SOLOPOS.COM - Kawasan simpang Joglo, Kadipiro Banjarsari Solo (Burhan A/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Solo kian macet. Salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan di kawasan Joglo bisa ditempuh dnegan membangun fly over Joglo maupun underpass Gilingan. Mana dulu yang dibangun?

Solusi kemacetan di simpang Joglo, Kadipiro, Banjarsari tak kunjung ada titik temu. Sementara, rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan tersebut sudah buntu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal itu diakui Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalin Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, M. Usman. Disampaikannya, solusi terbaik mengatasi persoalan macet di kawasan tersebut yakni pembangunan underpass atau fly over di persimpangan sebidang rel Kereta Api (KA).

Selain pembangunan fly over atau underpass di kawasan tersebut, solusi lain yakni merealisasikan pembangunan underpass  di viaduk Gilingan. Disampaikannya, jika renovasi viaduk Gilingan bisa terealisasi, maka persoalan di simpang Joglo bisa diatasi.

Hal ini dilakukan dengan mengalihkan sebagian arus kendaraan berat yang selama ini menumpuk di simpang Joglo. “Kendaraan berat yang ke Surabaya bisa dilewatkan di Jl. Ahmad Yani, tidak perlu melintasi simpang Joglo,” ungkap dia, Minggu (17/11/2013).

Usman menuturkan pengalihan tersebut diprediksi mampu mengurangi volume kendaraan di simpang Joglo sebanyak 25%. Dijelaskannya, dibanding pembangunan underpass dan fly over di simpang Joglo, realisasi underpass viaduk Gilingan lebih memungkinkan.

Pasalnya, biaya yang dibutuhkan tak sebesar pembangunan tersebut di simpang Joglo. Hanya, hingga kini belum ada kepastian ihwal kapan underpass Gilingan bakal dibangun. “Pembangunan di simpang Joglo itu ada kendala di pembebasan lahan. Makanya, paling memungkinkan dibangun underpass di viaduk Gilingan. Sehingga mampu dilewati kendaraan berat,” terang dia.

 

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo, Agus Djoko Witiarso, menyampaikan persoalan kemacetan di simpang Joglo butuh solusi secepatnya. “Sebenarnya sangat prioritas penyelesaian macet simpang Joglo. Kalau bicara DED sudah pernah disusun,” katanya.

 

Hanya, diakuinya hingga kini belum ada pemihakan dari APBD guna solusi tersebut. Hal ini lantaran penyelesaian macet simpang Joglo dengan membangun fly over diperkirakan menyedot 30% duit APBD. ” Dari sisi konstruksi dan pembebasan lahan anggaran yang dibutuhkan sangat besar. Sementara, masih banyak program di pemkot yang harus diselesaikan,” katanya.

 

Agus menjelaskan hingga kini pihaknya masih menunggu kepastian dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) ihwal pembangunan tersebut. “Harapannya, itu bisa dibiayai pusat dan provinsi. Mudah-mudahan dengan adanya jalan tol ini juga bisa mengurangi kemacetan di sana,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya