SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong>&nbsp;– Kemacetan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan di&nbsp;Solo&nbsp;sulit terhindarkan saat memasuki arus mudik Lebaran. Masyarakat maupun para pemudik harus menerima konsekuensi berhadapan dengan macet jika telah memutuskan melewati jalanan&nbsp;Kota&nbsp;Bengawan.</p><p>Seperti yang terjadi di kawasan Manahan dan Terminal Tipe A Tirtonadi pada H-6 Lebaran atau Senin (11/6/2018) pukul 13.00 WIB. Berdasarkan pantauan&nbsp;<em>solopos.com,&nbsp;</em>para pengguna kendaraan dari arah Manahan terhambat<a title="Padat, Arus Lalu Lintas Jl. Jensud Sukoharjo Dialihkan" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180611/490/921832/padat-arus-lalu-lintas-jl.-jensud-sukoharjo-dialihkan"> macet saat menuju ke arah timur</a>.</p><p>Hampir semua ruas jalan yang menjadi akses kendaraan ke arah timur dari Jl. Adisucipto macet, antara lain Jl. R.M. Said (arah Pasar Nonko), Jl. Setiabudi (arah Jl. S. Parman), maupun Jl. A. Yani (arah simpang Tirtonadi). Kendaraan belum bisa melewati&nbsp;Kota&nbsp;Barat karena perlintasan sebidang Manahan masih ditutup untuk pembangunan&nbsp;<em>flyover&nbsp;</em>Manahan.</p><p>Setelah keluar dari kawasan Manahan, beberapa kali kendaraan sampai terhenti di tengah perempatan Eks Pemuda Theater karena tak tertampung masuk di ruas Jl. R.M. Said. Kemacetan arus lalu lintas di Jl. R.M. Said selain dipengaruhi oleh padatnya kendaraan juga disebabkan oleh pergerakan kereta api di perlintasan sebidang Pasar Nongko.</p><p>Guna mengantisipasi penumpukan kendaraan di perempatan eks Pemuda Theater, sejumlah petugas Satlantas Polresta&nbsp;Solo<a title="Awas Dinakali, Ini Batas Atas-Bawah Tarif Bus Angkutan Mudik!" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180611/489/921804/awas-dinakali-ini-batas-atas-bawah-tarif-bus-angkutan-mudik"> mengalihkan kendaraan</a> dari Jl. M.T. Haryono maupun Jl. Raden Mas Said untuk tidak masuk ke Jl. R.M. Said.</p><p>Namun, pilihan itu nyatanya membuat kendaraan menumpuk di Jl. Setiabudi dan Jl. A. Yani. Pada Senin siang, antrean kendaraan di Jl. Setiabudi dari arah barat ke timur bahkan terjadi mulai dari perempatan Jl. Setiabudi-Jl. Tirtonadi (arah pintu masuk Terminal) hingga pertigaan Jl. S. Parman-Jl. Setiabudi.</p><p>Kepadatan arus lalu lintas di Jl. Setiabudi terjadi karena kendaraan tak bisa lancar masuk ke Jl. S. Parman yang juga padat. Kepadatan arus lalu lintas di Jl. S. Parman terjadi karena dipengaruhi juga oleh adanya pergerakan kereta api di perlintasan sebidang Balapan.</p><p>Sementara itu kemacetan arus lalu lintas di Jl. A. Yani terjadi di lajur jalan utara mulai dari simpang Kampus AUB hingga simpang Tirtonadi.</p><p>Kepala Dishub&nbsp;Solo, Hari Prihatno, menganjurkan kendaraan pemudik dari arah barat lebih baik memanfaatkan jalur menuju&nbsp;<em>ring road&nbsp;</em>Mojosongo jika ingin menuju ke arah timur memasuki wilayah Sragen, Ngawi, Surabaya, dan seterusnya.</p><p>Pengendara yang telah berada di Jl. Adisucipto diarahkan lewat Jl. Letjen Suprapto-Jl. Mangun Sarkoro-simpang Komplang-simpang Joglo-Mojosongo agar terhindar dari kemacetan di tengah&nbsp;kota&nbsp;Solo. Hari membenarkan jika kemacetan <a title="Kendaraan Menumpuk, Lalu Lintas Ampel Boyolali Sempat Dibuka-Tutup" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180611/492/921783/kendaraan-menumpuk-lalu-lintas-ampel-boyolali-sempat-dibuka-tutup">di sejumlah ruas jalan di&nbsp;Solo&nbsp;</a>sulit terhindarkan terutama di sekitar pusat kegiatan dan perbelanjaan.</p><p>Dia memprediksi puncak kepadatan arus lalu lintas di&nbsp;Solo&nbsp;bakal terjadi selama dua hari yakni baru pada H-3 Lebaran atau Selasa (12/6/2018) dan H-2 Lebaran atau Rabu (13/6/2018). Dia memprediksi jumlah kendaraan yang keluar masuk&nbsp;Solo&nbsp;pada dua hari itu lebih banyak 5% dari hari lain saat arus mudik Lebaran yakni mencapai 500.000 lebih kendaraan.</p><p>&ldquo;Perkiraan logika saja. Mudik Lebaran kali ini kan lama waktu perjalanannya rata-rata diprediksi tidak sampai 24 jam karena adanya fungsional tol. Informasi itu mungkin membuat masyarakat berfikir untuk tidak tergesa-gesa mudik di awal libur cuti bersama. Mereka akhirnya memilih mudik agak mepet Lebaran dengan mengunakan kendaraan pribadi. Saya rasa dua hari ke depan ini [Selasa dan Rabu] bakal menjadi puncak arus mudik di&nbsp;Solo,&rdquo; jelas Hari saat diwawancarai&nbsp;<em>solopos.com,&nbsp;</em>Senin siang.</p><p>Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishub&nbsp;Solo, Mudo Prayitno, mengatakan puncak kepadatan arus lalu lintas di jalanan&nbsp;kota&nbsp;Solo&nbsp;selama empat hari terakhir masa angkutan Lebaran, termasuk pada Senin kemarin rata-rata terjadi pada pukul 10.00 WIB-13.00 WIB. Setelah itu arus lalu lintas mulai berangsur turun.</p><p>&ldquo;Kepadatan rata-rata mulai terjadi pada pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB, khususnya di lokasi CBD [cetral business district], seperti Pasar Gede, Pasar Klewer, kawasan Nonongan, Coyudan, Singosaren, pasar Nongko, hingga Kerten. Memang selain arus mudik, kami melihat kepadatan dipengaruhi juga oleh pergerakan lalu lintas yang makin dinamins di dalam&nbsp;kota&nbsp;jelang Lebaran,&rdquo; jelas Mudo di CC room Kantor Dishub&nbsp;Solo.</p><div class="yj6qo">&nbsp;</div>

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya