, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga mendorong sekolah untuk melakukan kampanye demi mengatasi masalah sampah CFD setiap pekan. Pantauan Solopos.com, Pemkot Solo melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo kembali melakukan kampanye kebersihan kota dengan tajuk Solo Menyapu & Resik-resik CFD.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan itu didukung Solopos Media Group (SMG) dalam rangka menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-76 Pemkot Solo dan HUT ke-25 Solopos. Kampanye gerakan penyelamatan lingkungan dilakukan ratusan orang yang tergabung dalam beberapa komunitas.

Selain petugas DLH dan karyawan Solopos, ada Alfamart, Candi Elektronik, Hotel Grand HAP, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kusuma Sari, dan Dhaharan Resto. Ada juga PT Otsuka (produsen Pocari Sweat), Rumah Makan Adem Ayem, Hotel Novotel Solo, Enesis (produsen Adem Sari), Alfamidi, Lorin Hotel Solo, Bank Mandiri, Hotel Aston, dan komunitas Earth Hour Solo, Pramuka, dan sejumlah sekolah.

Berbagai komunitas itu terbagi dua tim. Satu tim berjalan dan memunguti sampah dari pertigaan Pengadilan Negeri (PN) Solo sedangkan tim lainnya dari Bundaran Gladak. Kedua tim bertemu di Perempatan Ngarsapura.

Baca Juga: Ayo Ramaikan Resik-Resik CFD Solo, Ngumpulin Sampah Dapat Hadiah!

Komunitas peserta Solo Menyapu & Resik-Resik CFD itu berjalan dengan membawa atribut ajakan kepada warga untuk menjaga kebersihan lingkungan terutama fasilitas kota. Ada yang menarik dalam upaya menyadarkan warga mengenai lingkungan dengan melakukan pawai dan gerakan Solo menyapu.

Flashmob

Puluhan petugas DLH yang mengenakan pakaian oranye melakukan flashmob menari sambil membawa sapu lidi dari halaman Kantor Pengadilan Negeri Solo sampai Ngarsapura. Aksi mereka berhasil mencuri perhatian warga.

Sementara barisan paling belakang memungut sampah yang dibuang sembarangan. Umumnya sampah berada di jalanan serta di taman-taman dan terhalang tanaman. Komunitas dan warga mengumpulkan sampah di kantong plastik hitam alias trash bags.

Baca Juga: Unik! Begini Cara DLH Solo Kurangi Buangan Sampah Sembarangan Di CFD

Sesampai di Ngarsapura, trash bag berisi sampah itu kemudian ditimbang dan ditukarkan dengan bibit pohon yang telah disediakan panitia di Ngarsapura. Peserta yang memungut sampah paling banyak juga mendapatkan hadiah dari para sponsor.

Salah satu peserta Solo Menyapu & Resik-Resik CFD, murid kelas VII SMPN 23 Solo, Gany Kurniawan, mengaku sudah kali kedua datang ke CFD saat CFD diuji coba. Dia mengaku prihatin mendapati banyak sampah yang dibuang sembarangan.

“Saya lihat tempat sampah cukup banyak tapi kurang kesadaran membuang sampah di tempat yang tersedia,” ungkapnya. Dia belum mengetahui apakah gerakan pungut sampah yang diikuti sekolahnya itu bakal mengatasi masalah sampah atau tidak.

Baca Juga: DLH Solo Gelar Aksi Tukar Sampah dengan Bibit Tanaman di Area CFD

Namun menurutnya kegiatan itu perlu sering-sering dilakukan supaya warga sadar mengenai menjaga lingkungan. Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan sektor ekonomi ikut bergerak dalam kegiatan CFD.

Tanggung Jawab Bersama

Namun ada masalah yang muncul berupa sampah yang kerap dibuang sembarangan oleh pengunjung. Masalah sampah merupakan tanggung jawab bersama karena petugas DLH Solo jumlahnya terbatas.

Teguh mengimbau setiap orang bertanggung jawab terhadap sampahnya, termasuk kepada pemilik toko di sepanjang Jl Slamet Riyadi. Membayar retribusi sampah bukan berarti membuang sampah sembarangan.

Baca Juga: Sampah Meluber di Tengah Jalan Usai CFD di Solo, Begini Respons DLH

Menurutnya, murid sekolah negeri dan swasta bisa dijadwalkan untuk membangun kesadaran kebersihan lingkungan di CFD. Sementara media bisa mitra untuk menyampaikan pesan komunitas.

Presiden Direktur SMG, Arif Budisusilo, mengatakan disiplin menjaga kebersihan bisa ditanamkan dan bisa dibudayakan. SMG dalam menyambut HUT ke-25 melakukan gerakan hijau.

“Korporasi memiliki peran untuk menebar kebaikan, menanamkan budaya kebaikan, bahwa kami bisa tumbuh baik. Pandemi berlalu, kami bisa gas pol. Ketika ekonomi semakin baik dan bergerak, tetap sadar bahwa menjaga lingkungan itu adalah segalanya. Menjaga sustainable ke depan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya