SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Kota Solo masuk dalam daftar 12 daerah yang dinyatakan sebagai zona merah penyebaran radikalisme dan terorisme di Indonesia. Hal ini terkait sejumlah <a href="http://news.solopos.com/read/20180804/496/932037/digeledah-perilaku-keluarga-terduga-teroris-di-sleman-ini-bikin-tetangga-sebel" target="_blank" rel="noopener">kasus terorisme</a> yang melibatkan orang Solo baik sebagai pelaku maupun korban.</p><p>Hal ini diungkapkan Sekretaris Kesbanglimas Jawa Tengah Suwondo. "Hal tersebut karena sejumlah kasus terorisme yang terjadi di Indonesia, baik pelaku maupun korban berasal dari Jateng khususnya Solo dan sekitarnya," kata Suwondo saat menjadi narasumber dalam diskusi <em>Saring Sebelum Sharing Literasi Digital Sebagai Upaya Pencegahan Radikalisme dan terorisme di Masyarakat</em>, di Solo, Senin (10/9/2018).</p><p>Menurut Suwondo banyak organisasi yang disinyalir menganut paham tersebut dan berkembang di Jawa Tengah seperti yang masuk di zona merah penyebaran radikalisme dan terorisme itu. Sedangkan daerah yang masuk zona kuning antara lain Banjarnegara dan Banyumas. Sementara itu, di wilayah Kedu terdeteksi ada embrio yang berkembang.</p><p>Oleh karena itu, Solo membutuhkan perhatian khusus agar <a href="http://news.solopos.com/read/20180719/496/928845/bakul-dawet-kalasan-ditangkap-densus-88-keluarga-curiga-sejak-4-tahun" target="_blank" rel="noopener">radikalisme dan terorisme</a> dapat diantisipasi. Salah satu upaya itu adalah mewujudkan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat, komunikasi, serta koordinasi yang baik antarstakeholder.</p><p>Menurut dia, jaringan terorisme dari sekian banyak kasus terorisme di Indonesia telah mengalami perubahan dan perkembangan dari pola satu ke lainnya. Hal ini, dapat dilihat dari beberapa indikasi penyebaran terorisme, seperti kesamaan agenda dan perjuangan.</p><p>&nbsp;Sumber-sumber rekrutmen kader tersebut di antaranya melibatkan ustaz yang terindikasi sebagai tokoh Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).</p><p>Sementara itu, Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) Letkol Laut Setyo Pranowo dalam kesempatan yang sama menyatakan lembaga itu terus memberikan pemahaman masyarakat untuk mengantisipasi berkembangnya <a href="http://news.solopos.com/read/20180718/496/928736/terkait-teror-jl-kaliurang-pria-di-sragen-ditangkap-densus-sepulang-salat-asar" target="_blank" rel="noopener">terorisme</a>. Selain itu, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan 36 kementerian dan lembaga pemerintah untuk mencegah munculnya paham tersebut di masyarakat.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya