SOLOPOS.COM - Ilustrasi Puskesmas (Dok/JIBI)

DKK Solo menyatakan masih terdapat kekurangan tenaga kesehatan untuk bertugas di puskesmas.

Solopos.com, SOLO — Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo masih membutuhkan sekitar 200 tenaga kesehatan untuk melayani masyarakat di puskesmas. Kekurangan tenaga kesehatan selama ini dipenuhi dengan merekrut tenaga kerja dengan perjanjian kontrak (TKPK).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih mengatakan kekurangan tenaga kesehatan dokter, perawat, peramedis serta analis ditemukan di hampir 17 puskesmas di Kota Bengawan.

Permohonan penambahan calon aparatur sipil negara (CASN) pun telah diajukan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB), namun hingga kini belum direspons.

“Idealnya masih butuh 200-an tenaga kesehatan lagi,” ungkap Ning sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di sela-sela peresmian Puskesmas Purwodiningratan, Jumat (12/1/2017).

Kebutuhan personel puskesmas ini dihitung berdasarkan analisis beban kerja (ABK). Selama ini guna menutup kekurangan jumlah tenaga tersebut, DKK terpaksa menerapkan double job bagi tenaga ASN kesehatan di Puskesmas.

Contoh kasus, setiap dokter yang ada di puskesmas harus melayani ratusan pasien. Padahal idealnya satu dokter hanya melayani lima puluh pasien setiap harinya. Belum lagi, dokter itu juga harus melakukan tugas lain, seperti pemberkasan administrasi untuk tiap-tiap puskesmas.

“Selain double job, kami juga merekrut TKPK untuk tenaga perawat, paramedis hingga dokter. Jumlah TKPK di DKK sekarang ada 100-an,” katanya.

Namun di tahun ini, DKK berencana menambah kembali 80an orang TKPK. DKK akan membuka perekrutan TKPK bagi posisi dokter, perawat, paramedis serta analis. DKK akan berupaya maksimal untuk membagi jumlah tenaga tersebut ke puskesmas.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan puskesmas bukan hanya sekedar pelayanan dalam pengobatan saja, melainkan memiliki peran lain seperti promotif, preventif, rehabilitasi dan kuratif. Dengan demikian, puskesmas bukan sebatas mengobati orang sakit saja tapi bisa dimanfaatkan untuk lainnya.

“Jadi fasilitas puskesmas terus kami tingkatan, termasuk gedungnya juga kita buat jauh lebih baik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya